Ingin beribadah umroh dengan tenang, tanpa terlalu banyak keramaian dan desakan dari jamaah lain? Menentukan waktu keberangkatan yang tepat bisa sangat memengaruhi kenyamanan dan kekhusyukan ibadah Anda. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: Umroh sepi bulan apa? Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang bulan-bulan yang relatif sepi untuk umroh, serta alasan di balik sepinya bulan tersebut. Kami juga akan memberikan tips dan rekomendasi waktu terbaik untuk umroh dengan suasana yang lebih kondusif.
Bulan yang Relatif Sepi untuk Umroh
Tidak semua bulan dalam kalender Hijriah atau kalender Masehi memiliki jumlah jamaah umroh yang sama. Beberapa bulan cenderung padat karena faktor musim liburan, musim haji, atau bulan Ramadhan yang menjadi favorit banyak umat Islam untuk beribadah. Namun, ada juga bulan-bulan tertentu yang tergolong relatif sepi, sehingga memberikan kesempatan bagi jamaah untuk beribadah dengan lebih tenang.
Berikut ini adalah pembahasan lengkap bulan-bulan yang bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang menginginkan umroh dengan suasana yang tidak terlalu ramai:
Sebelum dan Sesudah Musim Haji
Musim haji berlangsung pada bulan Dzulhijjah, tepatnya sekitar tanggal 8–13 Dzulhijjah, yang menjadi puncak ibadah haji. Umroh pada masa ini tidak memungkinkan karena area Masjidil Haram digunakan secara eksklusif untuk jamaah haji. Namun, beberapa minggu setelah musim haji berakhir, yakni mulai akhir Dzulhijjah hingga awal bulan Safar, biasanya jumlah jamaah umroh masih belum terlalu banyak.
Inilah waktu yang tepat bagi Anda yang ingin merasakan suasana tenang setelah musim haji usai. Fasilitas dan pelayanan umroh biasanya kembali dibuka dengan kapasitas normal, namun jumlah jamaah belum melonjak karena banyak yang masih menunggu musim liburan akhir tahun atau Ramadhan.
Musim Panas (Maret–Mei)
Arab Saudi mengalami musim panas yang cukup ekstrem, terutama pada bulan Maret hingga Mei. Suhu bisa mencapai 40°C atau bahkan lebih. Oleh karena itu, banyak jamaah yang menunda keberangkatan mereka di bulan-bulan ini karena khawatir tidak kuat menghadapi panas ekstrem.
Namun justru karena alasan inilah, bulan Maret, April, dan Mei menjadi waktu yang relatif sepi untuk melaksanakan umroh. Jamaah cenderung sedikit, antrean tidak panjang, dan Anda bisa lebih fokus beribadah. Tentunya, jika Anda kuat dan siap menghadapi cuaca panas, ini bisa menjadi opsi menarik.
Beberapa tips jika ingin berangkat umroh di musim panas:
- Gunakan pakaian yang ringan dan menyerap keringat.
- Perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi.
- Gunakan payung atau topi saat berjalan di luar ruangan.
- Hindari keluar saat tengah hari (pukul 11.00–15.00 waktu setempat).
Bulan Juli
Bulan Juli sering kali jatuh di masa libur sekolah di Indonesia, namun uniknya, ini bukan waktu favorit bagi jamaah umroh dari berbagai negara. Banyak yang lebih memilih liburan ke destinasi lain atau menunda ibadah umroh hingga mendekati musim haji atau Ramadhan.
Hal ini menyebabkan bulan Juli relatif sepi, terutama jika tidak bertepatan dengan bulan Dzulhijjah. Anda bisa memanfaatkan waktu ini untuk merasakan umroh dengan kondisi Masjidil Haram yang tidak terlalu padat. Keuntungan lainnya adalah harga paket umroh di bulan ini biasanya lebih terjangkau karena bukan puncak musim.
Bulan-Bulan Menjelang Ramadhan
Ramadhan adalah salah satu bulan paling padat untuk pelaksanaan umroh. Banyak jamaah yang ingin merasakan nikmatnya beribadah di Tanah Suci selama bulan suci, terutama di malam-malam Lailatul Qadar.
Namun, sekitar dua hingga tiga bulan sebelum Ramadhan, biasanya jumlah jamaah belum terlalu banyak. Bulan Jumadil Akhir dan Rajab, misalnya, bisa menjadi pilihan ideal bagi Anda yang ingin umroh lebih tenang namun tetap mendapatkan suasana spiritual yang tinggi.
Keuntungan umroh menjelang Ramadhan:
- Masih mendapat suasana hangat spiritual menjelang bulan suci.
- Tidak terlalu padat dibanding puncak Ramadhan.
- Harga tiket dan akomodasi belum melonjak.
Bulan Dzulqa’dah
Bulan Dzulqa’dah adalah bulan ke-11 dalam kalender Hijriah, dan termasuk dalam bulan-bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Meskipun bulan ini mendekati musim haji (Dzulhijjah), pada awal Dzulqa’dah biasanya jumlah jamaah masih tergolong rendah karena fokus utama persiapan haji baru dimulai.
Jika Anda ingin merasakan keistimewaan beribadah di bulan haram namun tidak ingin berdesakan seperti musim haji, maka Dzulqa’dah awal adalah waktu yang sangat tepat. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi masih relatif longgar, dan suasana ibadah pun terasa lebih syahdu.
Sudah Siap Berangkat Umroh di Bulan Sepi Bersama Arrayyan?
Setelah mengetahui bulan-bulan terbaik untuk umroh dengan suasana tenang dan tidak terlalu ramai, kini saatnya Anda memilih travel umroh terbaik & terpercaya yang bisa memberikan pengalaman terbaik dalam ibadah Anda. Arrayyan Tour & Travel adalah solusi terbaik untuk perjalanan spiritual Anda ke Tanah Suci.
Kenapa memilih Arrayyan?
- Paket umroh lengkap dan fleksibel untuk berbagai bulan, termasuk bulan-bulan sepi.
- Bimbingan ibadah profesional dari ustadz dan pembimbing berpengalaman.
- Fasilitas terbaik dengan akomodasi nyaman dan dekat Masjidil Haram.
- Harga kompetitif dan transparan, tanpa biaya tersembunyi.
- Jadwal keberangkatan reguler, bisa menyesuaikan dengan waktu pilihan Anda.
Ingin umroh di bulan Juli, Maret, atau setelah musim haji? Kami siap membantu Anda mewujudkan umroh penuh kenyamanan dan kekhusyukan. Nikmati promo paket umroh bulan sepi bersama Arrayyan sekarang juga!