Bacaan Sholawat Haji dan Artinya dengan Teks Arab dan Latin

Sholawat menjadi amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam dalam berbagai kesempatan, termasuk saat melaksanakan ibadah haji. Membaca sholawat saat menunaikan rukun Islam kelima ini tidak hanya menjadi bentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai doa agar ibadah haji berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT. Artikel ini akan menghadirkan bacaan sholawat haji lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya untuk memudahkan umat Islam dalam mengamalkannya. Sholawat ini dapat dibaca selama perjalanan, di tanah suci, atau saat berdoa, memperkuat spiritualitas dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bacaan Sholawat Haji Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Dalam Tuntunan Manasik Haji dan Umrah (2020) yang diterbitkan oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, disebutkan bahwa salah satu syarat wajib haji adalah istitha’ah (الاستطاعة).

Istitha’ah diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seorang muslim sehingga ia diwajibkan dan diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji. Istitha’ah mencakup empat aspek penting, yaitu: kemampuan fisik (jasmani), kesehatan mental (rohani), kecukupan ekonomi (pembekalan), serta jaminan keamanan selama perjalanan.

Agar mencapai kondisi istitha’ah, seorang muslim dianjurkan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh melalui cara yang halal, memperkuat keimanan dan ketakwaan, mempelajari lebih dalam tentang agama, berdoa dengan tulus, serta bertawakal sepenuhnya kepada Allah SWT.

Selain itu, amalan seperti membaca sholawat dapat menjadi salah satu bentuk usaha spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berikut beberapa sholawat yang dianjurkan:

1. Sholawat Hajjiyah


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلاَمِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

Latin:
Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin sholatan tuballighunaa bihaa hajja baitikal haraam wa ziyaarata habibika Muhammadin alaihi afdhalush shalaatu was salaam fi luthfin wa ‘aafiyatin wa salaamatin wa bulughil maraam wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa barik wa sallim.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, rahmat yang dengannya Engkau mengantarkan kami melaksanakan haji ke rumah-Mu yang mulia, serta menziarahi kekasih-Mu, Nabi Muhammad SAW. Limpahkan pula kesehatan, keselamatan, dan tercapainya tujuan, serta rahmat dan salam kepada keluarga dan sahabat beliau.”

Sholawat ini ditulis oleh Syaikh Ahmad Qusyairi dalam kitab Al-Wasiilatul Hariyyah fi Ash-Shalawati ‘Ala Khairil Bariyyah. Berdasarkan laman NU Online, KH Ahmad Baedlowie Syamsuri dari Grobogan menyarankan membaca sholawat ini setiap hari sekali setelah shalat Isya dan 40 kali di malam Jumat sebagai wasilah untuk mendapatkan rezeki melaksanakan haji.

2. Sholawat Jibril


صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ

Latin:
Shallallahu ‘ala Muhammad

Artinya:
“Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.”

Menurut Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, salah satu keutamaan membaca sholawat Jibril adalah dapat menjadi sarana terkabulnya hajat dan harapan.

3. Sholawat Tausi’ul Arzaq


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُوَسِّعُ بِهَا عَلَيْنَا الْأَرْزَاقَ وَيُحْسِنُ بِهَا لَنَا الْأَخْلَاقَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Latin:
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin sholatan tuwassi’u biha ‘alainal arzaaqa wa tuhassinu biha lanal akhlaaqa wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallim.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, rahmat yang melapangkan rezeki kami, memperbaiki akhlak kami, serta limpahkan rahmat kepada keluarga dan sahabat beliau.”

Keutamaan sholawat ini adalah menjadi sarana untuk memperoleh kelapangan rezeki bagi pembacanya.

Amalan-amalan tersebut tidak hanya menambah keberkahan dalam hidup, tetapi juga menjadi doa agar diberi kemudahan dan kemampuan untuk menunaikan ibadah haji.

Amalan Lain Agar Cepat Naik Haji

Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa terdapat amalan tertentu yang jika dilakukan dengan penuh keikhlasan dan konsistensi, maka pahalanya setara dengan ibadah haji dan umrah. Berikut beberapa amalan yang memiliki ganjaran setara dengan pahala haji dan umrah:

1. Shalat Jamaah Lima Waktu di Masjid dan Shalat Dhuha

Shalat berjamaah memiliki keutamaan yang besar dibandingkan shalat sendirian. Selain mendapatkan pahala yang dilipatgandakan hingga dua puluh tujuh kali, melaksanakan shalat berjamaah secara konsisten di masjid mendapatkan pahala setara dengan ibadah haji.

Adapun bagi orang yang mengerjakan shalat dhuha di masjid dengan niat yang tulus, ia akan diberi pahala setara dengan pahala umrah. Hal ini sesuai dengan hadis dari Abu Umamah, di mana Rasulullah bersabda:

“مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ، وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يُنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ”

Artinya: “Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan shalat fardhu, maka pahalanya seperti pahala haji yang sedang berihram. Dan barang siapa keluar hanya untuk melaksanakan shalat dhuha, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala umrah.” (HR Abu Daud).

2. Zikir Setelah Shalat Subuh Hingga Terbit Matahari, Lalu Shalat Dua Rakaat

Orang yang berzikir setelah shalat subuh berjamaah hingga terbit matahari, kemudian melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, juga memperoleh pahala setara dengan pahala ibadah haji dan umrah.

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah bersabda:

“مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ”

Artinya: “Barang siapa melaksanakan shalat subuh berjamaah, lalu duduk berdzikir mengingat Allah hingga terbit matahari, kemudian mengerjakan shalat dua rakaat, maka pahalanya seperti pahala haji dan umrah.” (HR At-Tirmidzi).

Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih menjelaskan bahwa zikir yang dimaksud dalam hadis ini tidak terbatas pada melafalkan kalimat zikir, tetapi juga mencakup thawaf di Masjidil Haram, menghadiri majelis ilmu, atau kegiatan ibadah lainnya di masjid hingga waktu matahari meninggi sekitar 15 menit setelah terbit. Setelah itu, disunahkan melaksanakan shalat dua rakaat yang dikenal dengan shalat isyraq.

3. Menuntut Ilmu atau Mengajarkannya di Masjid

Amalan lain yang pahalanya setara dengan ibadah haji adalah pergi ke masjid untuk menuntut ilmu atau mengajarkan kebaikan. Rasulullah bersabda:

“مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ”

Artinya: “Barang siapa pergi ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR At-Thabarani).

Ketiga amalan di atas memiliki pahala yang diserupakan dengan ibadah haji dan umrah sebagai bentuk motivasi (targhib) bagi umat Islam. Namun, hal ini tidak menggugurkan kewajiban menunaikan ibadah haji dan umrah bagi yang telah mampu secara fisik dan finansial. Ibadah haji dan umrah tetap menjadi rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat.

Keutamaan Membaca Sholawat Haji

Haji adalah ibadah yang dilakukan dengan mendatangi Ka’bah, sebagai bagian dari rukun Islam yang kelima. Ibadah ini menjadi kewajiban bagi umat Islam yang memenuhi syarat, yakni mampu secara fisik, mental, dan finansial.

Menunaikan ibadah haji menjadi dambaan bagi hampir seluruh umat Islam. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melaksanakannya, sehingga banyak yang berusaha keras agar bisa berangkat ke Tanah Suci.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah membaca sholawat haji. Dengan melantunkan sholawat ini, umat Islam dapat berdoa memohon rezeki dan kemudahan kepada Allah SWT agar dapat memenuhi panggilan haji.

Apakah Wajib Untuk Membaca Sholawat Haji?

Tidak, membaca sholawat bukanlah kewajiban untuk dapat menunaikan ibadah haji. Namun, membaca sholawat sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki niat kuat untuk menunaikan rukun Islam kelima ini. Sholawat dipercaya dapat menjadi sarana untuk mempermudah jalan menuju Baitullah dan mendatangkan keberkahan dalam setiap langkah menuju ibadah yang mulia ini.

Meskipun membaca sholawat bukan kewajiban untuk berhaji, melakukannya dapat menjadi salah satu upaya untuk memohon kepada Allah agar diberi kemudahan dan keberkahan dalam perjalanan menuju Baitullah. Sholawat adalah bukti cinta seorang Muslim kepada Rasulullah SAW dan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga niat yang tulus dalam setiap ibadah, termasuk haji.

Wujudkan impian Anda untuk menunaikan ibadah haji dengan mudah dan penuh berkah bersama Arrayyan Al Mubarak, penyedia layanan haji terpercaya. Dengan memperbanyak sholawat sebagai doa dan ikhtiar, kami siap membantu mempermudah perjalanan ibadah haji Anda menuju Baitullah. Nikmati layanan terbaik, bimbingan ibadah sesuai sunnah, dan fasilitas nyaman yang akan mendukung ibadah Anda lebih khusyuk. Segera daftarkan diri Anda sekarang via paket haji dan jadikan langkah menuju Tanah Suci sebagai perjalanan penuh keberkahan bersama kami! Hubungi Arrayyan Al Mubarak hari ini.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *