Rukun Haji: Panduan Lengkap untuk Menunaikan Ibadah yang Suci

Ibadah haji, rukun Islam yang kelima, adalah sebuah perjalanan spiritual yang mendalam, yang diwajibkan bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Sebuah prosesi yang sarat makna dan penuh pengorbanan, ibadah haji tidak hanya menjadi puncak pengabdian kepada Allah, tetapi juga menjadi simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia. Namun, pelaksanaan ibadah haji tidaklah sesederhana niat untuk berangkat. Ada rukun haji yang harus dipenuhi, karena tanpa pelaksanaannya, ibadah haji dianggap tidak sah.

Panduan Lengkap Rukun Haji

Rukun Haji

Dalam mazhab Asy-Syafiiyah, rukun haji terdiri dari enam elemen penting: Ihram, Wukuf di Arafah, Thawaf Ifadhah, Sai, Tahallul, dan Tertib. 

  1. Ihram
  2. Wukuf di Arafah
  3. Thawaf Ifadhah
  4. Sai, 
  5. Tahallul
  6. Tertib

Mari kita telaah lebih dalam setiap rukun ini.

1. Ihram: Langkah Awal yang Sakral

Ihram menandai dimulainya prosesi haji. Ini adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji, yang disertai dengan pengenaan pakaian ihram dan pembacaan talbiyah. Pakaian ihram sendiri berbeda antara laki-laki dan perempuan.

  • Laki-laki mengenakan dua lembar kain putih tak berjahit: satu sebagai izar (penutup tubuh bawah) dan satu sebagai rida (penutup tubuh atas).
  • Perempuan memakai pakaian yang menutup seluruh aurat, kecuali wajah dan telapak tangan.

Niat ihram diucapkan dengan lafadz:
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala
(Aku berniat haji dengan berihram karena Allah Ta’ala).

Setelah niat, jemaah harus menghindari berbagai larangan, seperti memakai wewangian, memotong kuku dan rambut, serta melakukan hubungan suami-istri. Ihram menjadi pijakan awal yang menunjukkan kesiapan hati dan jiwa untuk beribadah secara total.

2. Wukuf di Arafah: Puncak Haji

Tidak ada yang lebih sakral dalam ibadah haji selain wukuf di Arafah. Inilah puncak dari semua prosesi, di mana setiap jemaah berdiri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, mulai dari tergelincir matahari hingga terbenamnya.

Pada saat inilah, jemaah dianjurkan untuk memperbanyak:

  • Membaca talbiyah,
  • Berzikir,
  • Memanjatkan doa-doa ampunan,
  • Membaca Al-Qur’an.

Wukuf menjadi momen introspeksi, refleksi, dan penghambaan total kepada Allah. Banyak jemaah yang merasakan spiritualitas mendalam di tempat ini, seolah berada lebih dekat dengan Sang Pencipta.

3. Thawaf Ifadhah: Mengelilingi Kabah

Setelah wukuf, jemaah melanjutkan perjalanan dengan melakukan Thawaf Ifadhah, yaitu mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran. Thawaf dilakukan dengan posisi Kabah selalu di sebelah kiri badan jemaah, dimulai dari titik sejajar dengan Hajar Aswad.

Thawaf Ifadhah dapat dilakukan setelah melempar jumrah Aqabah dan tahallul pada tanggal 10 Dzulhijjah. Meski ada waktu yang lebih utama, thawaf tetap sah dilakukan sebelum berakhirnya hari-hari tasyrik (tanggal 11-13 Dzulhijjah). Selama thawaf, jemaah harus dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil.

4. Sai: Menapaktilasi Perjuangan Hajar

Sai adalah perjalanan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Sai mengenang perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, yang mencari air untuk anaknya di tengah gurun pasir.

Satu kali perjalanan dimulai dari Bukit Safa menuju Bukit Marwah, dan begitu seterusnya hingga genap tujuh kali. Meski disunnahkan untuk melaksanakan Sai dalam keadaan suci, Sai tetap sah meskipun dilakukan tanpa wudhu. Ritual ini mengingatkan akan pentingnya kesabaran, doa, dan usaha tanpa henti.

5. Tahallul: Simbol Penyucian

Setelah menyelesaikan Sai, tibalah saatnya untuk Tahallul, yaitu mencukur rambut sebagai simbol penyelesaian rangkaian ibadah haji.

  • Laki-laki dianjurkan mencukur rambut hingga gundul, meskipun cukup memotong sebagian rambut.
  • Perempuan memotong setidaknya tiga helai rambut sepanjang jari.

Tahallul terbagi menjadi dua tahap: Tahallul Awal dan Tahallul Tsani. Dengan tahallul, jemaah menandai akhir dari larangan-larangan ihram dan kembali ke keadaan normal.

6. Tertib: Mengutamakan Urutan

Rukun terakhir adalah tertib, yang mengharuskan semua rukun haji dilakukan secara berurutan, mulai dari ihram hingga tahallul. Jika tertib ini dilanggar, maka ibadah haji dianggap tidak sah. Inilah yang menjadikan rukun haji tidak bisa dianggap sepele, karena semuanya saling berkaitan.

Pengetahuan tentang rukun haji adalah bekal penting sebelum keberangkatan. Setiap jemaah harus memahami langkah-langkah ini dengan baik agar ibadah haji dapat terlaksana dengan sempurna dan memberikan makna mendalam dalam kehidupan.

Haji bukan hanya sebuah perjalanan fisik, melainkan perjalanan jiwa yang menuntut keikhlasan, pengorbanan, dan pengabdian penuh. Semoga setiap langkah yang Anda tempuh di tanah suci membawa keberkahan dan menjadikan Anda haji yang mabrur

Demikian pembahasan tentang rukun haji yang sesuai dengan syariat islam. Pastikan Anda tunaikan rukun haji agar ibadah haji jadi sah dan pilih paket haji dari Arrayyan yang akan memudahkan kegiatan ibadah haji Anda.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *