Apa Itu Tawaf? Mengenal Tata Cara, Jenis, dan Syarat Sahnya

Apa Itu Tawaf? Mengenal Tata Cara, Jenis, dan Syarat Sahnya

Tawaf merupakan salah satu rangkaian ibadah yang dilakukan ketika seseorang menunaikan ibadah haji maupun umroh. Ibadah ini melibatkan berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dengan arah berlawanan jarum jam. Meskipun tampak sederhana, Tawaf memiliki makna yang mendalam serta aturan-aturan yang harus diikuti agar sah dan diterima. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu Tawaf, jenis-jenisnya, tata caranya, dan syarat sah yang harus dipenuhi.

Apa Itu Tawaf?

Tawaf adalah ibadah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dalam arah berlawanan dengan jarum jam. Dalam bahasa Arab, kata “Tawaf” berasal dari kata “taafa,” yang berarti mengelilingi atau berputar. Tawaf merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji dan umroh yang harus dilaksanakan oleh setiap jamaah. Ibadah ini memiliki makna simbolis, yaitu sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan pengakuan terhadap kebesaran-Nya.

Tawaf juga merepresentasikan keharmonisan alam semesta yang berputar, dari planet hingga atom, semuanya beredar dalam orbit yang ditentukan oleh Allah. Saat seseorang melaksanakan Tawaf, mereka diingatkan akan ketergantungan mereka pada Allah dan kehendak-Nya. Dalam pelaksanaannya, Tawaf tidak hanya tentang fisik mengelilingi Ka’bah, tetapi juga melibatkan refleksi spiritual dan doa yang diucapkan selama putaran tersebut.

Macam-Macam / Jenis Tawaf

Tawaf terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan dan waktu pelaksanaannya. Setiap jenis Tawaf memiliki ketentuan tersendiri dan dilakukan dalam konteks ibadah tertentu. Berikut adalah beberapa jenis Tawaf yang umum dikenal:

Tawaf Ifadah 

Tawaf Ifadah adalah salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan setelah wukuf di Arafah dan melempar jumrah di Mina. Tawaf ini merupakan syarat sah haji, sehingga tidak boleh ditinggalkan. Jika Tawaf Ifadah tidak dilaksanakan, maka ibadah haji seseorang dianggap tidak sah.

Tawaf Qudum 

Tawaf Qudum dilakukan saat jamaah haji atau umroh pertama kali tiba di Masjidil Haram. Tawaf ini bersifat sunnah, namun dianjurkan sebagai bentuk penghormatan atas kedatangan di tanah suci. Biasanya, jamaah melakukan Tawaf Qudum sebelum melaksanakan rangkaian ibadah lainnya.

Tawaf Wada’ 

Tawaf Wada’ adalah Tawaf perpisahan yang dilakukan oleh jamaah haji sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf ini wajib dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Ka’bah sebelum pulang ke tanah air. Tawaf Wada’ menandakan perpisahan dengan tanah suci dan doa agar bisa kembali lagi di masa depan.

Tawaf Sunnah 

Tawaf Sunnah dapat dilakukan kapan saja oleh siapa saja yang berada di Masjidil Haram, bahkan oleh mereka yang tidak sedang melaksanakan haji atau umroh. Tawaf ini dilakukan sebagai bentuk ibadah sunnah yang mendekatkan diri kepada Allah.

Tawaf Umrah 

Tawaf Umrah adalah bagian dari rangkaian ibadah umroh. Setiap jamaah umroh wajib melaksanakan Tawaf ini setelah melakukan ihram dan sebelum melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah. Tanpa melaksanakan Tawaf Umrah, ibadah umroh tidak sah.

Setiap jenis Tawaf memiliki aturan yang berbeda dalam hal waktu pelaksanaannya, namun inti dari setiap Tawaf tetap sama: mengelilingi Ka’bah tujuh kali dengan penuh kesadaran spiritual.

Tata Cara Tawaf

Agar ibadah Tawaf sah dan diterima, ada tata cara yang harus diikuti dengan benar. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan Tawaf:

Niat Tawaf 

Sebelum memulai Tawaf, jamaah harus meniatkan dalam hati untuk melaksanakan ibadah ini semata-mata karena Allah. Niat tidak perlu diucapkan keras-keras, cukup di dalam hati.

Berwudhu 

Sama seperti dalam ibadah shalat, pelaksanaan Tawaf memerlukan keadaan suci dari hadas kecil dan besar. Oleh karena itu, jamaah harus berwudhu terlebih dahulu sebelum memulai Tawaf. Jika wudhu batal di tengah pelaksanaan Tawaf, maka jamaah harus berhenti, berwudhu kembali, dan melanjutkan Tawaf dari putaran yang terakhir.

Memulai dari Hajar Aswad 

Tawaf dimulai dari sudut Ka’bah yang terdapat Hajar Aswad. Jamaah dianjurkan untuk menyentuh atau mencium Hajar Aswad, namun jika tidak memungkinkan karena keramaian, cukup dengan memberi isyarat tangan ke arah Hajar Aswad dan mengucapkan “Bismillah, Allahu Akbar”.

Mengelilingi Ka’bah 

Jamaah harus mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dalam arah berlawanan jarum jam. Setiap putaran dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Selama Tawaf, jamaah dianjurkan untuk berdoa dan berzikir, mengingat kebesaran Allah.

Menjaga Posisi Bahu 

Saat melakukan Tawaf, bahu kiri jamaah harus selalu berada di sisi Ka’bah, artinya jamaah harus menghadap ke arah berlawanan jarum jam. Selain itu, jamaah diharuskan menjaga ketertiban, tidak boleh berdesak-desakan, dan harus saling menjaga satu sama lain.

Ramal pada Tiga Putaran Pertama 

Bagi laki-laki, sunnah untuk berlari-lari kecil atau ramal pada tiga putaran pertama. Namun, ini hanya dilakukan jika situasi memungkinkan dan tidak membahayakan jamaah lainnya. Sedangkan pada empat putaran berikutnya, jamaah berjalan dengan tenang.

Selesai di Hajar Aswad 

Tawaf selesai setelah jamaah menyelesaikan tujuh putaran. Setelah itu, jamaah disunnahkan untuk melaksanakan shalat sunnah Tawaf di belakang Maqam Ibrahim, atau jika tidak memungkinkan, di tempat mana saja di Masjidil Haram.

Syarat Sah Tawaf

Tawaf yang dilakukan harus memenuhi beberapa syarat agar sah dan diterima oleh Allah. Berikut ini adalah syarat-syarat sah Tawaf:

Suci dari Hadas 

Jamaah harus dalam keadaan suci, baik dari hadas kecil maupun hadas besar. Wudhu menjadi syarat sah dalam pelaksanaan Tawaf. Jika wudhu batal saat melakukan Tawaf, maka jamaah harus berhenti dan berwudhu kembali sebelum melanjutkan.

Menutupi Aurat 

Jamaah wajib menutupi aurat selama melaksanakan Tawaf, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi laki-laki, aurat yang harus ditutupi adalah antara pusar hingga lutut, sementara bagi perempuan seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Mengelilingi Ka’bah 

Tawaf harus dilakukan dengan benar, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dalam arah berlawanan dengan jarum jam. Putaran harus dilakukan dengan utuh, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama. Jika salah satu putaran kurang, maka Tawaf dianggap tidak sah.

Ka’bah di Sebelah Kiri 

Selama Tawaf, Ka’bah harus selalu berada di sisi kiri jamaah. Artinya, jamaah harus mengikuti arah berlawanan jarum jam, dan tidak boleh berjalan dengan arah yang berlawanan atau melanggar aturan tersebut.

Dilakukan di Masjidil Haram 

Tawaf hanya sah jika dilakukan di dalam area Masjidil Haram, mengelilingi Ka’bah secara fisik. Tawaf yang dilakukan di tempat lain tidak dianggap sah.

Tujuh Putaran 

Syarat utama Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Jika putarannya kurang, maka Tawaf dianggap tidak sah. Setiap putaran harus utuh dan dimulai dari titik Hajar Aswad.

Tawaf adalah salah satu ibadah yang memiliki keutamaan dan kedudukan penting dalam pelaksanaan haji dan umroh. Memahami tata cara dan syarat sahnya menjadi kunci agar ibadah ini dapat dilakukan dengan benar dan diterima oleh Allah. Melalui Tawaf, seorang muslim mendekatkan diri kepada Allah, merenungkan kebesaran-Nya, serta memperbaharui komitmen untuk terus hidup dalam ketaatan dan keimanan.

Menunaikan ibadah Umrah dengan Arrayyan Al Mubarak adalah pilihan tepat bagi Anda yang ingin merasakan keutamaan dari setiap rangkaian ibadah, termasuk tawaf.

10 Daftar Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024

10 Daftar Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2024

Setiap tahunnya, Skytrax, sebuah organisasi pemeringkat transportasi udara independen yang berbasis di Inggris, mengumumkan daftar maskapai penerbangan terbaik di dunia. Pada tahun 2024, Skytrax kembali merilis peringkat maskapai penerbangan terbaik yang didasarkan pada berbagai kriteria penilaian, termasuk kualitas layanan, kenyamanan kabin, dan kepuasan pelanggan. Berikut adalah daftar maskapai penerbangan terbaik di dunia tahun 2024 versi Skytrax:

1. Qatar Airways

Qatar Airways sekali lagi mempertahankan posisinya sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia. Maskapai ini dikenal dengan layanan kelas dunia, kenyamanan kabin yang luar biasa, dan fasilitas yang lengkap bagi penumpang. Qatar Airways juga memenangkan penghargaan untuk Kelas Bisnis Terbaik dan Layanan Inflight Terbaik.

2. Singapore Airlines

Singapore Airlines terus menunjukkan keunggulannya di industri penerbangan. Dengan pelayanan yang ramah, makanan yang lezat, dan hiburan dalam pesawat yang canggih, Singapore Airlines tetap menjadi favorit penumpang di seluruh dunia.

3. ANA All Nippon Airways

ANA All Nippon Airways dari Jepang menempati posisi ketiga dalam daftar ini. Maskapai ini dikenal dengan ketepatan waktu, layanan pelanggan yang luar biasa, dan kenyamanan kabin yang tinggi. ANA juga memenangkan penghargaan untuk Kebersihan Kabin Terbaik.

4. Emirates

Emirates, maskapai asal Uni Emirat Arab, dikenal dengan layanan kelas satu dan fasilitas mewah. Emirates terus menawarkan pengalaman terbang yang luar biasa dengan hiburan dalam pesawat yang canggih dan kenyamanan kursi yang tinggi di semua kelas. dan pelayanan terbaik terhadap pengguna maskapai Emirates ini

5. Japan Airlines

Japan Airlines menempati posisi kelima dalam daftar maskapai terbaik di dunia. Maskapai ini dikenal dengan keramahan kru, kualitas makanan, dan ketepatan waktu. Japan Airlines juga menawarkan kenyamanan kabin yang sangat baik bagi penumpang.

6. Cathay Pacific Airways

Cathay Pacific Airways dari Hong Kong kembali masuk dalam daftar maskapai terbaik di dunia. Maskapai ini menawarkan layanan yang luar biasa, hiburan dalam pesawat yang modern, dan kursi yang nyaman di semua kelas.

7. Turkish Airlines

Turkish Airlines terkenal dengan jaringan rute yang luas dan kualitas layanan yang tinggi. Maskapai ini menawarkan kenyamanan kabin yang baik, makanan yang lezat, dan layanan pelanggan yang ramah.

8. Air France

Air France kembali menunjukkan keunggulannya di industri penerbangan dengan layanan yang berkualitas tinggi, kenyamanan kabin yang baik, dan makanan yang lezat. Air France juga menawarkan layanan premium yang memanjakan penumpang.

9. Qantas Airways

Qantas Airways, maskapai asal Australia, dikenal dengan layanan pelanggan yang luar biasa, kenyamanan kabin yang baik, dan ketepatan waktu. Qantas juga memenangkan penghargaan untuk Layanan Inflight Terbaik di Australia.

10. Lufthansa

Lufthansa dari Jerman menutup daftar 10 besar maskapai penerbangan terbaik di dunia. Maskapai ini dikenal dengan ketepatan waktu, kenyamanan kabin, dan layanan pelanggan yang baik. Lufthansa juga menawarkan berbagai pilihan hiburan dalam pesawat yang menarik.

Kriteria Penilaian

Peringkat maskapai penerbangan terbaik ini didasarkan pada survei pelanggan yang dilakukan oleh Skytrax. Beberapa kriteria penilaian utama meliputi:

  • Kualitas layanan pelanggan
  • Kenyamanan kabin
  • Ketepatan waktu
  • Kualitas makanan dan minuman
  • Fasilitas hiburan dalam pesawat
  • Kebersihan kabin

Penghargaan Skytrax ini menjadi tolok ukur penting bagi maskapai penerbangan di seluruh dunia untuk terus meningkatkan kualitas layanan mereka. Bagi penumpang, daftar ini memberikan panduan berharga dalam memilih maskapai penerbangan terbaik untuk perjalanan mereka. Tahun 2024 menegaskan kembali dominasi beberapa maskapai besar di industri ini dan menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan pengalaman terbang terbaik bagi penumpang. Arrayyan Al Mubarak hadir dengan paket umrah dengan menggunakan Maskapai- Maskapai Terbaik di tahun ini Seperti Qatar Airways dan Emirates Airlines.

Keistimewaan Kota Al Ula: Permata Tersembunyi di Arab Saudi

Al Ula, yang terletak di barat laut Arab Saudi, memukau para pengunjung dengan keindahannya yang menakjubkan. Kota ini menonjolkan sejarah yang luar biasa, pemandangan alam yang dramatis, dan kebudayaan lokal yang memikat. Al Ula memanggil wisatawan untuk menjelajahi situs arkeologinya yang berusia ribuan tahun serta formasi batu yang mengagumkan. Setiap sudut kota ini menghadirkan pengalaman yang tak terlupakan.

Sejarah yang Kaya

Sejarah Al Ula membentang lebih dari 200.000 tahun. Kota ini dulu memainkan peran vital sebagai pusat perdagangan, menghubungkan dunia Arab dengan Mediterania. Situs arkeologi seperti Dadan dan Hegra menyimpan bukti-bukti masa lalu yang kaya, dan Hegra, yang diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO, terus menarik perhatian wisatawan yang penasaran akan kejayaan peradaban kuno.

Keindahan Alam yang Menakjubkan

Al Ula menawarkan lanskap alam yang luar biasa. Pegunungan batu pasir menjulang dengan gagah, sementara lembah-lembah luas menghampar di bawahnya, membentuk pemandangan yang menakjubkan. Formasi batu yang unik, seperti “Elephant Rock,” menjadi daya tarik utama bagi fotografer dan para penikmat alam. Saat matahari terbenam, Elephant Rock dan pemandangan sekitarnya berubah menjadi pemandangan yang penuh pesona.

Kebudayaan dan Warisan

Al Ula tidak hanya menghadirkan keindahan alam dan sejarah; kota ini juga hidup dengan kebudayaan lokal yang hangat. Penduduk setempat menyambut wisatawan dengan keramahan yang luar biasa. Sepanjang tahun, mereka mengadakan acara-acara budaya yang penuh warna, seperti festival musik dan seni. Festival “Winter at Tantora” menjadi sorotan, menampilkan pertunjukan musik internasional, pameran seni, serta kuliner lokal yang menggoda selera.

Pariwisata dan Akomodasi

Industri pariwisata Al Ula terus berkembang, menawarkan berbagai pilihan akomodasi untuk para wisatawan. Mulai dari hotel-hotel mewah hingga tenda glamping yang eksotis, para pengunjung dapat merasakan pengalaman menginap yang benar-benar berbeda. Pemandu wisata lokal yang berpengalaman siap membawa pengunjung ke setiap sudut Al Ula, menunjukkan kekayaan budaya dan keindahan alamnya.

Peluang Ekonomi dan Investasi

Pertumbuhan pariwisata Al Ula membuka banyak peluang ekonomi yang menguntungkan. Pemerintah Arab Saudi memprioritaskan pengembangan Al Ula sebagai destinasi wisata kelas dunia. Mereka terus membangun infrastruktur, merestorasi situs-situs bersejarah, dan mengundang investor untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi kota ini. Para pebisnis melihat potensi besar untuk mengembangkan berbagai sektor di Al Ula.

Al Ula mengundang Anda untuk merasakan perpaduan sempurna antara sejarah, alam yang menakjubkan, dan budaya yang autentik. Fasilitas yang terus berkembang siap menyambut wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Apakah Anda seorang pencinta sejarah, pengagum keindahan alam, atau penikmat seni, Al Ula memiliki daya tarik istimewa yang tak boleh dilewatkan.

Ingin pengalaman umrah yang lebih berkesan? Daftar sekarang di Arrayyan untuk paket Umrah Plus Al Ula dan rasakan keajaiban sejarah serta keindahan alam Al Ula!

Keistimewaan Bulan Muharam : Bulan pertama dalam Kalender Hijriah

Keistimewaan Bulan Muharram: Bulan Pertama dalam Kalender Hijriah

Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah dan memiliki berkah serta keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Umat Muslim di seluruh dunia merayakan bulan ini dengan mengenang berbagai peristiwa penting yang mengajarkan kesabaran, pengorbanan, dan pengampunan. Mari kita pelajari lebih dalam tentang keutamaan bulan Muharram dan mengapa bulan ini dihormati secara khusus.

1. Awal Tahun Hijriah

Bulan Muharram menandai awal dari kalender Hijriah, yang dimulai dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah ini menjadi momen bersejarah bagi umat Islam, karena tidak hanya mengubah nasib mereka, tetapi juga memulai perjuangan untuk memperkuat agama Islam. Hijrah membuka jalan bagi terbentuknya komunitas Islam yang kuat dan terorganisir.

2. Peristiwa Ashura

Salah satu momen penting yang umat Muslim peringati dalam bulan Muharram adalah hari Ashura. Pada tanggal 10 Muharram, dua kejadian besar menjadi pusat perhatian umat Islam:

  • Penyelamatan Nabi Musa AS dari Firaun
    Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari pengejaran Firaun dengan membelah Laut Merah. Keajaiban ini menunjukkan kekuatan iman Nabi Musa dan kebesaran Allah dalam melindungi umat-Nya.
  • Syahidnya Imam Husain bin Ali
    Pada hari yang sama, Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, gugur dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 M. Meskipun kalah dalam jumlah, Imam Husain bersama pengikutnya mempertahankan nilai-nilai kebenaran dan keadilan melawan tirani Yazid bin Muawiya. Pengorbanannya terus menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga kini.

3. Anjuran Puasa Sunnah di Bulan Muharram

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak puasa di bulan Muharram, terutama pada hari Ashura (10 Muharram). Puasa Ashura memiliki nilai syukur atas nikmat yang Allah berikan, serta sebagai peringatan atas peristiwa penting dalam sejarah Islam. Puasa di bulan ini juga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.

4. Waktu untuk Meningkatkan Iman dan Amal

Bulan Muharram memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk memperdalam iman dan memperbaiki amal ibadah. Anda bisa memperbanyak sedekah, melaksanakan puasa sunnah, dan berbuat baik kepada sesama selama bulan ini. Ibadah Umrah di bulan Muharram juga menjadi pilihan yang tepat, karena suasana di Tanah Suci relatif lebih tenang pasca musim haji.

Dengan memahami makna dan keistimewaan bulan Muharram, kita dapat mengambil pelajaran berharga tentang pentingnya keteguhan iman dan perjuangan melawan tirani. Semoga bulan Muharram membawa kedamaian, keberkahan, dan kebahagiaan bagi umat Islam di seluruh dunia.

Bulan Muharram juga merupakan waktu yang tepat untuk melaksanakan umroh dikarenakan bulan ini adalah bulan awal musim setelah pelaksanaan Haji dengan suasana yang cukup lenggang dan masih suasana akhir Hajian, daftar umrohnya bisa ke Arrayyan Al Mubarak.

Umrah Plus City Tour Al Ula: Menguak Keindahan Warisan Kuno Arab Saudi

Musim Umrah 1446H sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Di tahun 2024, Arrayyan Al Mubarak menawarkan paket promo umrah yang dikombinasikan dengan destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Al Ula. Al Ula, terletak di barat laut Arab Saudi, terkenal dengan situs-situs arkeologi dan keindahan alamnya yang memukau. Artikel ini akan membahas promo umrah plus destinasi wisata ke Al Ula yang ditawarkan pada tahun 2024, memberikan informasi lengkap mengenai keuntungan, fasilitas, dan Mengapa Memilih Al Ula sebagai Destinasi Wisata?

Keunikan Al Ula

Al-Ula adalah sebuah kota kuno yang terletak di wilayah barat laut Arab Saudi, dikenal karena warisan sejarah dan arkeologinya yang kaya. Kota ini merupakan rumah bagi situs-situs bersejarah yang penting, termasuk Madain Saleh (juga dikenal sebagai Al-Hijr), yang merupakan situs arkeologi pertama di Arab Saudi yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.  Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang mengembangkan Al-Ula sebagai tujuan wisata utama melalui proyek-proyek seperti “Vision 2030”, yang bertujuan untuk diversifikasi ekonomi negara tersebut dengan mempromosikan pariwisata dan pelestarian budaya.

Madain Saleh, atau Hegra, adalah kota batu yang dihiasi dengan makam-makam Nabatea yang indah. Situs ini adalah salah satu peninggalan sejarah yang paling terawat di Arab Saudi, menawarkan gambaran mendalam tentang peradaban kuno yang pernah berjaya di kawasan ini. Selain situs bersejarah, Al Ula juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan seperti Lembah Ashar, formasi batuan unik, dan gurun yang mempesona. Ini adalah tempat yang ideal untuk wisata alam, berfoto, dan menikmati keindahan alam yang jarang ditemui.

Keuntungan Promo Umrah Plus Al Ula Arrayyan Al Mubarak

Program 11 Hari
📅 10 November 2024
✈️ Emirates Airlines / Qatar Airways
🏨 Setaraf *4
🎧 Audio Guide System

Banyak Bonusnya :
🚄 Free Kereta Cepat Haramain
🏛️ Free City Tour Al Ula
🚠 Free City Tour Thaif
🍛 Free Nasi Mandhi

Harga Mulai
Quad : IDR 37.900.000
Triple : IDR 39.500.000
Double : IDR 42.000.000

Promo umrah plus destinasi wisata ke Al Ula tahun 2024 adalah Program terbaik bagi umat Muslim untuk melaksanakan ibadah sekaligus menikmati keindahan dan sejarah Arab Saudi. Dengan berbagai paket yang tersedia, jamaah dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka. Pastikan untuk merencanakan dengan baik, dan menikmati pengalaman umrah serta wisata yang tak terlupakan di Al Ula.

3 Macam Pelaksanan Haji yang perlu di ketahui

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Makkah untuk menunaikan ibadah ini. Namun, sebelum berangkat, penting bagi setiap jemaah haji untuk memahami tiga macam pelaksanaan ibadah haji. Dikutip dari buku Tuntunan Manasik Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, berdasarkan pelaksanaan, ibadah haji terbagi menjadi tiga macam:

  1. Haji Ifrad

Menurut bahasa, kata ifrad berarti menyendirikan. Maksudnya adalah, seseorang melaksanakan ibadah haji saja tanpa melaksanakan umrah. Pelaksanaan Haji Ifrad dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu Melaksanakan haji saja tanpa melaksanakan umrah atau Melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, lalu melaksanakan umrah setelah selesai haji.

Selain kedua cara tersebut, haji ifrad juga bisa dilakukan dengan dua acara yang lain, yaitu melaksanakan umrah di luar bulan-bulan haji, kemudian menyusul melaksanakan ibadah haji pada bulan haji.Selanjutnya, bisa melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji lalu kembali ke tanah air. Kemudian menyusul pergi haji pada bulan-bulan haji di tahun yang sama. Orang yang melaksanakan ibadah haji jenis ini tidak dikenakan dam atau denda yang harus dibayar ketika seseorang menunaikan ibadah haji atau umrah karena beberapa sebab pelanggaran.

2. Haji Qiran

Kata qiran memiliki makna berteman atau bersamaan. Artinya seseorang . Jika tidak mampu menyembelih kambing, maka bisa diganti dengan berpuasa sepuluh hari. Tiga hari dilakukan saat ihram sampai hari raya haji, tujuh hari dilakukan bila telah sampai di negeri masing-masing.

3. Haji Tamattu

Kata tamattu’ memiliki arti bersenang-senang. Haji jenis ini adalah ketika orang melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji, lalu ber-tahallul. Kemudian berihram haji dari Makkah atau sekitarnya pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulhijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula. Selama jeda waktu tahallul tersebut, dia bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihram dan tidak terkena larangan ihram.

Akan tetapi orang yang melakukan haji jenis ini dikenakan dam sama seperti haji Qiran, yakni dengan menyembelih seekor kambing yang sah untuk qurban. Dan jika tidak mampu menyembelih kambing, maka bisa diganti dengan berpuasa sepuluh hari. Tiga hari saat ihram sampai hari raya haji dan tujuh hari dilakukan setelah kembali ke tempat asal.

Mengenal tiga macam pelaksanaan ibadah haji merupakan langkah penting bagi setiap jemaah haji untuk memahami dan menjalankan ibadah dengan benar. Dengan memahami perbedaan dan pentingnya setiap jenis ibadah haji, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman spiritual selama perjalanan ibadah. Semoga pemahaman ini membantu setiap Muslim yang merindukan untuk menunaikan ibadah haji dengan penuh kekhusyukan dan keberkahan.

Persiapan Penting Sebelum Berangkat Haji: Memastikan Kesiapan Spiritual dan Fisik

Berangkat haji adalah momen sakral bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ini adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan persiapan matang, baik secara mental, fisik, maupun logistik. Sebelum memasuki perjalanan ini yang dianggap sebagai salah satu rukun Islam, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan cermat untuk memastikan pengalaman yang lancar dan berarti bagi setiap jemaah. Mari kita bahas beberapa persiapan penting sebelum berangkat haji.

  1. Persiapan Mental dan Spiritual:
    Sebelum berangkat, penting bagi jemaah haji untuk mempersiapkan diri secara mental dan spiritual. Ini termasuk meningkatkan keimanan, merenungkan makna dari ibadah haji, dan membersihkan hati dari segala beban dan konflik yang mungkin mengganggu konsentrasi selama ibadah. Memperdalam pengetahuan tentang ritual-ritual haji juga sangat dianjurkan.
  2. Pemeriksaan Kesehatan:
    Kesehatan fisik adalah hal yang sangat penting sebelum berangkat haji. Jemaah haji disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi fisik yang baik untuk menyelesaikan semua ritual ibadah yang memerlukan kekuatan fisik yang cukup.
  3. Vaksinasi dan Imunisasi:
    Sebelum berangkat, pastikan bahwa semua vaksinasi dan imunisasi yang diperlukan telah diberikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat dan pemerintah Arab Saudi. Hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan jemaah serta jamaah lainnya di sekitar.
  4. Persiapan Dokumen:
    Pastikan semua dokumen yang diperlukan telah disiapkan dengan benar, termasuk paspor, visa, tiket pesawat, serta dokumen-dokumen identifikasi lainnya. Periksa juga apakah semua informasi yang tertera di dokumen tersebut sudah sesuai dengan data yang benar, agar tidak terjadi masalah saat proses pemeriksaan di bandara atau saat penginapan di Arab Saudi.
  5. Persiapan Keuangan:
    Pastikan bahwa seluruh kebutuhan keuangan selama perjalanan telah dipersiapkan dengan baik. Ini termasuk biaya akomodasi, transportasi, makanan, serta uang tunai yang diperlukan untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Jangan lupa untuk mempersiapkan dana darurat dalam hal terjadi keadaan darurat atau kebutuhan mendadak lainnya.
  6. Pakaian dan Perlengkapan:
    Pilihlah pakaian yang sesuai dengan iklim di Arab Saudi, yang umumnya panas dan kering, namun bisa berubah secara tiba-tiba. Persiapkan pakaian ibadah yang nyaman dan sesuai dengan tata cara beribadah haji. Selain itu, bawa juga perlengkapan pribadi seperti sepatu yang nyaman, perlengkapan mandi, serta obat-obatan pribadi yang mungkin dibutuhkan selama perjalanan.
  7. Informasi dan Pengetahuan Lokal:
    Sebelum berangkat, luangkan waktu untuk mempelajari tentang tempat-tempat suci di Arab Saudi, serta tata cara beribadah haji yang benar. Pelajari juga tentang aturan dan etika yang berlaku di tempat-tempat ibadah, termasuk larangan dan tata cara yang harus diikuti oleh jemaah haji.


Persiapan sebelum berangkat haji adalah langkah penting untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan perjalanan ibadah. Dengan mempersiapkan diri secara mental, fisik, dan logistik, jemaah haji dapat menghadapi perjalanan ini dengan penuh kepercayaan diri dan khusyuk, serta mendapatkan pengalaman ibadah yang berarti dan menyentuh hati. Semoga perjalanan haji menjadi momen yang membawa berkah dan keberkatan bagi semua jemaah yang menjalaninya.

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

Jakarta 06 Mei 2024, Kementerian Agama  merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia. Jemaah dijadwalkan mulai masuk asrama pada 11 Mei dan secara bertahap diberangkatkan pada 12 Mei 2024.

Indonesia tahun ini mendapat 241.000 kuota haji. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

“Proses pembagian kloter (kelompok terbang) dan penyusunan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah sudah selesai. Kloter pertama akan mulai terbang pada 12 Mei 2024 ke Tanah Suci,” terang Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab di Jakarta, Minggu (5/5/2024).

Menurutnya, ada 14 asrama haji embarkasi di seluruh Indonesia yang akan melayani pemberangkatan jemaah haji, yaitu: Embarkasi Aceh (BTJ), Medan atau Kualanamu (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG), Palembang (PLM), Jakarta Pondok Gede (JKG), Jakarta Saudia (CKG SV atau JKS), Kertajati (KJT), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Lombok (LOP), Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), dan Makassar atau Ujungpandang (UPG).

Keberangkatan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Pemberangkatan gelombang pertama dijadwalkan dari 12 – 23 Mei 2024. Untuk gelombang kedua, pemberangkatan jemaah akan berlangsung dari 24 Mei – 10 Juni 2024.

“Pada hari pertama, ada 22 kloter yang akan terbang ke Arab Saudi, yaitu: dua kloter dari Embarkasi Jakarta – Pondok Gede, tiga kloter dari Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS), lima kloter dari embarkasi Solo, lima kloter dari Embarkasi Surabaya, serta masing-masing satu kloter dari Embarkasi Batam, Palembang, Banjarmasin, Kertajati, Lombok, Makassar, dan Padang,” sebut Saiful Mujab.

“Jelang keberangkatan, saya mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, cukup istirahat serta tidak terlalu banyak beraktivitas,” tandasnya.

Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 1445 H/2024 M Embarkasi:

1. Aceh (BTJ)
2. Medan atau Kualanamu (KNO)
3. Batam (BTH)
4. Padang (PDG)
5. Palembang (PLM)

6. Jakarta Pondok Gede (JKG)
7. Jakarta Saudia (CKG SV)
8. Kertajati (KJT)
9. Solo (SOC)
10. Surabaya (SUB)

11. Lombok (LOP)
12. Balikpapan (BPN)
13. Banjarmasin (BDJ)
14. Makassar atau Ujungpandang (UPG)

Keistimewaan Bulan Syawal, Bulan Kemanangan Umat Islam

Setelah bulan Ramadhan yang penuh dengan ibadah dan peningkatan spiritual, datang dengan keistimewaan tersendiri bagi umat Muslim. Ini adalah waktu yang dinanti-nantikan dan dirayakan dengan sukacita yang mendalam. Mari kita telusuri beberapa keistimewaan yang membuat Bulan Syawal begitu istimewa:

1. Hari Raya Idul Fitri: Merayakan Kemenangan

Bulan Syawal dimulai dengan momen yang paling diinginkan oleh umat Islam, yaitu Hari Raya Idul Fitri. Ini adalah momen kemenangan spiritual setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadhan. Di hari ini, umat Muslim berkumpul dalam kesatuan, meninggalkan perbedaan dan saling memaafkan. Suasana sukacita memenuhi udara saat salam persaudaraan diucapkan, dan cinta serta kedamaian mengalir dalam setiap doa yang terucap.

2. Puasa Enam Hari: Meningkatkan Kebajikan

Setelah merayakan Idul Fitri, Bulan Syawal masih menawarkan kesempatan emas untuk meningkatkan kebaikan. Puasa enam hari di bulan Syawal dianggap memiliki keutamaan yang besar di mata Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri akan memberikan pahala seperti berpuasa setahun penuh. Ini adalah kesempatan bagi umat Muslim untuk terus memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Allah SWT.

3. Bulan untuk Bersilaturahmi

Keutamaan bulan Syawal tentunya menjadi ajang bagi umat Islam untuk melakukan bersilaturahmi dengan kerabat dekat, tetangga, dan kenalan lainnya.

Menjaga hubungan dengan bersilaturahmi merupakan hal yang diperintahkan oleh Allah SWT yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, surah An-Nisa Ayat 36. yaitu:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا

Wa’budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā.

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”

4. Bulan yang Dianjurkan untuk Pelaksanaan Pernikahan

Keutamaan menikah di bulan Syawal adalah untuk menyingkirkan tradisi jahiliyah. Pada masa tersebut, orang-orang tidak ingin melakukan pernikahan di bulan Syawal karena takut terjadi malapetaka.

Hal tersebut dikarenakan terdapat suatu tahun di mana Allah SWT menurunkan wabah, tepatnya di bulan Syawal yang menyebabkan banyak kematian termasuk pasangan pengantin. Masih banyak beberapa takhayul lainnya yang dipercaya para kaum jahiliyah terkait pernikahan di bulan Syawal. Namun, Rasulullah SAW membantah segala tradisi dan takhayul tersebut dengan menikahi Sayyidah Aisyah.

Dilansir dari Kalsel.kemenag.go.id, sangatlah dianjurkan untuk menikah pada bulan Syawal sebagai bentuk ibadah menjalankan sunah Nabi Muhammad SAW, sebagaimana hadis berikut:

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: “Rasulullah SAW menikahiku (Siti Aisyah) pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR. Muslim).

Bulan Syawal juga menjadi titik awal bagi umat Muslim untuk melanjutkan momentum kebaikan yang telah dimulai selama bulan Ramadhan. Meskipun bulan suci itu telah berlalu, semangat untuk meningkatkan amal ibadah dan memperbaiki diri masih tetap menyala. Bulan Syawal adalah waktu yang tepat untuk melanjutkan perjalanan spiritual, memperdalam hubungan dengan Allah SWT, dan menyebarkan kebaikan kepada sesama.