Pahala Shalat di Masjidil Haram, Ini Keutamaannya!

Pahala Shalat di Masjidil Haram, Ini Keutamaannya!

Melaksanakan sholat di Masjidil Haram memiliki keistimewaan yang sangat luar biasa. Keutamaan ini terkait dengan keberadaan Ka’bah di dalamnya, yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam saat menunaikan sholat. Selain itu, sholat di Masjidil Haram juga memberikan pahala yang berlipat ganda. Oleh sebab itu, sholat di tempat ini menjadi impian setiap muslim yang berkesempatan mengunjungi Baitullah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Masjidil Haram
Photo by Kemenag

Keutamaan Pahala Shalat di Masjidil Haram: Benarkah Seratus Ribu Kali Lipat?

Dalam buku Amalan Kecil Berpahala Besar: Meraih Keberkahan Hidup ala Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman, disebutkan bahwa terdapat hadits yang menyatakan keutamaan sholat di Masjidil Haram, yaitu 100.000 kali lebih besar dibandingkan sholat di tempat lain.

Dari Jabir RA, Rasulullah SAW bersabda:

صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ مِالَهُ أَلْفِ صَلاةِ، وَصَلَاةٌ في مَسْجِدِي الْفُ صَلاةٍ، وَفِي بَيْتِ الْمَقْدِس خَمْسُمِائَة صَلَاةٌ

Artinya: “Sholat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu kali sholat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram, Makkah. Sedangkan sholat di Masjidil Haram lebih baik dari 100.000 (seratus ribu) sholat di masjid lainnya.” (HR Ibnu Majjah, dishahihkan oleh Al-Albani).

Selain hadits tersebut, dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, disebutkan riwayat lain. Dari Abu Dzar RA, ia berkata, “Kami membahas mana yang lebih utama antara masjid Rasulullah SAW atau Baitul Maqdis, sementara Rasulullah SAW ada bersama kami.” Rasulullah SAW bersabda:

“Satu sholat di masjidku lebih utama daripada empat sholat di dalamnya (Baitul Maqdis), meskipun ia adalah tempat sholat yang baik. Namun, akan datang masa ketika seseorang memiliki tanah seukuran tali kekang kudanya (dalam riwayat lain: seperti busurnya) dari tempat itu, ia akan merasa lebih baik daripada dunia seisinya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibrahim bin Thahman dalam Kitab Musyikhah, Ath-Thabrani dalam Mu’jamul Ausath, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak. Al-Hakim menilai sanadnya shahih, dan Adz-Dzahabi serta Al-Albani setuju.

Kedua hadits ini menggarisbawahi bahwa pahala shalat di Masjidil Haram mencapai 100.000 kali lipat dibandingkan masjid lainnya, sementara sholat di Masjid Nabawi bernilai 1.000 kali lipat.

Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang melaksanakan ibadah haji menunaikan sholat lima waktu di Masjidil Haram selama 10 hari berturut-turut, maka pahala yang didapatkan setara dengan sholat sejuta kali dalam sehari atau lebih dari 2.777 tahun.

Karena itu, bagi siapa pun yang berkesempatan mengunjungi Masjidil Haram, sangat dianjurkan untuk memanfaatkan setiap waktu dengan melaksanakan sholat di sana, walau hanya satu kali. Sebab, keistimewaan pahala shalat di Masjidil Haram yang Allah SWT janjikan sangatlah besar.

Hukum Tidak Sholat di Masjidil Haram

Walaupun sholat di Masjidil Haram memiliki keutamaan yang besar, hal ini tidak menjadi kewajiban mutlak. Apabila seorang muslim tidak dapat melaksanakannya, tidak ada dosa yang ditimpakan kepadanya.

Dr. Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthani dalam bukunya Shalatul Mu’min menyebutkan bahwa meskipun Masjidil Haram merupakan tempat paling utama, seorang muslim tidak berdosa jika tidak sholat di sana.

Hadits Tentang Tempat Sholat

عَنْ أَبي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُو اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ؟ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً وَأَيْنَمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلَّ فَهُوَ مَسْجِدُ


Dari Abu Dzar RA, ia berkata:

“Aku bertanya: ‘Wahai Rasulullah, masjid apa yang pertama kali dibangun di bumi?’ Beliau menjawab: ‘Masjidil Haram.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian masjid apa setelahnya?’ Beliau menjawab: ‘Masjid Al-Aqsha.’ Aku bertanya lagi: ‘Berapa lama jarak waktu pembangunan keduanya?’ Beliau menjawab: ’40 tahun. Namun, di mana pun waktu sholat menemui kamu, kerjakanlah sholat, karena tempat itu adalah masjid.’” (HR Bukhari-Muslim).

Hadits ini menunjukkan bahwa sholat dapat dilakukan di mana saja, selama tempat itu suci dan layak untuk digunakan.

Hukum dan Keutamaan

Dalam buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah untuk Lansia yang diterbitkan oleh Kemenag, dijelaskan bahwa hukum sholat di Masjidil Haram adalah sunnah. Oleh karena itu, jamaah haji atau umrah yang tidak sempat melaksanakannya, baik karena keterbatasan fisik, sakit, usia lanjut, atau alasan lain, tetap tidak berdosa.

Ibnu Abbas RA juga pernah berkata:

“Seluruh tanah haram adalah bagian dari Masjidil Haram.”

Pernyataan ini memberikan pemahaman bahwa sholat di mana pun dalam area tanah haram, baik di hotel, pondok, atau masjid-masjid sekitar, tetap mendapatkan keutamaan pahala yang sama sebagaimana sholat di Masjidil Haram.

Sholat di Tanah Haram

Musim haji yang dipadati jamaah dari berbagai negara sering kali menjadi kendala, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti lansia atau yang sakit. Dalam kondisi ini, jamaah tetap diperbolehkan sholat di tempat lain di sekitar tanah haram. Meskipun sholat di Masjidil Haram lebih utama, melaksanakan sholat di lokasi lain yang terdekat juga memberikan pahala berlipat sesuai dengan keutamaan tanah haram.

Kesimpulannya, meskipun lebih baik jika dapat melaksanakan sholat di Masjidil Haram, tidak menjadi masalah bagi jamaah yang memiliki uzur atau alasan tertentu untuk melaksanakan sholat di tempat lain dalam area tanah haram. Ini tetap dihitung sebagai amal yang berpahala besar sesuai ketentuan Allah SWT.

Pahala Sholat di Hotel Makkah: Dilipatgandakan seperti di Masjidil Haram

Bagi jamaah haji lansia, disabilitas, atau yang berisiko tinggi (risti), berdesakan untuk melaksanakan sholat di Masjidil Haram bisa menjadi tantangan yang serius. Padahal, banyak dari mereka ingin meraih keutamaan pahala besar seperti yang dijanjikan dalam hadits riwayat Ibnu Majah. Hadits tersebut menjelaskan bahwa pahala shalat di Masjidil Haram dilipatgandakan hingga 100.000 kali dibandingkan sholat di masjid lain, sedangkan di Masjid Nabawi mencapai 1.000 kali lipat.

Namun, ada pemahaman yang lebih luas tentang keutamaan ini. Berdasarkan Ustadz Alhafiz Kurniawan, Wakil Sekretaris LBM PBNU via NU Online menjelaskan bahwa sebagian ulama memahami Masjidil Haram tidak hanya sebatas bangunan fisik, tetapi juga mencakup seluruh Tanah Suci Makkah.

Pendapat Ulama tentang Pelipatgandaan Pahala

Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Asybah wan Nazha’ir fil Furu’ menegaskan bahwa pelipatgandaan pahala di Tanah Suci Makkah tidak terbatas pada Masjidil Haram saja, tetapi berlaku di seluruh kawasan Tanah Haram. Pandangan ini didukung oleh ulama lainnya, seperti:

  1. Imam An-Nawawi – Dalam kitabnya Al-Idhah fi Manasikil Hajji wal Umrah, beliau menyatakan bahwa Kota Makkah memiliki keutamaan istimewa dibanding kota lain. Segala bentuk ibadah seperti sholat, puasa, sedekah, dan kebaikan lainnya dilipatgandakan di kota ini.
  2. Imam Az-Zarkasyi dan Imam Al-Mawardi – Mereka juga menguatkan bahwa pelipatgandaan pahala berlaku di seluruh Tanah Haram.
  3. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami – Dalam karyanya, beliau menjelaskan bahwa ulama seperti Mujahid dan Ahmad bin Hanbal juga sepakat dengan pandangan ini.

Menurut Imam Hasan Al-Basri, pahala ibadah di Kota Makkah bahkan mencakup semua amal kebaikan, seperti:

  • Puasa sehari dihitung 100.000 kali lipat.
  • Sedekah satu dirham dilipatgandakan 100.000 kali.
  • Setiap bentuk kebaikan dihitung dengan ganjaran serupa.

Sholat di Hotel Makkah Tetap Bernilai Tinggi

Berdasarkan pandangan tersebut, jamaah haji yang melaksanakan sholat di hotel atau tempat lain di Kota Makkah tetap mendapatkan keutamaan yang besar. Ustadz Hafiz menekankan bahwa jamaah tidak perlu merasa khawatir jika tidak selalu bisa sholat di Masjidil Haram.

Terlebih lagi, menjaga stamina dan kesehatan fisik adalah bagian penting dari pelaksanaan ibadah haji. Karena itu, jamaah yang memilih melaksanakan sholat di hotel untuk menghemat energi tetap mendapatkan pahala besar selama masih berada di Kota Makkah.

Melaksanakan sholat di Masjidil Haram tentu memiliki keutamaan luar biasa, namun bagi jamaah yang tidak mampu melaksanakannya karena uzur atau alasan lain, sholat di tempat lain di Kota Makkah tetap memberikan pahala yang besar. Dengan memahami makna luas dari Tanah Suci Makkah, jamaah dapat fokus menjaga kondisi tubuh untuk menyempurnakan ibadah haji tanpa kehilangan kesempatan meraih keutamaan yang Allah SWT janjikan.

Masjid-Masjid Paling Afdhal untuk Sholat selain Masjidil Haram

Islam mengenal tiga masjid utama yang memiliki keutamaan luar biasa: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsha. Ketiga masjid ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang mendalam, tetapi juga ganjaran pahala yang sangat besar bagi siapa saja yang melaksanakan sholat di dalamnya. Nah, berikut ini membahas Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha, mengingat keutamaan keduanya.

1. Masjid Nabawi

Masjid Nabawi di Madinah adalah masjid kedua yang paling suci dalam Islam. Dibangun oleh Rasulullah SAW, masjid ini menjadi pusat dakwah dan pendidikan pada masa awal Islam. Di dalamnya terdapat Raudhah, sebuah area yang disebut sebagai “taman surga,” dan makam Rasulullah SAW bersama para sahabatnya.

Hadits menyebutkan bahwa sholat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan 1.000 kali lipat dibandingkan sholat di masjid lain. Selain itu, masjid ini menjadi tempat yang memberikan ketenangan jiwa bagi jamaah yang ingin merenungi perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

2. Masjid Al-Aqsha

Masjid Al-Aqsha adalah masjid ketiga yang paling penting bagi umat Islam. Terletak di Yerusalem, masjid ini menjadi saksi peristiwa Isra Mi’raj, di mana Rasulullah SAW diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha sebelum naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat.

Masjid Al-Aqsha juga memiliki nilai sejarah yang besar, karena menjadi tempat ibadah para nabi sebelum kedatangan Islam. Kompleksnya mencakup beberapa bangunan, termasuk Dome of the Rock (Kubah Batu), yang sering dianggap sebagai bagian dari masjid tersebut. Melaksanakan sholat di Masjid Al-Aqsha memberikan pahala berlipat ganda, meskipun jumlah pastinya berbeda dalam beberapa riwayat.

Keutamaan tiga masjid ini tidak bisa dibandingkan dengan masjid lain di dunia:

  • Masjidil Haram memiliki keutamaan tertinggi dengan pahala sholat 100.000 kali lipat.
  • Masjid Nabawi memberikan ganjaran pahala 1.000 kali lipat.
  • Masjid Al-Aqsha juga memberikan pahala yang berlipat ganda dan menjadi simbol spiritual penting dalam sejarah Islam.

Karena itu, bagi umat Islam yang diberi kesempatan untuk sholat di salah satu dari ketiga masjid ini, manfaatkanlah waktu tersebut sebaik-baiknya untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Demikian pembahasan pahala shalat di Masjidil Haram.

Tertarik ke Masjidil Haram? Yuk ke Masjidil Haram bersama Arrayyan Al Mubarak via paket umroh dan haji. Arrayyan sebagai agen travel umroh dan haji terbaik telah berpengalaman dalam menyelenggarakan tour umroh dan haji. Kami memberikan layanan, fasilitas, dan juga bimbingan ibadah umroh dan haji terbaik. Jadi, tunggu apalagi segera hubungi Kami sekarang.

Vaksin Meningitis untuk Umroh, Wajib atau Tidak Ya?

Vaksin Meningitis untuk Umroh, Wajib atau Tidak Ya?

Vaksin meningitis merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan sebelum bepergian ke luar negeri, terutama ke negara-negara yang termasuk endemik meningitis, seperti wilayah Afrika Tengah dan Timur Tengah, yang memiliki risiko penularan infeksi meningitis sangat tinggi. Bagaimana dengan keberangkatan haji dan umrah? Apakah vaksin meningitis untuk umroh dan haji ini juga diperlukan?

Vaksin Meningitis untuk Haji dan Umroh
Photo By Kemenag

1. Pentingnya Vaksinasi Meningitis

Menurut Siloam Hospital, meningitis adalah peradangan pada selaput otak yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyakit ini harus diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan pendengaran, penglihatan, hingga kerusakan otak. Oleh karena itu, vaksinasi meningitis menjadi langkah pencegahan yang penting dan perlu dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang ditentukan.

Vaksin meningitis juga merupakan salah satu persyaratan bagi mereka yang ingin bepergian ke wilayah endemik meningitis, seperti Afrika Tengah, Timur Tengah, Tiongkok, Australia, dan Amerika Selatan. Selain itu, tenaga medis sangat dianjurkan untuk menerima vaksin ini karena mereka memiliki risiko tinggi terpapar penyakit berbahaya tersebut. Jadi, vaksin meningitis untuk umroh dan haji itu penting ya!

2. Apakah Vaksin Meningitis Wajib untuk Haji dan Umrah?

Berdasarkan informasi dari Siloam Hospital, vaksinasi meningitis sebelumnya merupakan syarat wajib bagi peserta haji dan umrah. Namun, sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan yang berlaku sejak 7 November 2022, vaksin meningitis tetap diwajibkan untuk peserta haji, tetapi tidak lagi menjadi kewajiban bagi mereka yang menggunakan visa umrah. Meskipun begitu, vaksinasi ini tetap sangat dianjurkan bagi jamaah umrah, terutama mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Jadi, vaksin meningitis untuk umroh dan haji itu menjadi salah satu kewajiban yang harus dipenuhi ya!

3. Siapa yang Disarankan untuk Mendapatkan Vaksin Meningitis?

Menurut Siloam Hospital, meskipun vaksin meningitis tidak lagi menjadi kewajiban bagi jamaah umrah, vaksin ini tetap direkomendasikan untuk individu dengan kondisi tertentu, seperti memiliki riwayat penyakit bawaan (komorbid). Selain itu, vaksinasi meningitis juga disarankan untuk:

  • Perjalanan ke wilayah endemik. Vaksin meningitis menjadi salah satu keharusan jika Anda akan bepergian ke negara-negara endemik. Sebaiknya vaksinasi dilakukan 2–3 minggu sebelum keberangkatan untuk memastikan efektivitasnya.
  • Mereka dengan gangguan sistem imun. Misalnya, penderita penyakit seperti kanker atau HIV/AIDS.
  • Orang dengan gangguan limpa.
  • Tenaga medis. Karena memiliki risiko tinggi terpapar bakteri atau virus penyebab meningitis.
  • Orang yang pernah mengidap meningitis.

Jadi, vaksin meningitis untuk umroh dan haji itu tidak hanya penting sebagai syarat perjalanan tertentu, tetapi juga sebagai perlindungan kesehatan bagi mereka yang berisiko tinggi.

4. Surat Edaran Vaksin Meningitis

Aturan mengenai vaksinasi meningitis bagi calon jemaah haji dan umrah kini merujuk pada dokumen “Umrah Health Requirements and Recommendations for Travelers to Saudi Arabia for Umrah 1445 H (2024).” Meningitis meningokokus, yaitu peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, tetap menjadi ancaman serius bagi peserta haji dan umrah. Di Arab Saudi, penyakit ini masih tergolong endemik dan memiliki potensi penyebaran yang cepat.

Risiko penularan meningkat secara signifikan karena banyaknya jemaah yang berasal dari negara-negara endemik di Afrika. Wilayah yang disebut sebagai “sabuk meningitis” ini membentang dari Senegal di barat hingga Ethiopia di timur, mencakup total 26 negara.

Gejala meningitis meningokokus bervariasi tergantung jenis, usia, dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Demam tinggi
  • Kekakuan di leher
  • Napas cepat
  • Keringat dingin
  • Nyeri sendi dan otot
  • Sakit kepala berat
  • Mual atau muntah
  • Hilangnya nafsu makan
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Mudah mengantuk atau kebingungan
  • Kejang-kejang
  • Ruam kulit

Karena bahaya penyakit ini, pemerintah telah mengatur langkah pencegahan melalui kebijakan vaksinasi bagi calon jemaah haji dan umrah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menerbitkan Surat Edaran nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jamaah Haji dan Umrah. Surat edaran ini menegaskan bahwa vaksinasi meningitis meningokokus kini menjadi syarat wajib bagi jemaah yang datang ke Arab Saudi menggunakan visa haji maupun umrah.

Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, pada 11 Juli 2024, mengubah status vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah dari “direkomendasikan” (2022) menjadi “wajib.”

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, menjelaskan bahwa keputusan ini mengikuti pembaruan regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Berdasarkan nota diplomatik Kedutaan Besar Arab Saudi tanggal 20 Mei 2024 (nomor 211-4239), Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan vaksin meningitis meningokokus sebagai salah satu syarat utama untuk pengunjung yang hendak melaksanakan ibadah umrah.

Dokumen tersebut mengatur persyaratan kesehatan untuk pelaku perjalanan yang datang ke Arab Saudi demi tujuan umrah 1445 H (2024 M). Salah satu persyaratan utamanya adalah vaksin meningitis meningokokus, yang dikategorikan sebagai “required vaccinations” atau vaksinasi yang wajib dilakukan.

Ketentuan ini berlaku untuk semua individu dari seluruh negara yang akan berkunjung ke Arab Saudi guna melaksanakan ibadah umrah. Dr. Farchanny menjelaskan bahwa Surat Edaran Kemenkes RI merupakan tindak lanjut atas aturan kewajiban vaksinasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi. 【Sumber: Kemenkes, 16 Juli 2024】.

5. Lokasi Vaksinasi Meningitis

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dinas kesehatan, unit pelaksana teknis (UPT) bidang kekarantinaan kesehatan, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan vaksinasi internasional diwajibkan memberikan layanan terbaik kepada calon pelaku perjalanan. Hal ini berlaku untuk semua calon jemaah umrah dan haji yang membutuhkan vaksinasi meningitis.

Proses vaksinasi meningitis dapat dilakukan di berbagai lokasi, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes RI yang tersedia di bandara, pelabuhan, serta rumah sakit yang bekerja sama dengan Kemenkes. Layanan ini tersebar di 30 wilayah, antara lain:

  • Pulau Jawa: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
  • Sumatra: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung
  • Kalimantan: Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur
  • Sulawesi dan sekitarnya: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo
  • Wilayah lain: Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat

Menurut dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, sejak Juli 2024, otoritas penerbangan Kementerian Perhubungan Arab Saudi memberlakukan pemeriksaan ketat terhadap syarat vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah. Bukti vaksinasi meningitis akan menjadi bagian dari dokumen yang harus dilampirkan saat keberangkatan.

Berdasarkan data Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi, hingga April 2024, jumlah jemaah umrah Indonesia mencapai 1,2 juta orang. Pada tahun 2023, jumlah tersebut tercatat sebanyak 1,5 juta, dan diperkirakan akan meningkat hingga 2 juta jemaah pada tahun 2024. Sebagai perbandingan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menargetkan peningkatan jumlah jemaah umrah dari 8 juta menjadi 30 juta orang setiap tahun sejak 2023.

Pengawasan Ketat di Pintu Masuk

Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi telah menetapkan prosedur pengawasan di pintu-pintu masuk negara untuk mendeteksi penyakit meningitis meningokokus. Pengawasan ini terutama ditujukan kepada negara-negara yang sering mengalami epidemi meningitis, yang berisiko tinggi terhadap epidemi, atau yang mengalami wabah Neisseria meningitidis tanpa vaksinasi.

Bakteri Neisseria meningitidis merupakan penyebab utama meningitis meningokokus, dan risiko tinggi penyebaran penyakit ini dilaporkan lebih banyak terjadi di negara-negara Afrika sesuai dengan informasi WHO International Travel and Health tahun 2015.

6. Vaksin Wajib Lain untuk Jemaah Umrah

Selain vaksin meningitis, beberapa vaksin lain juga diwajibkan bagi jemaah umrah untuk melindungi dari penyakit menular yang berisiko tinggi. Berikut daftar vaksin tersebut:

Vaksin Polio

Vaksin polio atau Poliomyelitis merupakan salah satu syarat wajib untuk jemaah yang berasal dari negara tertentu. Vaksin yang diakui meliputi:

  • Bivalen Oral Polio Vaccine (bOPV): Setidaknya satu dosis diberikan dalam bentuk vaksin oral.
  • Inactivated Polio Vaccine (IPV): Alternatif imunisasi polio dalam bentuk suntikan.

Negara yang wajib menerima vaksin ini (bOPV/IPV):

  • bOPV/IPV: Afghanistan, Pakistan, Madagaskar, Mozambik, Kongo, Yaman.
  • Minimal satu dosis IPV atau OPV: Nigeria, Pantai Gading, Burundi, Tanzania, Guinea, Zambia, Kenya, Afrika Tengah, Burkina Faso, Chad, Benin, Mali, Indonesia, Sudan Selatan, Somalia, Palestina, Mauritania, Zimbabwe, dan Mozambik.

Vaksin Yellow Fever

Vaksin demam kuning (Yellow Fever) juga menjadi syarat utama bagi jemaah umrah dari negara yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini. Jenis vaksin yang diakui adalah satu dosis IPV atau OPV.

Negara yang wajib menerima vaksin demam kuning:

  • Guyana, Argentina, Ghana, Angola, Panama, Venezuela, Guinea, Benin, Paraguay, Bolivia,
  • Guinea-Bissau, Burkina Faso, Peru, Brazil, Kenya, Burundi, Suriname, Kolombia, Liberia, Kamerun,
  • Ekuador, Trinidad dan Tobago, Mali, Afrika Tengah, Prancis Guiana, Mauritania, Chad, Nigeria, Pantai Gading, Senegal, Sierra Leone, Guinea Khatulistiwa, Sudan, Ethiopia, Gambia, Gabon, Togo, Sudan Selatan, dan Uganda.

Penerapan vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit menular baik di Arab Saudi maupun di negara asal jemaah. Pemeriksaan kelengkapan vaksin dilakukan di pintu masuk Arab Saudi sebagai bagian dari upaya pengendalian kesehatan global. Jemaah diharapkan untuk memenuhi ketentuan ini sebelum keberangkatan.

7. Tips Sehat Saat Haji dan Umrah

Melakukan ibadah haji adalah kewajiban bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial. Dengan jutaan jemaah dari berbagai belahan dunia yang berkumpul di Mekkah, menjaga kesehatan menjadi hal utama agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan optimal. Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan selama haji dan umrah:

Konsultasi dengan Tenaga Medis

Sebelum keberangkatan, lakukan konsultasi dengan dokter, terutama jika memiliki riwayat penyakit atau sedang menjalani pengobatan. Mintalah saran medis terkait kondisi kesehatan, obat-obatan yang perlu dibawa, serta vaksinasi yang diperlukan.

Pastikan Vaksinasi dan Imunisasi

Penuhi vaksinasi wajib dan imunisasi dasar sebelum berangkat. Selain vaksin meningitis, perhatikan imunisasi untuk difteri, tetanus, batuk rejan, polio, dan hepatitis. Konsultasikan dengan petugas kesehatan setempat untuk memastikan kebutuhan vaksinasi terpenuhi.

Jaga Kebersihan dan Higiene

  • Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Gunakan masker untuk melindungi diri dari debu, kuman, atau virus yang dapat menyebar di kerumunan.
  • Hindari menyentuh wajah sebelum mencuci tangan.

Konsumsi Nutrisi Seimbang

  • Pilih makanan yang higienis dan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.
  • Hindari makanan yang tidak terjamin kebersihannya untuk mencegah masalah pencernaan.
  • Minum air secara cukup untuk mencegah dehidrasi, terutama di cuaca panas.

Beristirahat yang Cukup

  • Aktivitas ibadah memerlukan stamina tinggi. Pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang memadai, termasuk tidur yang cukup setiap malam.
  • Jangan memaksakan diri jika merasa lelah, beri tubuh waktu untuk pulih.

Lindungi Diri dari Cuaca Panas

  • Cuaca di Mekkah sering kali sangat panas, terutama saat musim haji. Lindungi diri dengan pakaian nyaman, topi, payung, dan tabir surya ber-SPF tinggi.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung terlalu lama dan cari tempat teduh bila memungkinkan.

Persiapkan Kebugaran Fisik

  • Sebelum berangkat, lakukan latihan fisik ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda untuk meningkatkan stamina.
  • Saat ibadah, sesuaikan aktivitas fisik dengan kemampuan tubuh, terutama saat thawaf dan sa’i.

Jaga Kesehatan Mental

  • Tantangan fisik dan mental selama ibadah dapat memicu stres. Hadapi dengan sabar dan tetap tenang.
  • Jika merasa cemas, bicarakan perasaan Anda dengan keluarga, teman, atau sesama jemaah.
  • Manfaatkan waktu untuk bermunajat, yang juga membantu menenangkan pikiran.

Dengan persiapan fisik, mental, dan kesehatan yang baik, perjalanan ibadah ini akan menjadi pengalaman berharga yang dapat dilakukan dengan khusyuk dan penuh berkah. Demikian pembahasan tentang vaksin meningitis untuk umroh dan haji.

Tertarik untuk melaksanakan umroh? Yuk percayakan perjalanan ibadah Anda kepada Arrayyan Al Mubarak, penyedia layanan umroh terpercaya yang berkomitmen memberikan pengalaman ibadah terbaik. Dengan dukungan fasilitas premium, pembimbing ibadah profesional, serta layanan kesehatan lengkap seperti vaksinasi meningitis dan imunisasi wajib lainnya, kami memastikan Anda dapat melaksanakan setiap ritual umroh dengan khusyuk dan tenang. Nikmati kenyamanan akomodasi terbaik, pendampingan penuh selama perjalanan, hingga tips kesehatan untuk menjaga stamina di Tanah Suci. Bersama kami, perjalanan umroh Anda bukan sekadar kewajiban, tapi sebuah momen ibadah yang tak terlupakan!

Panduan Cara Memakai Pakaian Ihram yang Benar

Panduan Cara Memakai Pakaian Ihram yang Benar

Pakaian ihram terdiri dari dua helai kain putih yang sederhana, tanpa jahitan, dan melambangkan kesucian serta kesederhanaan dalam menjalani ibadah haji atau umrah. Bagi laki-laki, pakaian ihram terdiri dari kain yang melilit tubuh bagian bawah (izar) dan kain lain yang menutupi bahu (rida). 

Pakaian Ihram
Photo by Kemenag

1. Tutorial Cara Memakai Kain Ihram yang Benar

Berikut adalah cara memakai pakaian ihram dengan benar:

  • Langkah 1: Pastikan tubuh dalam keadaan bersih, termasuk melakukan wudhu atau mandi besar (mandi ihram) sebelum mengenakan pakaian ihram.
  • Langkah 2: Kenakan kain izar dengan melilitkannya di sekitar pinggang. Pastikan kain ini tidak terlalu longgar atau terlalu ketat agar tetap nyaman saat bergerak.
  • Langkah 3: Letakkan kain rida di bahu, membiarkannya menutupi sebagian tubuh atas. Selama tawaf, bagian kanan bahu harus terbuka sebagai tanda khusus yang disebut ‘idtiba’.

Bagi perempuan, pakaian ihram berupa busana yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Penting untuk menghindari kain berjahit yang menyerupai pakaian sehari-hari. Pakaian ihram mengingatkan setiap jamaah akan kesetaraan di hadapan Allah.

2. Ihram Dipakai Kapan dan di Mana Saja?

Ihram adalah kondisi yang dimulai dengan niat memasuki miqat, batas geografis yang ditetapkan. Memakai pakaian ihram menandai dimulainya ibadah haji atau umrah dan harus dipakai sebelum melewati miqat tersebut. Terdapat lima miqat utama yang ditentukan Rasulullah SAW, termasuk Yalamlam, Dzul Hulaifah, dan Qarnul Manazil. Sebelum mengenakan pakaian ihram, jamaah harus mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari membersihkan diri hingga berniat dengan tulus.

3. Esensi Ihram

Pakaian ihram bukan sekadar busana fisik; ia melambangkan kesucian, kesetaraan, dan kesederhanaan. Setiap jamaah, tanpa memandang status sosial atau ekonomi, berdiri di hadapan Allah dengan kesamaan. Esensi ini menciptakan rasa persatuan dan ketulusan dalam menjalankan ibadah. Pakaian ihram juga melatih setiap individu untuk meninggalkan perbedaan duniawi dan fokus pada pencapaian spiritualitas yang lebih tinggi.

4. Titik Mulai Ihram

Ihram dimulai dengan niat dan mengucapkan talbiyah, seruan yang menyatakan ketundukan kepada Allah. Setelah berniat, larangan-larangan dalam ihram mulai berlaku. Pakaian ihram melambangkan titik awal perjalanan suci, dan setiap langkah dilakukan dengan kerendahan hati serta keikhlasan. Penting untuk memahami tata cara memasuki kondisi ihram agar ibadah menjadi sah.

5. Sunah Ihram

Selama mengenakan pakaian ihram, ada beberapa sunah yang sebaiknya dilakukan untuk menyempurnakan ibadah. Beberapa di antaranya adalah:

  • Melakukan mandi besar (mandi ihram) sebelum niat.
  • Memakai wangi-wangian sebelum mengenakan kain ihram (untuk laki-laki).
  • Mengucapkan talbiyah secara terus-menerus sebagai ungkapan pengabdian kepada Allah.
  • Membaca doa khusus saat memasuki miqat.

Pakaian ihram membantu mengingatkan setiap jamaah untuk menjaga kesucian hati, niat, dan perbuatan selama perjalanan spiritual mereka.

6. Larangan Selama Berihram

Selama berada dalam kondisi ihram, jamaah harus mematuhi beberapa larangan agar tidak membatalkan atau merusak ibadah. Beberapa larangan ini meliputi:

  • Dilarang memakai pakaian berjahit (khusus untuk laki-laki).
  • Tidak boleh menggunakan wangi-wangian setelah niat ihram.
  • Dilarang mencukur rambut atau memotong kuku.
  • Tidak diperbolehkan berburu binatang atau merusak tanaman.
  • Menjaga perkataan dan tindakan dari hal-hal buruk seperti mencaci maki atau berdebat.

Larangan-larangan ini berlaku selama memakai pakaian ihram dan bertujuan menjaga konsentrasi jamaah pada tujuan ibadah.

7. Sanksi Melanggar Larangan Berihram

Melanggar larangan saat dalam kondisi ihram dapat berakibat pada sanksi tertentu yang dikenal sebagai dam. Sanksi ini bisa berupa membayar denda, berpuasa, atau menyembelih hewan kurban, tergantung pada pelanggaran yang dilakukan. Penting untuk mengetahui sanksi apa yang berlaku agar setiap pelanggaran dapat dihindari, dan ibadah tetap diterima Allah.

Pakaian ihram melambangkan komitmen dan kesungguhan jamaah dalam menjalankan ibadah haji atau umrah. Menjaga kesucian dan aturan saat mengenakannya adalah bagian penting dalam meraih keberkahan di hadapan Allah SWT.

Demikian penjelasan tentang panduan cara berpakaian ihram. Yuk bergabung bersama Arrayyan Al Mubarak untuk pengalaman ibadah umroh dan haji yang berkesan dan penuh kenyamanan. Tentunya, jika Anda membeli paket umroh dan haji akan dibimbing berpakaian ihram. Dengan bimbingan ustadz berpengalaman, fasilitas eksklusif, dan layanan terbaik, perjalanan suci Anda akan semakin khusyuk dan tak terlupakan. Nikmati paket umroh dan haji dengan harga kompetitif, akomodasi nyaman, serta pendampingan yang memudahkan ibadah dari awal hingga akhir. Segera daftarkan diri Anda dan wujudkan impian menuju Baitullah bersama Arrayyan Al Mubarak!

Rukhsah dalam Haji: Artinya, Contoh, Hingga Himbauan Kemenag

Rukhsah dalam Haji: Artinya, Contoh, Hingga Himbauan Kemenag

Islam memberikan keringanan, atau yang dikenal dengan rukhsah, untuk memudahkan umatnya dalam melaksanakan ibadah, termasuk haji. Rukhsah dalam haji berkaitan dengan tata cara ibadah yang dilakukan di Tanah Suci.

Menurut buku Menuju Umrah dan Haji Mabrur karya H. Syaiful Alim, Lc, rukhsah atau takhfif adalah bentuk keringanan dalam ibadah yang berlandaskan pada prinsip-prinsip hukum Islam, yaitu mengurangi atau menghilangkan kesulitan. Prinsip ini menghasilkan kaidah fiqh al-masyaqqah tajlibut taisir, yang berarti “kesulitan membawa kemudahan.” Rukhsah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang tidak ingin memberatkan umatnya, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran.

هُوَ اجْتَبٰىكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍۗ

“Allah telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.” (QS. Al-Hajj: 78)

Lantas, rukhsah apa saja yang ada dalam ibadah haji? Berikut penjelasannya.

Pengertian Rukhsah dalam Haji

Secara bahasa, rukhsah berarti “keringanan.” Sedangkan secara istilah, rukhsah adalah ketetapan yang diberikan Allah sebagai kemudahan khusus bagi umat Islam.

Dalam buku Ensiklopedia Fiqih Haji dan Umrah oleh Gus Arifin, rukhsah diberikan ketika terdapat halangan berat (udzur syar’i) seperti dalam keadaan sakit, bepergian, lupa, atau menghadapi kesulitan lain. Beberapa faktor yang melandasi rukhsah meliputi perjalanan jauh, sakit, paksaan, atau kekurangan daya dan akal.

Haji sendiri terdiri dari rangkaian ibadah yang mungkin berat bagi sebagian orang, seperti lansia, ibu hamil, atau orang dengan keterbatasan fisik. Oleh karena itu, Allah memberikan rukhsah bagi mereka yang memenuhi syarat tertentu.

Contoh Rukhsah dalam Haji bagi Lansia

Berikut adalah beberapa bentuk keringanan (rukhsah) yang diberikan kepada jamaah haji lanjut usia, berdasarkan panduan dalam buku Solusi Hukum Manasik Jamaah Udzur oleh Ahmad Kartono, serta buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah untuk Lansia yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI.

Niat Ihram Bersyarat

Untuk jamaah haji lansia atau yang memiliki kondisi fisik lemah, disarankan melakukan niat ihram dengan bersyarat. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi jika terjadi kendala selama menjalankan ibadah haji.

Niat ihram bersyarat atau isytirat memungkinkan jamaah membatalkan ihram jika mereka menghadapi kesulitan, seperti yang dijelaskan oleh Ibn Qudamah dalam al-Mughni. Manfaatnya adalah, pertama, jika jamaah mengalami hambatan seperti sakit atau kehabisan bekal, mereka dapat melakukan tahallul. Kedua, jika tahallul dilakukan dengan niat bersyarat, mereka tidak diwajibkan membayar denda (dam) atau berpuasa.

Contoh dari niat ihram bersyarat ini bisa dilihat pada kisah Nabi Muhammad SAW dengan Dhuba’ah binti Zubair, seperti diriwayatkan dalam hadits oleh Bukhari dan Muslim.

Dibolehkan Thawaf saat Najis

Jamaah haji lansia yang menderita kondisi seperti wasir, inkontinensia urin, atau istihadhah dapat tetap melaksanakan thawaf, dan ibadah tersebut tetap dianggap sah tanpa ada sanksi.

Thawaf dengan Bantuan Kursi Roda atau Skuter

Menggunakan kursi roda atau skuter untuk thawaf diperbolehkan bagi jamaah yang uzur, termasuk lansia. Beberapa mazhab, seperti Syafi’i dan Hanafi, membolehkan penggunaan kendaraan bagi mereka yang membutuhkan. Namun, mazhab Hanafi hanya membolehkan berjalan kaki jika tanpa uzur, dan mazhab Maliki umumnya tidak mengizinkan penggunaan kendaraan kecuali ada alasan khusus.

Tidak Harus Salat Setiap Waktu di Masjidil Haram

Jamaah lansia, yang memiliki kondisi fisik atau risiko tinggi, tidak diharuskan melaksanakan salat di Masjidil Haram setiap waktu. Mereka diperbolehkan salat di hotel atau masjid terdekat di sekitar Tanah Haram, karena pahala salat di seluruh Makkah sama dengan salat di Masjidil Haram. Hal ini dijelaskan dalam kitab Akhbaru Makkah oleh Ibnu Abbas.

Keringanan dalam Melakukan Sa’i

Jika jamaah haji tidak mampu melakukan tujuh kali perjalanan sa’i karena kondisi fisik, Imam Hanafi menyebutkan bahwa jika mereka menyelesaikan minimal empat kali perjalanan, haji tetap sah dengan kewajiban membayar denda. Namun, jika hanya tiga kali atau kurang, mereka wajib membayar fidyah per satu perjalanan.

Tidak Diwajibkan Mabit di Muzdalifah dan Mina

Kewajiban mabit di Muzdalifah dan Mina dapat ditiadakan untuk jamaah lansia yang memiliki kondisi tertentu. Meski mabit merupakan bagian dari wajib haji, beberapa keadaan seperti kemacetan parah atau kondisi kesehatan dapat menjadi alasan untuk meninggalkannya, sebagaimana diterangkan dalam kitab Al Kafi oleh Imam Nawawi.

Dibolehkan Mewakilkan Lontar Jumrah

Kewajiban melontar jumrah dapat diwakilkan untuk jamaah lansia. Keluarga atau pendamping dapat melakukannya atas nama jamaah yang tidak mampu, dengan syarat bahwa si wakil melontar untuk dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum mewakili.

Tidak Diwajibkan Thawaf Wada’

Bagi jamaah lansia, kewajiban thawaf wada’ atau thawaf perpisahan dapat ditiadakan. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menyebutkan pengecualian untuk orang-orang yang memiliki kendala, seperti wanita yang mengalami haid atau orang dengan kondisi fisik tertentu.

Himbauan Kemenag bagi Lansia terkait Rukhsah dalam Haji

By Kemenag

Pada musim haji tahun 1445 H/2024 M, hampir 45 ribu jamaah haji berusia 65 tahun ke atas, sekitar 21% dari kuota haji reguler, mengikuti ibadah ini. Kementerian Agama (Kemenag) pun mengusung tema Haji Ramah Lansia guna memberikan pelayanan terbaik bagi mereka.

Widi Dwinanda, perwakilan dari Media Center Kemenag, mengungkapkan bahwa dalam buku panduan yang diterbitkan Kemenag, terdapat berbagai kemudahan bagi jamaah lansia. Salah satu contohnya adalah membolehkan mereka salat di hotel atau masjid terdekat dan tetap mendapatkan pahala yang setara dengan salat di Masjidil Haram.

Kemudahan lain adalah boleh diwakilkan dalam melontar jumrah jika jamaah lansia tidak mampu melakukannya sendiri. Thawaf Ifadhah, yang merupakan rukun haji, juga dapat dilakukan dengan bantuan kursi roda atau skuter. Dengan adanya rukhsah ini, Widi berharap agar jamaah lansia dapat menjalankan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan khusyuk.

Yuk nikmati ibadah haji yang khusyuk dan nyaman dengan Paket Haji Arrayyan Al Mubarak, pilihan tepat untuk jamaah lansia dan mereka yang membutuhkan fasilitas khusus. Arrayyan Al Mubarak hadir untuk memastikan perjalanan haji Anda tetap lancar, aman, dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Jabal Nur: Artinya, Sejarah, hingga Awal Mula Penamaan

Jabal Nur: Artinya, Sejarah, hingga Awal Mula Penamaan

Jabal an-Nur, dikenal juga dengan nama Jabal an-Nuur atau Jabal Nur (جبل النور dalam bahasa Arab), yang bermakna “Gunung Cahaya,” terletak di dekat kota suci Mekkah, di wilayah Hijaz, Arab Saudi. Gunung ini memiliki makna khusus dalam sejarah Islam karena di dalamnya terdapat Gua Hira, tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah yang disampaikan oleh Malaikat Jibril. Jabal Nur memiliki ketinggian sekitar 640 meter dan menjadi salah satu destinasi penting bagi umat Muslim yang mengunjungi Mekkah.

1. Sejarah Jabal Nur

by Adiput

Jabal Nur adalah destinasi yang sangat dikenal oleh umat Muslim, terutama bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji dan umrah. Gunung ini dianggap sebagai saksi bisu atas perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW, di mana beliau sering menyendiri untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jabal Nur memiliki bentuk yang menonjol, dengan ketinggian sekitar 624 meter dari permukaan laut. Struktur permukaannya terdiri dari batu-batuan terjal dengan sudut kemiringan mencapai sekitar 60 derajat. Puncak gunung ini berbentuk tajam dengan ketinggian sekitar 200 meter, dan untuk mencapai puncaknya, pengunjung memerlukan waktu sekitar 30 menit.

Pemandangan dari puncak Jabal Nur memberikan sudut pandang yang indah ke arah kota Mekkah, termasuk Masjidil Haram yang tampak jelas dari kejauhan. Jarak antara Jabal Nur dengan Masjidil Haram sekitar 5 kilometer di sebelah utara Mekkah, menjadikannya cukup mudah diakses. Tempat ini memiliki arti penting karena merupakan tempat Nabi Muhammad SAW mengasingkan diri dan merenung, terutama di dalam Gua Hira, sebuah ruang kecil yang memiliki panjang sekitar 1,75 hasta, tempat beliau menerima wahyu dari Allah melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Gua Hira dianggap sebagai titik awal penyebaran cahaya Islam, yang kelak membawa perubahan besar bagi umat manusia. Nabi Muhammad SAW berdiam di dalam gua ini untuk menyendiri, jauh dari hiruk-pikuk kota Mekkah yang pada saat itu banyak dipenuhi dengan praktik-praktik yang tidak sejalan dengan ajaran tauhid. Wahyu pertama yang diterima di tempat ini menjadi momen awal bagi Nabi Muhammad SAW untuk memulai risalah kenabian, yang akhirnya membawa dampak besar bagi peradaban dunia.

2. Penamaan Jabal Nur

Penamaan Jabal Nur atau “Gunung Cahaya” berkaitan erat dengan peristiwa turunnya wahyu pertama yang membawa penerangan atau cahaya kebenaran bagi umat manusia. Dalam bahasa Arab, “jabal” berarti gunung, sementara “nur” berarti cahaya atau terang. Penamaan ini mulai dikenal luas sejak Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa beliau menerima wahyu pertama dari Allah di gunung ini, tepatnya di dalam Gua Hira. Peristiwa penting ini terjadi pada malam hari di bulan Ramadan, sekitar tanggal 21 pada kalender Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 10 Agustus 610 Masehi.

Peristiwa tersebut terjadi ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, sebuah usia yang diidentikkan dengan kematangan dan kebijaksanaan. Dalam konteks sejarah Islam, penamaan ini menandakan bahwa Jabal Nur adalah tempat di mana cahaya kebenaran dan risalah Islam pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW, yang kemudian menjadi penyebar kebenaran yang menyinari umat manusia hingga saat ini.

A. Makna Jabal Nur bagi Umat Muslim

Jabal Nur bukan hanya sekadar gunung biasa; bagi umat Muslim, tempat ini memiliki makna yang sangat dalam. Peristiwa turunnya wahyu pertama di Gua Hira menjadi fondasi utama bagi penyebaran ajaran Islam. Dari sanalah cahaya petunjuk dari Allah SWT mulai menyinari umat manusia, membawa pesan-pesan kebenaran, keadilan, dan kasih sayang yang akan terus dipegang teguh oleh umat Muslim di seluruh dunia. Itulah sebabnya, Jabal Nur dikenal sebagai Gunung Cahaya—tempat di mana sinar Islam pertama kali menerangi dunia.

Setiap kali jamaah haji atau umrah mengunjungi Jabal Nur, mereka diingatkan akan perjalanan panjang yang ditempuh Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan ajaran Islam. Tempat ini menjadi saksi bisu akan ketekunan dan kesabaran beliau dalam menjalankan perintah Allah SWT, menjadikannya sebagai salah satu situs yang dihormati dalam sejarah Islam. Gua Hira dan Jabal Nur kini tak hanya dikenal sebagai tempat bersejarah, tetapi juga sebagai simbol dari cahaya spiritual yang terus memandu umat Muslim di seluruh dunia hingga kini.

3. Akses ke Gua Hira di Jabal Nur

Bagi jamaah yang hendak mengunjungi Gua Hira, diperlukan usaha ekstra untuk menapaki jalur yang menanjak menuju puncak Jabal Nur. Menurut Muslim H. Nasution dalam bukunya Tapak Sejarah Seputar Mekah-Madinah, dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mencapai Gua Hira dari kaki Jabal Nur. Meskipun perjalanannya cukup menantang, pemandangan yang didapatkan dari puncak cukup menyejukkan.

Gua Hira sendiri berukuran kecil, hanya mampu menampung sekitar empat hingga lima orang. Ruangan di dalam gua ini gelap karena sangat sedikit cahaya matahari yang bisa menembus masuk. Namun, dari bagian mulut gua yang menghadap ke belakang, pengunjung dapat melihat Ka’bah dengan jelas, asalkan tidak ada gedung-gedung tinggi yang menghalangi pandangan dari Masjidil Haram.

Gua Hira memiliki ketinggian yang memungkinkan pengunjung berdiri di dalamnya. Akses menuju gua ini tidaklah mudah, tetapi bagi umat Muslim, usaha mendaki Jabal Nur dianggap sebagai salah satu cara untuk menghayati perjuangan dan perjalanan spiritual yang dilalui oleh Nabi Muhammad SAW sebelum beliau diangkat menjadi seorang Rasul.

Yuk ke umroh ke Arab Saudi, tempat dimana lokasi Jabal Nur berada! Segera pesan Paket Umroh Arrayyan Al Mubarak! Dengan layanan terbaik dan jadwal perjalanan yang nyaman, Arrayyan Al Mubarak siap membantu Anda merasakan ketenangan dan keagungan ibadah umroh. Mari wujudkan impian spiritual Anda bersama kami!

Jabal Magnet di Madinah: Sejarah dan Penjelasan Ilmiah

Jabal Magnet di Madinah: Sejarah dan Penjelasan Ilmiah

Bagi para jamaah haji dan umrah yang berkunjung ke Madinah, Jabal Magnet adalah salah satu destinasi yang menarik perhatian. Bukit ini, yang juga dikenal sebagai Wadi Al-Baida atau Wadi Al-Jinn, terletak sekitar 30 menit dari pusat kota Madinah. Keunikan fenomena Jabal Magnet ini telah lama menarik minat wisatawan, terutama karena kendaraan yang tampaknya dapat bergerak sendiri di bukit ini tanpa tenaga mesin. Berikut ini penjelasan lebih mendalam mengenai sejarah, keunikan, serta penjelasan ilmiah tentang fenomena ini.

Sejarah dan Daya Tarik Jabal Magnet

Jabal Magnet

Jabal Magnet mulai populer di kalangan wisatawan dan jamaah haji, terutama dari Asia. Terletak sekitar 60 kilometer dari kota Madinah, kawasan ini dikelilingi oleh pemandangan alam yang khas, termasuk kebun-kebun kurma dan bukit-bukit berbatu. Warna hitam dan merah bata mendominasi pemandangan bukit ini, memberikan kesan yang eksotis dan berbeda.

Daya tarik utama dari Jabal Magnet adalah fenomena kendaraan yang tampaknya bergerak mundur tanpa mesin menyala dan bahkan mampu menanjak. Selain itu, di daerah ini, kompas tidak bekerja dengan normal, menunjukkan arah yang kacau. Data telepon seluler juga sering kali hilang di sekitar kawasan ini. Fenomena ini membuat Jabal Magnet menjadi tujuan wisata yang populer, terutama bagi mereka yang penasaran dengan “kekuatan magnet” yang misterius.

Fenomena unik ini konon pertama kali ditemukan oleh seorang Arab Baduy. Saat itu, ia menghentikan mobilnya untuk buang air kecil, namun lupa mengaktifkan rem tangan. Ketika kembali, ia terkejut melihat mobilnya bergerak sendiri dan melaju makin cepat hingga berhenti di tumpukan pasir. Cerita ini segera tersebar, menarik perhatian banyak orang yang penasaran untuk menguji fenomena tersebut sendiri.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi telah membangun akses jalan menuju Jabal Magnet dan menambahkan fasilitas seperti tenda-tenda serta mobil sewaan untuk wisatawan yang ingin merasakan “tarikan magnet” ini. Fasilitas ini menambah daya tarik wisata dan memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.

Keunikan dan Daya Tarik Wisata Jabal Magnet

Walaupun fenomena kendaraan bergerak sendiri ini telah terjawab secara ilmiah, Jabal Magnet tetap menjadi destinasi wisata yang menarik di Madinah. Wisatawan yang datang ke sini dapat merasakan pengalaman unik yang mengingatkan bahwa penglihatan manusia dapat tertipu oleh ilusi optik yang disebabkan oleh lingkungan sekitar.

Selain fenomena kendaraan yang tampaknya melawan gravitasi, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan alam di sekitar Jabal Magnet yang dikelilingi oleh bukit-bukit berbatu dan perkebunan kurma. Banyak wisatawan juga menikmati pengalaman menaiki unta di sekitar Jabal Magnet. Hal ini memberikan pengalaman wisata yang unik dan autentik bagi para pengunjung.

Jabal Magnet secara Ilmiah

Meski menarik dan membingungkan banyak orang, fenomena di Jabal Magnet bisa dijelaskan secara ilmiah. Di bawah ini adalah penjelasannya!

Penjelasan Geologis dan Fenomena Magnetik di Jabal Magnet

Secara ilmiah, fenomena ini sebenarnya dapat dijelaskan dari sudut pandang geologi. Madinah dan wilayah sekitarnya berdiri di atas Arabian Shield, formasi batuan kuno yang berusia 700 juta tahun. Wilayah ini terdiri dari endapan lava alkali basaltik yang muncul sekitar 10 juta tahun yang lalu. Lapisan lava ini terbentuk melalui jalur rekahan sepanjang 600 kilometer yang dikenal sebagai Makkah-Madinah-Nufud volcanic line.

Namun, penelitian ilmiah tentang Jabal Magnet masih minim. Sejauh ini, belum ditemukan jurnal atau penelitian yang menyebutkan adanya mineral feromagnetik dalam jumlah besar di Jabal Magnet yang bisa menghasilkan tarikan magnet kuat seperti yang diyakini banyak orang. Salah satu studi geospasial oleh Rehan Jamil dari Department of Building Engineering, Imam Abdulrahman Bin Faisal University, mencoba memberikan penjelasan ilmiah terhadap fenomena yang tampaknya misterius ini.

Rehan menggunakan data geospasial dari Google Earth Pro untuk memetakan perbedaan ketinggian dan kemiringan pada jalan di Jabal Magnet. Ia menguji fenomena tersebut dengan kendaraan dan melakukan pemetaan detail dengan mengumpulkan data dari 10.500 titik di area seluas 20 km x 10 km. Rehan kemudian memodelkan ketinggian area tersebut menggunakan metode Kriging untuk mendapatkan gambaran topografi wilayah tersebut secara tiga dimensi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kendaraan yang bergerak di area tersebut sebenarnya melaju ke arah yang lebih rendah, bukan menanjak. Ini terjadi akibat ilusi optik yang disebut “slope illusion,” di mana medan di sekitar jalan membuat jalan yang sebenarnya menurun tampak seolah-olah menanjak. Ilusi ini sering kali muncul di area berbukit atau pegunungan di mana cakrawala terhalang, sehingga persepsi manusia terhadap kemiringan menjadi keliru.

Ilusi Optik dan “Gravity Hill”

Fenomena “slope illusion” ini mirip dengan fenomena di beberapa tempat lain di dunia yang dikenal sebagai “gravity hill” atau “bukit gravitasi.” Pada tempat-tempat ini, kendaraan atau benda lain tampak bergerak menanjak, padahal sebenarnya mereka bergerak menurun. Ilusi ini disebabkan oleh lingkungan sekitar yang membingungkan mata manusia, terutama ketika cakrawala atau titik referensi lain tidak terlihat dengan jelas.

Banyak ilmuwan yang telah mempelajari fenomena gravity hill di seluruh dunia. Pada 2003, Paola Bressan dari Italia mendokumentasikan berbagai lokasi dengan fenomena serupa di dunia. Sebagian besar lokasi ini terletak di Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara lain. Sama seperti Jabal Magnet, masyarakat setempat sering mengaitkan fenomena tersebut dengan kekuatan magnet, aktivitas supranatural, atau proyek militer rahasia. Namun, penelitian menunjukkan bahwa semua fenomena tersebut adalah hasil dari ilusi optik yang diakibatkan oleh struktur medan yang tidak biasa.

Penelitian Rehan mengungkap bahwa area di Jabal Magnet memiliki perbedaan ketinggian yang signifikan, dari 949 meter di titik tertinggi hingga 560 meter di dasar lembah. Jalan menuju Jabal Magnet memiliki kemiringan rata-rata 2,6 persen, dengan beberapa bagian mencapai kemiringan 5,1 persen. Variasi ketinggian ini, ditambah dengan bentuk medan yang unik, menciptakan ilusi kendaraan yang bergerak ke atas.

Secara keseluruhan, Jabal Magnet menawarkan perpaduan antara keindahan alam dan fenomena optik yang menarik. Terlepas dari penjelasan ilmiah di balik fenomena ini, kawasan ini tetap menyimpan daya tarik tersendiri, baik bagi yang tertarik pada keunikan alam maupun mereka yang hanya ingin merasakan sensasi mengunjungi tempat yang penuh misteri.

Dengan begitu, Jabal Magnet tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pengingat akan keunikan fenomena alam yang dapat menipu panca indra manusia. Perjalanan ke Jabal Magnet bisa memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana kita memandang dunia di sekitar kita dan bagaimana ilmu pengetahuan membantu menjelaskan fenomena yang tampak misterius.

Yuk kunjungi Arab Saudi yang ada Jabal Magnet-nya bersama Arrayyan Al Mubarak. Jangan lupa pesan paket umroh istimewa kami ya! Nikmati perjalanan nyaman dengan fasilitas lengkap. Travel umroh terbaik, Arrayyan Al Mubarak, memastikan perjalanan umroh Anda penuh berkah dan pengalaman tak terlupakan! Pesan sekarang dan jadikan perjalanan ibadah Anda semakin berkesan.

Perbedaan Antara Haji dan Umroh Adalah Apa? Ini 10 Bedanya!

Perbedaan Antara Haji dan Umroh Adalah Apa? Ini 10 Bedanya!

Ketika berbicara tentang ibadah haji dan umroh, banyak umat Islam yang sering kali bingung harus mendahulukan yang mana. Faktanya, meskipun keduanya dilakukan di tempat yang sama, haji dan umroh memiliki banyak perbedaan dalam hal hukum, waktu pelaksanaan, penyelenggara, hingga biayanya. Untuk membantu kamu memahami dan memutuskan mana yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, mari kita ulas perbedaan umroh dan haji secara mendalam. Berikut adalah pembahasan lengkap 10 perbedaan haji dan umroh beserta tips-tips persiapan untuk kedua ibadah ini.

1. Hukum Haji & Umroh

Berdasarkan nu.or.id, haji merupakan kewajiban yang tergolong dalam perkara al-mujma’ alaihi al-ma’lum min al-din bi al-dlarurah (yang hukumnya telah disepakati oleh seluruh mazhab dan diketahui secara luas oleh berbagai kalangan, baik awam maupun ahli agama). Oleh karena itu, seseorang yang menolak kewajiban haji dianggap murtad (keluar dari Islam), kecuali jika orang tersebut sangat awam dan tidak memiliki akses terhadap informasi keagamaan (Syekh Khathib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 2: 206).

Sementara itu, berdasarkan baznas.go.id,hukum umrah masih diperdebatkan di kalangan ulama. Berdasarkan pendapat yang lebih kuat (al-adhhar), umrah dihukumi wajib. Namun, menurut pandangan muqabil al-adhhar (pendapat yang lebih lemah), hukum umrah adalah sunnah (Syekh Muhammad al-Zuhri al-Ghamrawi, al-Siraj al-Wahhaj, hal.151).

2. Rukun Haji dan Umroh

Perbedaan antara haji dan umroh terletak pada rukunnya. Aspek rukun atau syarat sahnya ibadah juga berbeda antara haji dan umroh. Berdasarkan baznas.go.id, rukun haji terdiri dari lima hal, yaitu:

  • Niat ihram (niat untuk memulai ibadah)
  • Wukuf di Arafah (berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah)
  • Tawaf (mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali)
  • Sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah)
  • Tahallul (memotong rambut sebagai tanda selesai ihram)

Sedangkan untuk umroh, berdasarkan nu.or.id, rukun-rukunnya mirip dengan rukun ibadah haji, namun tidak mencakup wukuf di Arafah. Jadi, jamaah umroh hanya perlu melaksanakan niat ihram, tawaf, sa’i, dan tahallul. Jadi, perbedaan antara haji dan umroh terletak pada rukunnya yaitu tidak adanya wukuf di arafah untuk umroh.

3. Waktu Pelaksanaan Haji & Umrah

Beda umroh dan haji berikutnya terletak pada waktu pelaksanaan. Berdasarkan nu.or.id, haji hanya bisa dilakukan pada waktu yang sudah ditetapkan, yaitu mulai tanggal 1 Syawal hingga 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Berdasarkan baznas.go.id, waktu puncak pelaksanaan haji adalah pada hari raya Idul Adha.

Sementara itu, berdasarkan bpkh.go.id, umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah), yang dikhususkan untuk ibadah haji. Fleksibilitas waktu ini membuat umroh lebih mudah dilakukan kapan pun sesuai dengan kesiapan jamaah.

4. Lokasi Pelaksanaan Haji & Umrah

Beda haji dan umroh lainnya adalah lokasi pelaksanaan. Meskipun haji dan umroh sama-sama dilakukan di Tanah Suci, keduanya memiliki perbedaan dalam hal lokasi pelaksanaan. Ibadah haji tidak hanya dilakukan di Makkah, tetapi juga melibatkan beberapa lokasi lainnya di luar Makkah, seperti:

  • Wukuf di Arafah
  • Mabit di Muzdalifah (bermalam di Muzdalifah)
  • Lempar jumrah di Mina

Sementara itu, umroh hanya dilakukan di Makkah, dengan serangkaian ibadah di Masjidil Haram, tanpa melibatkan lokasi di luar Makkah seperti Arafah, Muzdalifah, atau Mina. Karena itu, umroh cenderung lebih sederhana dalam hal mobilitas jamaah.

5. Durasi Pelaksanaan Haji dan Umrah

Durasi pelaksanaan haji jauh lebih panjang dibandingkan umroh. Berdasarkan bpkh.go.id, secara teknis, ibadah haji memerlukan waktu sekitar 4 hingga 5 hari untuk diselesaikan, namun bagi jamaah asal Indonesia, total perjalanan haji bisa mencapai 40 hari. Durasi panjang ini disebabkan adanya berbagai rangkaian kegiatan seperti ziarah ke Madinah dan mengikuti Arbain (shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi).

Sebaliknya, berdasarkan bpkh.go.id, umroh memiliki durasi yang jauh lebih singkat. Secara umum, ibadah umroh bisa diselesaikan dalam waktu 2-3 jam saja. Namun, jamaah umroh dari Indonesia biasanya mengambil paket umroh yang durasinya antara 9 hingga 12 hari, termasuk waktu perjalanan dan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Makkah dan Madinah.

6. Penyelenggara Umrah dan Haji

Perbedaan umroh dan naik haji lainnya terletak pada siapa yang menyelenggarakan perjalanan ibadah ini. Berdasarkan kemenag.go.id, ibadah haji reguler diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umroh (Ditjen PHU). Sedangkan haji furoda dan ONH plus (paket haji khusus) diselenggarakan oleh PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus), yang biasanya merupakan agen travel yang sudah bekerja sama dengan pemerintah.

Di sisi lain, berdasarkan kemenag.go.id, umroh diselenggarakan sepenuhnya oleh agen travel resmi yang telah memiliki izin dari pemerintah. Agen travel ini bertindak sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan bertanggung jawab mengatur semua kebutuhan perjalanan jamaah umroh.

7. Biaya Umrah dan Haji

Karena durasi dan skala pelaksanaan yang berbeda, biaya yang dibutuhkan untuk haji dan umroh juga berbeda. Haji memiliki biaya yang lebih besar dibandingkan umroh, terutama jika kamu memilih paket haji plus atau furoda. Berdasarkan baznas.go.id, biaya haji reguler per jemaah tahun 1445 H/2024 M sebesar Rp93.410.286, yang disubsidi oleh pemerintah Indonesia saat ini berada di Rp 37.364.114, sedangkan haji plus dan furoda bisa mencapai lebih dari Rp100 juta.

Sementara itu, biaya umroh relatif lebih terjangkau. Harga paket umroh rekomendasi kemenag dimulai dari Rp29 juta, tergantung pada pilihan agen travel, durasi perjalanan, dan fasilitas yang diberikan. Biaya umroh cenderung lebih bervariasi dan fleksibel dibandingkan haji.

8. Kewajiban dalam Umrah dan Haji

Berdasarkan nu.or.id, dalam ibadah haji, terdapat lima kewajiban yang harus dilaksanakan oleh jamaah:

  • Niat ihram
  • Mabit di Muzdalifah
  • Mabit di Mina
  • Melempar jumrah
  • Thawaf Wada’ (thawaf perpisahan)

Sedangkan dalam umroh, berdasarkan nu.or.id, hanya ada dua kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu niat ihram dari miqat dan menjauhi semua larangan ihram. Meninggalkan salah satu dari kewajiban ini dalam kedua ibadah tersebut mengharuskan jamaah untuk membayar denda atau melakukan dam.

9. Persiapan

Perbedaan ibadah haji dan umroh ada pada persiapannya juga. Haji adalah ibadah wajib bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial dan fisik, dan hanya dilakukan sekali seumur hidup. Oleh karena itu, persiapannya lebih mendalam, meliputi pemahaman yang detail tentang rukun serta syarat-syarat Haji, ditambah dengan kesiapan fisik dan mental yang lebih intensif.

Di sisi lain, Umroh tidak diwajibkan dan bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada bulan Dzulhijjah saat Haji berlangsung. Karena sifatnya yang lebih fleksibel, persiapan untuk Umroh umumnya lebih santai dan tidak seberat Haji, meskipun tetap memerlukan perencanaan yang matang.

10. Doa dan Zikir

Doa dan zikir dalam Haji dan Umroh juga memiliki perbedaan tersendiri. Selama Haji, doa dan zikir lebih terfokus pada penghayatan makna ibadah dan permohonan ampunan. Sementara dalam Umroh, doa dan zikir bisa lebih bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pribadi masing-masing.

Demikian penjelasan perbedaan haji dan umroh. Penjelasan di atas dapat menjawab beberapa pertanyaan internet, seperti: apakah perbedaan haji dan umroh, apa bedanya haji dan umroh, apa perbedaan umroh dan haji, apa bedanya umroh dan haji, jelaskan 7 perbedaan haji dan umroh, jelaskan perbedaan antara haji dan umroh, perbedaan rukun haji dan umroh, apakah perbedaan antara haji dan umroh, apa perbedaan antara haji dan umroh, jelaskan 3 perbedaan haji dan umroh, jelaskan 5 perbedaan haji dan umroh, jelaskan 4 perbedaan haji dan umroh, perbedaan haji dan umroh adalah apa, dan perbedaan haji dan umroh terletak pada apa.

Dengan memahami perbedaan ketentuan haji dan umroh serta mempersiapkan diri dengan matang, kamu dapat menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan khusyuk dan penuh berkah. Demikian pembahasan terkait perbedaan haji dan umroh. Bila kamu ingin umroh dan haji, yuk pilih paket umroh dan paket haji dari kami. Dapatkan pelayanan, destinasi, dan akomodasi terbaik dari Arrayyan Al Mubarak.

Cara Cek Travel Umroh yang Terdaftar di Kemenag, Pasti Resmi!

Cara Cek Travel Umroh yang Terdaftar di Kemenag, Pasti Resmi!

Saat ini, melakukan ibadah umroh semakin mudah dengan hadirnya banyak agen travel yang menawarkan berbagai paket umroh menarik. Namun, dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap umroh, muncul pula sejumlah oknum agen travel yang tidak bertanggung jawab. Mereka bisa menawarkan paket umroh dengan harga murah, tetapi tidak terdaftar resmi di Kementerian Agama (Kemenag), sehingga berisiko menimbulkan kerugian bagi para calon jamaah.

Oleh karena itu, sangat penting bagi siapa saja yang berencana melaksanakan umroh untuk memastikan bahwa agen travel yang digunakan adalah agen yang resmi terdaftar di Kemenag. Lantas, bagaimana cara cek travel umroh yang terdaftar di Kemenag? Kemenag sendiri telah menyediakan beberapa cara mudah untuk mengecek legalitas travel umroh. Berikut ini beberapa cara mengecek travel umroh resmi yang bisa dilakukan untuk memastikan apakah travel umroh yang Anda pilih terdaftar resmi di Kemenag atau tidak. Cara ini merupakan cara cek travel haji yang terdaftar di Kemenag juga.

Gambar Ilustrasi cara cek travel umroh yang terdaftar di kemenag

1. Cara Cek Travel Umroh yang Terdaftar di Kemenag via Web

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengecek travel umroh resmi adalah melalui website resmi Kementerian Agama. Kemenag telah menyediakan platform online yang bisa diakses oleh siapa saja untuk mengecek status legalitas travel umroh. Dengan cara ini, Anda akan menemukan daftar travel umroh resmi Kemenag 2024.

Langkah-langkah Mengecek Travel Umroh melalui Website Kemenag

Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah yang diperlukan dalam cara mengecek travel umroh resmi melalui website Kemenag.

Akses Website Resmi Kemenag

Gambar Website Simpu Siskopatuh (cara cek travel umroh yang terdaftar di kemenag)

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam cara cek PPIU travel umroh ini adalah membuka browser di perangkat Anda, baik itu laptop, komputer, maupun smartphone. Kemudian, akses website resmi Kemenag melalui alamat https://simpu.kemenag.go.id/ yang akan menampilkan daftar travel umroh resmi kemenag 2024 kepada Anda. Biasanya, Anda tak akan menemukan nama travel umroh yang bermasalah di sini. Cara cek travel haji yang terdaftar di kemenag juga bisa menggunakan website ini.

Lihat Kolom Pencarian Cek PPIU

Gambar Kolom Pencarian Cek PPIU (cara cek travel umroh yang terdaftar di kemenag)

Setelah Anda berada di halaman utama website SISKOPATUH Kemenag, carilah kolom pencarian Cek Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU). Kolom pencarian ini berada di paling atas section web.

Masukkan Nama atau Nomor Izin Travel

Memasukkan Nama Arrayyan Al Mubarak ke dalam Kolom Pencarian PPIU
Gambar Memasukkan Nama Arrayyan Al Mubarak ke dalam Kolom Pencarian

Pada halaman pencarian PPIU, Anda akan diminta untuk memasukkan nama travel atau nomor izin PPIU yang ingin dicek. Pastikan Anda memasukkan data yang sesuai dengan informasi yang Anda miliki.

Tekan Tombol Cari

Gambar tombol cari PPIU (cara cek travel umroh yang terdaftar di kemenag)

Setelah memasukkan nama atau nomor izin travel, tekan tombol Cari untuk melihat hasil pencarian.

Periksa Hasil Pencarian

hasil pencarian: Arrayyan Al Mubarak
Gambar hasil pencarian: Arrayyan Al Mubarak (cara cek travel umroh yang terdaftar di kemenag)

Jika travel umroh yang Anda cari terdaftar resmi di Kemenag, maka akan muncul informasi terkait agen travel tersebut, seperti nama perusahaan, nomor izin PPIU, alamat kantor, dan tanggal berlaku izin. Pastikan semua informasi tersebut sesuai dengan travel umroh yang Anda pilih.

Lakukan Verifikasi Tambahan Jika Diperlukan

Kontak Website Kemenag
Gambar Kontak Website Kemenag (cara cek travel umroh yang terdaftar di kemenag)

Jika masih ragu, Anda bisa melakukan verifikasi tambahan dengan menghubungi nomor kontak yang tercantum di website Kemenag atau langsung mengunjungi kantor Kemenag terdekat untuk memastikan kebenaran informasi yang Anda dapatkan.

2. Cara Cek Travel Umroh yang Terdaftar di Kemenag via App

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk mengecek travel umroh resmi adalah melalui aplikasi. Kemenag telah menyediakan aplikasi yang dapat diunduh secara gratis di smartphone, yaitu aplikasi Umrah Cerdas. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan calon jamaah dalam mengecek status legalitas travel umroh.

Langkah-langkah Mengecek Travel Umroh melalui Aplikasi Umrah Cerdas

Berikut ini adalah beberapa langkah yang diperlukan untuk mengecek travel umroh resmi via aplikasi Umrah Cerdas.

Unduh Aplikasi Umrah Cerdas

Langkah pertama adalah dengan mengunduh aplikasi Umrah Cerdas melalui Play Store (untuk pengguna Android) atau App Store (untuk pengguna iOS). Cari aplikasi dengan kata kunci “Umrah Cerdas” dan pastikan aplikasi yang diunduh adalah aplikasi resmi yang dikeluarkan oleh Kemenag.

Buka Aplikasi dan Masuk ke Menu Cek Travel Umroh

Setelah aplikasi berhasil diunduh dan diinstal, buka aplikasi tersebut. Pada halaman utama, Anda akan menemukan beberapa pilihan menu. Pilihlah menu Cek Travel Umroh untuk mengecek status travel yang akan Anda gunakan.

Masukkan Nama Travel

Setelah masuk ke menu cek travel, Anda akan diminta untuk memasukkan nama atau nomor izin travel umroh yang ingin dicek. Pastikan Anda memasukkan nama travel dengan benar sesuai dengan informasi yang tertera pada brosur atau penawaran yang diberikan oleh travel.

Lihat Hasil Pencarian

Setelah memasukkan nama atau nomor izin travel, aplikasi akan menampilkan hasil pencarian yang berisi informasi terkait status travel tersebut. Jika travel umroh yang Anda cari terdaftar resmi di Kemenag, akan muncul keterangan “Travel Terdaftar Resmi”. Sebaliknya, jika travel tersebut tidak terdaftar, akan muncul peringatan yang menyatakan bahwa travel tersebut tidak memiliki izin resmi.

Periksa Detail Informasi Travel

Selain memastikan apakah travel tersebut terdaftar, Anda juga bisa mengecek detail informasi terkait agen travel tersebut, seperti alamat kantor, nomor telepon, dan paket umroh yang ditawarkan. Informasi ini sangat penting untuk memastikan kejelasan dan transparansi dari travel umroh yang akan Anda pilih.

Memilih travel umroh terbaik yang resmi terdaftar di Kemenag, seperti Arrayyan Al Mubarak adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap calon jamaah umroh. Dengan melakukan pengecekan melalui aplikasi Umroh Cerdas atau website Kemenag, Anda bisa memastikan bahwa agen travel yang Anda pilih adalah agen yang memiliki izin resmi dan terpercaya. Langkah ini dapat menghindarkan Anda dari berbagai risiko, mulai dari penipuan hingga ketidakpastian keberangkatan.

Selalu utamakan keamanan dan kenyamanan dalam beribadah. Jangan tergiur oleh harga murah yang tidak masuk akal ketika beli paket umroh, karena ibadah umroh bukan hanya tentang berangkat ke Tanah Suci, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap proses perjalanan dilakukan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku.

15 List Perlengkapan Umroh Wanita yang Harus Dibawa, Apa Saja?

15 List Perlengkapan Umroh Wanita yang Harus Dibawa, Apa Saja?

Menjalankan ibadah umroh adalah impian banyak Muslimah. Untuk memastikan perjalanan ibadah ini berjalan lancar dan nyaman, persiapan yang matang sangat diperlukan, terutama dalam hal perlengkapan umroh wanita. Selain memenuhi syarat-syarat ibadah, membawa perlengkapan yang sesuai akan membantu menjaga kesehatan, kenyamanan, dan kelancaran ibadah. Berikut adalah 15 perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa.

1. Mukena

Mukena menjadi salah satu perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa. Meskipun banyak masjid menyediakan mukena, disarankan untuk membawa mukena pribadi. Pilihlah mukena yang ringan, tidak panas, dan mudah dilipat agar tidak memakan tempat di tas. Mukena ini akan sering digunakan saat sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, jadi pastikan memilih yang nyaman dan adem. Selain mukena pribadi, Anda bisa memilih mukena yang disediakan travel sebagai opsi alternatif ya! Arrayyan sebagai penyedia paket umroh selalu menyediakan mukena travel bagi para pelanggannya. Jadi, segera pilih kami sebagai agen umroh Anda!

2. Al-Quran

Membawa Al-Quran sangat penting untuk menemani perjalanan spiritual Anda selama di tanah suci. Pilihlah Al-Quran ukuran kecil agar mudah dibawa dalam tas kecil atau ransel. Jika tidak ingin membawa yang fisik, aplikasi Al-Quran di ponsel bisa menjadi alternatif yang praktis. Namun, pastikan untuk tetap memiliki akses ke Al-Quran sebagai sarana ibadah.

3. Pakaian Ihram

Bagi wanita, pakaian ihram berbeda dengan pria. Wanita tidak diwajibkan memakai kain ihram seperti pria, tetapi pakaian yang menutupi aurat dan sederhana. Pilih pakaian ihram yang longgar, tidak transparan, dan terbuat dari bahan yang nyaman. Pastikan juga membawa cadangan pakaian ihram karena bisa saja ada kondisi di mana Anda memerlukan pakaian tambahan.

4. Obat-Obatan

Perjalanan umroh membutuhkan stamina yang baik. Membawa obat-obatan pribadi sangat disarankan, terutama jika Anda memiliki riwayat kesehatan tertentu. Obat untuk sakit kepala, flu, diare, hingga multivitamin perlu disiapkan. Selain itu, jangan lupa untuk membawa salep antiseptik, plester, serta obat-obatan khusus yang mungkin Anda butuhkan selama perjalanan.

5. Peralatan Mandi

Perlengkapan mandi yang lengkap juga sangat penting. Bawa peralatan mandi seperti sabun, shampo, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk kecil. Jangan lupa untuk memastikan semua perlengkapan mandi dalam ukuran travel size agar tidak memakan banyak tempat. Anda juga bisa membawa shower cap untuk menjaga kebersihan rambut selama di perjalanan.

6. Tas Kecil

Tas kecil atau tas selempang sangat membantu untuk menyimpan barang-barang penting seperti paspor, uang, dan ponsel. Tas ini akan memudahkan Anda untuk membawa barang-barang penting saat keluar dari hotel menuju masjid. Pilih tas yang ringan, kuat, dan memiliki beberapa kompartemen untuk memudahkan pengaturan barang-barang.

7. Pembalut dan Pantyliner

Bagi wanita, pembalut dan pantyliner adalah perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa dan sangat penting. Meskipun Anda mungkin tidak sedang dalam masa menstruasi saat umroh, tetap baik untuk berjaga-jaga. Bawa pembalut dan pantyliner secukupnya sesuai dengan perkiraan kebutuhan selama berada di tanah suci.

8. Masker dan Kacamata

Dalam kondisi cuaca yang berangin dan berdebu, terutama di wilayah Mekkah dan Madinah, masker dan kacamata menjadi perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa karena penting. Masker membantu melindungi pernapasan Anda dari debu, sementara kacamata melindungi mata dari sinar matahari yang terik. Selain itu, masker juga berguna untuk menjaga kesehatan Anda dari paparan virus atau bakteri selama perjalanan.

9. Baju Sehari-Hari

Selain pakaian ihram, bawa juga baju sehari-hari yang nyaman untuk dipakai di luar ibadah ihram. Pilih pakaian yang longgar, adem, dan menutupi aurat. Anda bisa membawa gamis atau tunik panjang dengan bahan katun yang nyaman digunakan saat beribadah maupun berjalan-jalan di sekitar area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

10. Pakaian Dalam

Pakaian dalam yang cukup menjadi perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa. Karena aktivitas yang cukup padat, pastikan membawa pakaian dalam yang cukup agar tetap nyaman dan bersih. Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang bisa menyerap keringat dengan baik, dan siapkan jumlah yang cukup sesuai dengan lama Anda berada di tanah suci.

11. Pelembap hingga Face Water Spray

Udara di Arab Saudi cenderung kering, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan iklim tropis. Pelembap wajah dan tubuh sangat diperlukan untuk menjaga kelembapan kulit. Selain pelembap, face water spray juga bisa membantu menyegarkan wajah di tengah cuaca yang panas dan kering. Produk perawatan kulit ini penting untuk menjaga kondisi kulit tetap sehat selama menjalani ibadah.

12. Alas Kaki dan Kaos Kaki

Alas kaki yang nyaman seperti sandal atau sepatu sandal sangat penting untuk digunakan selama umroh. Pilih alas kaki yang empuk, tidak licin, dan mudah dipakai serta dilepas saat masuk ke area masjid. Selain itu, kaos kaki juga diperlukan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan kaki, terutama saat berada di dalam masjid.

13. Sarung Tangan

Bagi wanita yang ingin menjaga aurat secara sempurna, membawa sarung tangan bisa menjadi perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa. Sarung tangan ini berguna untuk menutupi tangan saat berada di tempat umum atau saat melakukan ibadah di tanah suci. Pastikan memilih sarung tangan yang nyaman dan tidak terlalu tebal agar tidak mengganggu kenyamanan Anda selama beribadah.

14. Baju Tidur

Perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa lainnya adalah baju tidur. Meskipun sederhana, membawa baju tidur yang nyaman sangat penting. Setelah seharian melakukan ibadah dan kegiatan lainnya, istirahat yang nyaman sangat diperlukan. Pilih baju tidur yang longgar dan terbuat dari bahan yang adem, seperti katun, agar tidur Anda lebih nyenyak dan tubuh bisa beristirahat dengan baik.

15. Tabir Surya

Terakhir, perlengkapan umroh wanita yang harus dibawa adalah tabir surya. Cuaca di Mekkah dan Madinah bisa sangat panas, dan sinar matahari langsung dapat merusak kulit. Menggunakan tabir surya dengan SPF yang cukup akan membantu melindungi kulit dari sinar UV. Pastikan Anda mengaplikasikannya secara teratur, terutama saat berada di luar ruangan untuk beribadah atau berjalan-jalan.

Menjalankan ibadah umroh memang memerlukan persiapan yang matang, terutama dalam hal perlengkapan umroh wanita. Dengan membawa perlengkapan yang tepat, ibadah akan lebih khusyuk dan perjalanan menjadi lebih nyaman. Pastikan Anda tidak melewatkan perlengkapan penting seperti mukena, pakaian ihram, hingga obat-obatan pribadi. Semoga perjalanan ibadah Anda berjalan lancar dan penuh berkah.

Terkait umroh, ayo rayakan ibadah Anda dengan paket umrah lengkap dari Arrayyan Al Mubarak. Nikmati perjalanan spiritual yang nyaman dan penuh berkah, ditemani pelayanan terbaik dan fasilitas hotel bintang 3 & 5. Pesan sekarang dan rasakan perbedaannya!

Ini Urutan Rukun Umroh Lengkap dengan Bacaan Umrah-nya

Ini Urutan Rukun Umroh Lengkap dengan Bacaan Umrah-nya

Umroh adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang dilakukan dengan mengunjungi Ka’bah di Mekah dan melaksanakan beberapa amalan khusus. Umroh bisa dilakukan kapan saja dalam setahun, berbeda dengan haji yang hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu. Umroh menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merasakan keberkahan di tanah suci. Dalam pelaksanaannya, umroh memiliki beberapa rukun yang wajib dipenuhi agar ibadah tersebut sah. Pada artikel rukun umroh dan bacaannya ini, kita akan membahas mengenai jumlah rukun umroh, hari pelaksanaan umroh, serta bacaan yang dilantunkan pada tiap rukunnya.

Rukun Umroh Jumlah, Hari Pelaksanaan, dan Bacaannya

1. Rukun Umroh Ada Berapa dan Apa Saja?

Rukun umroh adalah bagian-bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan. Jika salah satu rukun ini tidak dilakukan, maka ibadah umroh dianggap tidak sah. Ada lima rukun umroh yang wajib dilaksanakan oleh setiap jamaah. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing rukun:

a. Niat (Ihram)

Rukun pertama dalam umroh adalah niat atau ihram. Jamaah harus berniat melakukan ibadah umroh di miqat, yaitu batas-batas tempat yang ditentukan untuk memulai ihram. Miqat ini bisa berbeda tergantung dari arah datangnya jamaah ke Mekah. Jamaah harus mengenakan pakaian ihram, yakni dua helai kain putih tanpa jahitan bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Ihram melambangkan kesucian dan kesederhanaan, serta menjadi simbol persamaan derajat di hadapan Allah SWT.

b. Thawaf

Rukun kedua adalah thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Thawaf dilakukan dengan cara berlawanan arah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di titik yang sama. Thawaf merupakan simbol cinta dan ketaatan kepada Allah SWT, di mana jamaah secara simbolis “mengitari” pusat ibadah Islam. Saat thawaf, jamaah biasanya memperbanyak doa, dzikir, serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

c. Sa’i

Setelah melaksanakan thawaf, jamaah diwajibkan untuk melaksanakan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i adalah bentuk penghormatan terhadap perjuangan Siti Hajar, ibu Nabi Ismail, yang berlari mencari air untuk anaknya di padang pasir yang gersang. Sa’i juga mengingatkan kita akan pentingnya usaha dan doa dalam kehidupan sehari-hari.

d. Tahallul

Tahallul adalah proses memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari ihram. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk mencukur habis rambutnya (halq), sedangkan bagi perempuan cukup memotong sedikit ujung rambutnya. Tahallul menandakan selesainya prosesi ibadah umroh, dan jamaah diperbolehkan kembali melakukan hal-hal yang dilarang selama berada dalam kondisi ihram.

e. Tertib

Rukun umroh yang terakhir adalah tertib, yaitu melaksanakan semua rukun umroh secara berurutan. Urutan yang benar sangat penting dalam pelaksanaan ibadah umroh. Jika rukun-rukun ini tidak dilaksanakan sesuai urutan, maka ibadah umroh tidak sah..

2. Berapa Lama Pelaksanaan Umrah? 

Tidak seperti ibadah haji yang memerlukan waktu beberapa hari, umroh dapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Pelaksanaan umroh biasanya memakan waktu satu hingga dua hari saja, tergantung dari kondisi dan kecepatan jamaah dalam melaksanakan setiap rukun. Namun, beberapa jamaah mungkin memutuskan untuk memperpanjang waktu ibadah di Mekah dan melakukan thawaf atau ibadah sunnah lainnya.

Berikut adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap rukun umroh:

a. Niat (Ihram)

Persiapan dan pelaksanaan niat (ihram) biasanya dilakukan di miqat sebelum tiba di Mekah. Proses ini bisa memakan waktu sekitar 1-2 jam, tergantung dari lokasi miqat dan jumlah jamaah yang melakukan persiapan.

b. Thawaf

Thawaf dilakukan dengan berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan thawaf tergantung dari keramaian di sekitar Ka’bah. Dalam kondisi normal, thawaf bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 1-2 jam.

c. Sa’i

Sa’i antara bukit Safa dan Marwah juga memerlukan waktu sekitar 1-2 jam, tergantung dari kecepatan jamaah dalam berjalan atau berlari-lari kecil. Bagi jamaah yang sudah berusia lanjut atau memiliki keterbatasan fisik, waktu yang diperlukan bisa lebih lama.

d. Tahallul

Proses tahallul, yakni pemotongan rambut, biasanya berlangsung cepat. Tahallul bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 15-30 menit, tergantung dari ketersediaan tempat untuk mencukur rambut.

e. Waktu Tambahan

Meskipun rukun umroh bisa diselesaikan dalam satu hari, banyak jamaah yang memilih untuk memperpanjang waktu ibadah di Mekah. Mereka mungkin melakukan thawaf sunnah, memperbanyak dzikir, atau berdoa di sekitar Ka’bah.

Secara keseluruhan, umroh bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 4-6 jam, namun durasi ini bisa lebih lama tergantung dari kondisi jamaah dan waktu yang mereka alokasikan untuk ibadah tambahan. Oleh karena itu, pelaksanaan umroh bisa selesai dalam satu hingga dua hari.

3. Bacaan saat Pelaksanaan Rukun Umroh

Setiap rukun umroh dilengkapi dengan bacaan-bacaan tertentu yang dianjurkan untuk dilantunkan. Berikut adalah bacaan-bacaan yang bisa dilafalkan selama melaksanakan rukun umroh:

a. Bacaan Niat (Ihram)

Saat memasuki ihram, jamaah dianjurkan untuk melafalkan niat umroh dengan kalimat berikut:

لَبَّيْكَ اللَّـهُمَّ عُمْرَةً

“Labbaik Allahumma Umratan”

Artinya: “Aku sambut panggilan-Mu, ya Allah, untuk melaksanakan umroh.”

Selain itu, jamaah juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah setelah berniat ihram, yaitu:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْك، لَا شَرِيكَ لَكَ

“Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda, wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak.”

Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.”

b. Bacaan Thawaf

Saat melakukan thawaf, tidak ada bacaan khusus yang harus dilafalkan, namun disunnahkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Di setiap putaran thawaf, jamaah dapat membaca doa atau dzikir sesuai keinginan. Salah satu bacaan yang umum dilantunkan adalah:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَر
“Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar.”

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”

c. Bacaan Sa’i

Saat melaksanakan sa’i, jamaah disunnahkan untuk berdoa dan berdzikir sepanjang perjalanan antara Safa dan Marwah. Ketika berada di atas Bukit Safa dan Marwah, jamaah bisa melafalkan ayat berikut:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ

“Innash shafaa wal marwata min sya’aairillah.”

Artinya: “Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.” (QS. Al-Baqarah: 158)

Selain itu, jamaah juga dianjurkan untuk memperbanyak doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT selama sa’i.

d. Bacaan Tahallul

Tidak ada bacaan khusus saat melakukan tahallul, namun jamaah disunnahkan untuk mengucapkan hamdalah atau doa memohon ampunan dan ridha dari Allah SWT setelah memotong rambut.

e. Bacaan Umum

Selama berada dalam kondisi ihram hingga menyelesaikan seluruh rangkaian umroh, jamaah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, shalawat, dan doa. Ini adalah momen yang sangat istimewa untuk memohon segala kebaikan kepada Allah SWT, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun orang lain.

Rukun umroh adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ibadah umroh itu sendiri. Setiap rukun memiliki maknal yang  mendalam dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dari niat ihram, thawaf, sa’i, hingga tahallul, setiap langkah dalam ibadah umroh mengajarkan ketulusan, kesederhanaan, dan ketaatan. Selain itu, bacaan-bacaan yang dianjurkan saat melaksanakan rukun umroh menambah kehusyukan dalam beribadah.

Untuk menambah kehusyukan, pilihlah travel umroh terbaik, terpercaya dan amanah seperti Arrayyan Al Mubarak. Selain terdaftar resmi di Kemenag, Arrayyan menawarkan paket umroh dengan harga yang kompetitif. Yuk segera beli paket umroh dari Arrayyan!