Jabal Tsur adalah salah satu gunung bersejarah di Makkah yang memiliki peran penting dalam perjalanan dakwah Rasulullah ﷺ. Gunung ini menjadi saksi bisu perjuangan beliau bersama sahabat setianya, Abu Bakar Ash-Shiddiq, ketika mereka bersembunyi di Gua Tsur saat hijrah ke Madinah. Sejarah ini bukan hanya mengandung nilai historis, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam tentang keimanan, keteguhan, dan pertolongan Allah ﷻ.
Apa yang Dimaksud dengan Jabal Tsur?
Secara bahasa, Jabal Tsur artinya “Gunung Tsur”. Gunung ini terletak di sebelah selatan Kota Makkah, sekitar 4 km dari Masjidil Haram. Di dalamnya terdapat Gua Tsur, tempat Rasulullah ﷺ bersembunyi selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanan hijrah ke Madinah.
Jabal Tsur memiliki ketinggian sekitar 760 meter di atas permukaan laut, dengan jalur pendakian yang cukup menantang. Meskipun tidak setinggi Jabal Nur yang mencapai 850 meter, mendaki Jabal Tsur tetap membutuhkan stamina dan kesiapan fisik yang baik.
Sejarah Jabal Tsur
Sejarah Jabal Tsur berkaitan erat dengan peristiwa hijrah Rasulullah ﷺ dari Makkah ke Madinah. Setelah kaum Quraisy merencanakan pembunuhan terhadap beliau, Allah ﷻ memerintahkan Rasulullah untuk berhijrah. Bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau memilih bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari untuk menghindari kejaran kafir Quraisy.
Dalam keadaan genting, Allah ﷻ menurunkan pertolongan-Nya. Ketika kaum Quraisy hampir mencapai mulut gua, laba-laba atas izin Allah ﷻ membuat sarang di pintu gua, dan burung merpati bertelur di sekitarnya. Ini membuat kaum Quraisy mengira gua tersebut tidak pernah dimasuki siapa pun, sehingga mereka pun pergi meninggalkan tempat itu.
Peristiwa ini diabadikan dalam ayat tentang Jabal Tsur, yaitu dalam Al-Qur’an:
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad), maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: ‘Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.'” (QS. At-Taubah: 40)
Kisah di Jabal Tsur menjadi bukti nyata bagaimana Allah ﷻ menjaga Rasul-Nya dan memberikan pertolongan pada saat yang paling dibutuhkan.
Kenapa Nabi Sembunyi di Gua Tsur?
Pertanyaan ini sering muncul, mengingat ada banyak tempat lain yang bisa dijadikan persembunyian. Ada beberapa alasan utama mengapa Rasulullah ﷺ memilih Jabal Tsur:
- Strategi Menghindari Kejaran Quraisy Jabal Tsur terletak di arah yang berlawanan dari jalur utama menuju Madinah. Dengan menyembunyikan diri di sini, Rasulullah ﷺ berhasil mengecoh kaum Quraisy yang mengira beliau langsung pergi ke utara.
- Bentuk Gua yang Aman Gua Tsur memiliki celah yang sempit dan sulit terlihat dari luar, sehingga menjadi tempat persembunyian yang ideal.
- Pertolongan Allah Mukjizat berupa sarang laba-laba dan burung merpati menjadi tanda bahwa tempat ini telah ditakdirkan oleh Allah ﷻ sebagai tempat perlindungan bagi Rasul-Nya.
Apa Beda Jabal Tsur dan Jabal Nur?
Banyak orang sering kali menyamakan Jabal Tsur dan Jabal Nur, padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas:
Aspek | Jabal Tsur | Jabal Nur |
Lokasi | 4 km dari Makkah | 6 km dari Makkah |
Ketinggian | 760 meter | 850 meter |
Gua Bersejarah | Gua Tsur (tempat hijrah Rasulullah) | Gua Hira (tempat turunnya wahyu pertama) |
Peristiwa Bersejarah | Persembunyian Nabi saat hijrah | Wahyu pertama kepada Nabi Muhammad ﷺ |
Meskipun keduanya memiliki sejarah besar dalam Islam, Jabal Tsur lebih berkaitan dengan hijrah, sedangkan Jabal Nur lebih dikenal sebagai tempat turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah ﷺ.
Keistimewaan dan Refleksi dari Jabal Tsur
Bagi umat Islam, mendaki Jabal Tsur Makkah bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual. Tempat ini mengingatkan kita akan pentingnya kesabaran, tawakal, dan kepercayaan penuh kepada Allah dalam menghadapi cobaan hidup.
Beberapa keutamaan yang dapat diambil dari kisah Jabal Tsur:
- Keteguhan Iman: Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa di tengah ancaman besar.
- Kebesaran Allah: Kisah ini membuktikan bahwa pertolongan Allah selalu datang pada saat yang tepat.
- Strategi dan Ikhtiar: Nabi ﷺ mengajarkan bahwa dalam menghadapi ujian, kita harus berusaha dengan maksimal sebelum bertawakal kepada Allah.
Doa di Jabal Tsur
Bagi yang memiliki kesempatan mengunjungi tempat ini, disarankan untuk memperbanyak doa. Meskipun tidak ada doa khusus yang dianjurkan, berikut adalah doa yang dapat diamalkan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الدِّينِ وَالصِّدْقَ فِي التَّوَكُّلِ وَحُسْنَ الظَّنِّ بِكَ
Allahumma inni as-aluka ats-tsabata fid-din, wa as-sidqa fit-tawakkul, wa husnazh-zhan bika.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam agama, kejujuran dalam bertawakal, dan prasangka baik kepada-Mu.”
Kesimpulan
Jabal Tsur bukan sekadar gunung biasa, tetapi simbol keteguhan iman dan perjuangan Rasulullah ﷺ dalam menyebarkan Islam. Kisah hijrah yang terjadi di sini mengajarkan kita untuk selalu bersabar, tawakal, dan yakin bahwa pertolongan Allah pasti datang di saat yang tepat.
Jika kita memiliki kesempatan untuk mengunjungi Jabal Tsur, hendaknya kita merenungkan jejak perjuangan Rasulullah ﷺ dan mengambil pelajaran dari kisah ini. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan menginspirasi kita untuk semakin mencintai sejarah Islam serta menerapkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.