Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan vaksin meningitis tidak lagi menjadi syarat bagi mereka yang berangkat ke Arab Saudi dengan visa umrah. Sebaliknya, vaksin meningitis masih menjadi syarat wajib bagi jamaah haji.
Keterangan tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C.I/9325/2022 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jamaah Haji dan Umrah yang resmi dikeluarkan pada 11 November 2022. Surat edaran tersebut dengan tembusan Menteri Kesehatan, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kementerian Agama, dan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan.
Meski demikian, berdasarkan ketetapan yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes, tidak ada larangan bagi jamaah umrah yang tetap ingin melakukan vaksin meningitis sebagai upaya perlindungan kesehatan.
Jabal Rahmah adalah salah satu tempat bersejarah yang penuh makna bagi umat Islam. Terletak di Padang Arafah, Makkah, bukit ini menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam, terutama pertemuan kembali antara Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa setelah diturunkan ke bumi. Selain itu, Jabal Rahmah juga menjadi tempat berdoa bagi para jamaah haji yang melaksanakan wukuf di Arafah. Keistimewaan Jabal Rahmah tidak hanya terletak pada sejarahnya, tetapi juga dalam makna spiritual yang terkandung di dalamnya. Bagi umat Islam, bukit ini menjadi simbol kasih sayang, pengampunan, dan harapan. Banyak jamaah haji yang datang ke tempat ini untuk memanjatkan doa, mengharapkan rahmat, dan mengingat perjalanan panjang kehidupan manusia di dunia. Apa Itu Jabal Rahmah? Secara harfiah, Jabal Rahmah (جَبَل ٱلرَّحْمَة) berarti “Bukit Kasih Sayang”. Bukit ini berada di Padang Arafah, sekitar 20 km dari Kota Makkah, Arab Saudi. Dengan ketinggian sekitar 70 meter, Jabal Rahmah menjadi titik yang mudah dikenali oleh jamaah haji. Banyak yang bertanya, “Jabal Rahmah dimana?” atau “Jabal Rahmah berada di kota apa?” Jawabannya, Jabal Rahmah berada di Makkah, tepatnya di Arafah. Bukit ini menjadi salah satu landmark penting dalam perjalanan ibadah haji, terutama saat prosesi wukuf di Arafah, yang merupakan rukun haji paling utama. Peristiwa Penting di Jabal Rahmah Sejarah Jabal Rahmah berkaitan erat dengan kisah Nabi Adam dan Hawa. Dalam riwayat disebutkan bahwa setelah diturunkan ke bumi, Nabi Adam ‘alayhis salam dan Hawa terpisah selama bertahun-tahun di tempat yang berbeda. Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian mempertemukan mereka kembali di Jabal Rahmah. Oleh karena itu, bukit ini dikenal sebagai simbol pertemuan dan kasih sayang yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia. Selain itu, Jabal Rahmah juga memiliki peran penting dalam ibadah haji. Pada 9 Dzulhijjah, jutaan jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, sebuah momen penuh doa dan permohonan ampunan kepada Allah. Dalam sebuah hadits tentang Jabal Rahmah, Rasulullah ﷺ bersabda: “Haji itu (wukuf) di Arafah. Barang siapa yang datang pada malam atau siang hari Arafah sebelum terbitnya fajar (10 Dzulhijjah), maka ia telah sempurna hajinya.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah) Hadits ini menegaskan pentingnya wukuf di Jabal Rahmah sebagai bagian dari ibadah haji yang tidak boleh ditinggalkan. Makna Jabal Rahmah dalam Islam Keberadaan Jabal Rahmah mengandung banyak hikmah yang dapat dijadikan pelajaran bagi umat Islam, di antaranya: Keistimewaan Jabal Rahmah Jabal Rahmah merupakan tempat yang memiliki banyak keutamaan, di antaranya: ✅ Tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa setelah diusir dari Surga.✅ Bagian dari ritual ibadah haji, terutama saat wukuf di Arafah.✅ Dipercaya sebagai tempat mustajab untuk berdoa, terutama bagi mereka yang memohon keberkahan dalam kehidupan dan jodoh.✅ Memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi, mengingat peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi di sini. Puncak Jabal Rahmah Di puncak Jabal Rahmah terdapat tugu putih setinggi sekitar 8 meter, yang menjadi penanda utama bukit ini. Banyak jamaah haji yang mendaki hingga puncak untuk berdoa dan mengenang sejarah Nabi Adam dan Hawa. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada syariat khusus yang mengharuskan jamaah untuk naik ke puncak. Yang terpenting adalah berdoa dan mengingat Allah dengan penuh keikhlasan, baik di sekitar bukit maupun di Padang Arafah secara umum. Kegiatan di Jabal Rahmah Selain menjadi tempat bersejarah, banyak jamaah yang melakukan berbagai kegiatan spiritual di Jabal Rahmah, seperti: ✔️ Berdoa dan Memohon Ampunan – Mengingat Jabal Rahmah adalah tempat yang diberkahi, banyak orang berdoa di sini, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam secara keseluruhan. ✔️ Mengenang Sejarah Islam – Mengingat kembali kisah Nabi Adam dan Hawa, serta pentingnya Jabal Rahmah dalam ibadah haji. ✔️ Mengabadikan Momen – Banyak jamaah yang mengambil foto sebagai kenang-kenangan, namun tetap diimbangi dengan niat ibadah, bukan sekadar wisata. Kesimpulan: Jabal Rahmah, Simbol Kasih Sayang dan Taubat Jabal Rahmah merupakan salah satu tempat yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Sebagai tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa, serta lokasi penting dalam ibadah haji, bukit ini mengajarkan tentang kasih sayang, kesabaran, dan pentingnya memohon ampunan kepada Allah. Bagi Anda yang berkesempatan mengunjungi Jabal Rahmah, jadikanlah momen ini sebagai kesempatan untuk merenung, berdoa, dan memperkuat keimanan. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari sejarahnya dan selalu berada dalam lindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Ya Allah, pertemukanlah kami dengan rahmat-Mu seperti Engkau pertemukan Adam dan Hawa di Jabal Rahmah.”
Menunaikan ibadah umroh adalah impian bagi banyak umat Muslim. Tidak seperti haji yang memiliki waktu khusus, umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Namun, banyak calon jamaah yang bertanya-tanya, “Umroh berapa hari?” dan “Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan umroh?” Artikel ini akan membahas durasi umroh serta waktu terbaik untuk menjalankannya. Umroh Berapa Hari? Durasi umroh dapat bervariasi tergantung pada paket perjalanan yang dipilih oleh jamaah. Umumnya, waktu yang diperlukan untuk melaksanakan umroh berkisar antara 7 hingga 12 hari. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi durasi perjalanan umroh: 1. Jenis Paket Umroh Biro perjalanan umroh biasanya menawarkan beberapa jenis paket dengan durasi yang berbeda, seperti: 2. Lama Tinggal di Makkah dan Madinah Secara umum, jamaah umroh menghabiskan lebih banyak waktu di Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah, terutama thawaf mengelilingi Ka’bah, sa’i antara bukit Shafa dan Marwah, serta shalat di Masjidil Haram. Selain itu, mereka juga memanfaatkan waktu di Makkah untuk memperbanyak ibadah sunnah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, serta melaksanakan shalat di sekitar Hijr Ismail dan Multazam, yang diyakini sebagai tempat-tempat mustajab untuk berdoa. Setelah menyelesaikan ibadah di Makkah, jamaah biasanya melanjutkan perjalanan ke Madinah, kota suci kedua bagi umat Islam. Di sana, mereka berziarah ke Masjid Nabawi untuk beribadah dan mengunjungi makam Rasulullah SAW, serta kedua sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Selain itu, mereka juga mengunjungi berbagai situs bersejarah, seperti Raudhah, Jannatul Baqi, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan lokasi Perang Uhud, yang memiliki nilai sejarah penting dalam perkembangan Islam. Selama di Madinah, jamaah juga memanfaatkan waktu untuk beribadah dengan khusyuk, memperbanyak shalat di Masjid Nabawi, serta merasakan ketenangan spiritual di kota yang penuh berkah ini sebelum kembali ke tanah air. 3. Jadwal Penerbangan Durasi umroh juga dipengaruhi oleh jadwal penerbangan. Beberapa paket menyediakan penerbangan langsung, sementara yang lain memerlukan transit, yang bisa menambah durasi perjalanan. 4. Faktor Kesehatan dan Cuaca Jamaah yang ingin memperpanjang masa tinggalnya biasanya mempertimbangkan kondisi kesehatan dan cuaca. Misalnya, cuaca yang ekstrem dapat mempengaruhi ketahanan fisik selama menjalankan ibadah. Waktu Terbaik Umrah Meskipun umroh dapat dilakukan kapan saja, ada beberapa periode yang dianggap sebagai waktu terbaik untuk melaksanakannya. Berikut adalah beberapa pertimbangan dalam memilih waktu terbaik umroh: 1. Umroh di Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan dianggap sebagai waktu yang istimewa untuk umroh. Ibadah di bulan ini memiliki keutamaan yang besar, bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa umroh di bulan Ramadhan setara dengan ibadah haji dalam hal pahala (HR. Bukhari dan Muslim). Namun, karena banyaknya jamaah, biaya umroh pada bulan ini biasanya lebih mahal. 2. Umroh di Musim Sepi (Low Season) Jika ingin menghindari keramaian, jamaah bisa memilih waktu di luar bulan Ramadhan dan musim haji. Biasanya, bulan Muharram, Shafar, dan Rabiul Awal memiliki jumlah jamaah yang lebih sedikit, sehingga kenyamanan ibadah lebih terjamin. 3. Umroh di Musim Liburan Bagi jamaah yang memiliki keterbatasan waktu karena pekerjaan atau pendidikan, musim liburan seperti libur sekolah dan akhir tahun bisa menjadi pilihan. Namun, perlu diperhatikan bahwa harga paket umroh biasanya lebih tinggi pada periode ini karena meningkatnya permintaan. 4. Umroh di Musim Dingin Arab Saudi memiliki iklim gurun yang panas, terutama pada musim panas. Oleh karena itu, banyak jamaah yang memilih umroh pada musim dingin (sekitar November hingga Februari) untuk menghindari suhu yang ekstrem dan membuat ibadah lebih nyaman. 5. Umroh Setelah Musim Haji Setelah musim haji berakhir, biasanya terjadi penurunan jumlah jamaah umroh. Ini menjadikan bulan Muharram dan Safar sebagai waktu yang nyaman untuk menjalankan ibadah tanpa terlalu banyak keramaian. Durasi umroh biasanya berkisar antara 7 hingga 12 hari, tergantung pada paket yang dipilih, lama tinggal di Makkah dan Madinah, serta faktor perjalanan lainnya. Sementara itu, waktu terbaik untuk umroh tergantung pada preferensi jamaah. Jika menginginkan pahala yang lebih besar, bulan Ramadhan adalah pilihan terbaik. Namun, jika ingin kenyamanan dalam beribadah, musim dingin atau setelah musim haji bisa menjadi opsi yang lebih baik. Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan waktu yang tepat, jamaah dapat menjalankan ibadah umroh dengan lebih nyaman dan khusyuk. Semoga ibadah umroh Anda diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan dalam hidup Anda. Aamiin.
Dalam rangkaian ibadah umroh, terdapat salah satu ritual penting yang disebut tahallul umroh, yaitu memotong atau mencukur rambut. Proses ini menandai selesainya ibadah umroh dan diperbolehkannya kembali melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang selama berihram. Tahallul umroh bukan hanya sekadar memotong rambut, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi setiap muslim yang melaksanakannya. Pengertian Tahallul Umroh Tahallul berasal dari bahasa Arab, yaitu akar kata “hall” yang berarti “membebaskan”, “melepaskan”, atau “menyelesaikan”. Tahallul umroh adalah proses mengakhiri keadaan ihram setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh. Tahallul ini dilakukan dengan cara memotong atau mencukur rambut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Dengan melakukan tahallul, jamaah secara resmi keluar dari larangan ihram dan dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari, seperti memakai pakaian biasa, menggunakan wangi-wangian, dan lain sebagainya. Tata Cara Melaksanakan Tahallul Umroh Untuk melaksanakan tahallul umroh, jamaah harus menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah umroh terlebih dahulu, yaitu ihram, thawaf, sa’i, dan diakhiri dengan tahallul. Proses ini dilakukan dengan mencukur rambut secara menyeluruh bagi laki-laki (halq) atau memotong sebagian rambut minimal tiga helai bagi perempuan (taqsir). Makna Tahallul, Bukan Sekadar Potong Rambut Tahallul umroh bukan hanya sekadar mencukur atau memotong rambut, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Potongan rambut ini melambangkan penyucian diri dan ketaatan kepada Allah SWT. Selain itu, tahallul juga menjadi simbol dari awal yang baru setelah menunaikan ibadah umroh dengan penuh keikhlasan. Macam-Macam Tahallul Tahallul terbagi menjadi dua jenis, yaitu tahallul umroh dan tahallul haji. Berikut adalah macam-macam tahallul yang perlu dipahami oleh setiap jamaah: 1. Tahallul Umroh Tahallul umroh adalah proses yang dilakukan setelah menyelesaikan semua rukun umroh. Dengan melakukan tahallul, jamaah diperbolehkan kembali menjalankan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama dalam keadaan ihram. 2. Tahallul Haji Tahallul haji adalah tahallul yang dilaksanakan ketika seseorang melaksanakan ibadah haji. Pada tahallul haji, terdapat dua macam tahallul, yaitu tahallul awal dan tahallul akhir. Berikut penjelasannya: a. Tahallul Ashghar atau Tahallul Awal Tahallul ashghar atau tahallul awal adalah tahallul atau bercukur yang dilakukan pada tahap pertama dan ditandai dengan gugurnya sebagian larangan untuk para jamaah haji. Tahallul awal dapat dilaksanakan dengan dua dari tiga cara, yaitu dengan bercukur, thawaf ifadhah, dan melempar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah. Jika telah melaksanakan ketiga amalan tersebut, maka seluruh larangan ihram telah diperbolehkan, kecuali untuk melaksanakan jima’ atau hubungan suami istri serta hal-hal yang mendorong untuk melakukan perbuatan tersebut, contohnya seperti menyentuh dengan syahwat. Tata cara melaksanakan tahallul awal adalah dengan bercukur atau dengan menggunting rambut yang dilakukan lebih awal ketika jamaah haji telah sampai di Mina setelah mabit dari Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah, kemudian dilanjutkan dengan melempar jumratul aqabah. b. Tahallul Tsani atau Tahallul Akhir Tahallul tsani atau tahallul akhir dilaksanakan jika telah telah terpenuhi seluruh proses pada rangkaian ibadah haji. Tahallul akhir akan tercapai apabila jamaah haji telah melakukan tiga rangkaian ibadah dengan lengkap yaitu bercukur, thawaf ifadhah, dan melempar jumrah. Dengan melaksanakan tahallul akhir, maka seluruh larangan ketika ihram telah diperbolehkan kembali. Tahallul umroh merupakan bagian penting dalam ibadah umroh yang menandai selesainya rangkaian ibadah dan kembalinya jamaah ke keadaan normal. Proses ini memiliki makna spiritual yang dalam, sebagai bentuk penyucian diri dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan memahami tahallul, jamaah dapat melaksanakan ibadah umroh dengan lebih sempurna dan khusyuk. Ingin merasakan pengalaman ibadah umroh yang nyaman dan sesuai dengan tuntunan syariat? Bergabunglah bersama Arrayyan Al Mubarak dan nikmati perjalanan umroh yang berkesan serta penuh berkah. Segera daftarkan diri Anda dan keluarga untuk umroh bersama Arrayyan sekarang juga!
Haji dan umroh merupakan dua ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Keduanya dilakukan di Tanah Suci dan menjadi impian bagi setiap Muslim untuk bisa menunaikannya. Meskipun terdapat beberapa perbedaan mendasar antara haji dan umroh, keduanya memiliki banyak persamaan dalam hal tata cara pelaksanaan dan tujuan spiritual. Artikel ini akan membahas persamaan haji dan umroh agar umat Islam semakin memahami keutamaan dari kedua ibadah ini. Persamaan Antara Haji dan Umroh Haji dan umroh memiliki banyak kesamaan dalam pelaksanaannya, meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam hukum dan waktu pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa aspek utama yang menjadi persamaan antara keduanya. 1. Lokasi Pelaksanaan Haji dan Umroh Baik haji maupun umroh dilaksanakan di Tanah Suci, tepatnya di kota Makkah dan Madinah. Jemaah haji dan umroh akan melaksanakan serangkaian ibadah di berbagai tempat suci seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, serta bukit Shafa dan Marwah. 2. Tujuan Spiritual Haji dan Umroh Persamaan haji dan umroh lainnya terletak pada tujuan spiritualnya. Kedua ibadah ini merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya, serta menjadi momen pengampunan dosa dan penyucian diri bagi setiap Muslim yang menunaikannya dengan penuh keikhlasan. 3. Pakaian Ihram Dalam haji maupun umroh, jamaah sama-sama diwajibkan mengenakan pakaian ihram, yang terdiri dari dua lembar kain putih, sebagai simbol kesederhanaan dan kesucian. Ihram juga melambangkan persaudaraan dan kesetaraan umat Islam di hadapan Allah tanpa membedakan status sosial, suku, atau ras. 4. Melaksanakan Tawaf Mengelilingi Ka’bah Baik dalam ibadah haji maupun umroh, para jamaah diwajibkan melaksanakan tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan niat beribadah. Tawaf merupakan salah satu rukun utama dalam kedua ibadah ini yang tidak boleh ditinggalkan. 5. Melaksanakan Sa’i Antara Bukit Shafa dan Marwah Persamaan haji dan umroh berikutnya adalah kewajiban melaksanakan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Amalan ini merupakan simbol dari keteguhan dan kesabaran yang ditunjukkan oleh Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail AS. Tips Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh Menunaikan ibadah haji dan umroh memerlukan persiapan yang matang agar ibadah dapat berjalan dengan lancar dan penuh khusyuk. Selain memahami persamaan antara kedua ibadah ini, penting juga untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat membantu jamaah dalam menunaikan ibadah dengan nyaman dan optimal. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan sebelum dan selama menunaikan ibadah haji maupun umroh. 1. Persiapan Fisik, Mental, dan Finansial Menunaikan haji dan umroh memerlukan kesiapan fisik, mental, dan finansial. Jamaah harus menjaga kesehatan tubuh agar kuat menjalani rangkaian ibadah, mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai tantangan di Tanah Suci, serta memastikan kesiapan finansial untuk membiayai perjalanan. 2. Memahami Rukun dan Tata Cara Ibadah Sebelum berangkat ke Tanah Suci, penting bagi jamaah untuk memahami rukun, wajib, dan sunnah dalam ibadah haji maupun umroh. Hal ini bertujuan agar ibadah dapat dilakukan dengan benar sesuai tuntunan Islam. 3. Menjaga Kesehatan Selama Menunaikan Ibadah Ibadah haji dan umroh memerlukan tenaga yang cukup karena melibatkan aktivitas fisik seperti berjalan kaki dalam jarak jauh, tawaf, dan sa’i. Oleh karena itu, menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, dan membawa perlengkapan medis yang diperlukan menjadi hal yang sangat penting. Persamaan haji dan umroh terlihat dari segi lokasi pelaksanaan, tujuan spiritual, pakaian ihram, tawaf, serta sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah. Kedua ibadah ini memiliki keutamaan besar bagi umat Islam yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami tata cara pelaksanaan dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum menunaikan ibadah haji maupun umroh. Ingin merasakan pengalaman spiritual luar biasa dengan melaksanakan ibadah umroh? Bergabunglah bersama Arrayyan Al Mubarak dan nikmati perjalanan umroh yang nyaman dan penuh berkah. Segera daftarkan diri Anda dan keluarga untuk menunaikan umroh bersama tim profesional kami. Jadikan umroh sebagai langkah awal menuju haji dan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT!
Menjalankan ibadah umroh Ramadhan bawa anak bisa menjadi pengalaman spiritual yang luar biasa bagi keluarga. Namun, membawa anak dalam perjalanan ibadah ini juga menghadirkan tantangan tersendiri yang perlu dipersiapkan dengan matang. Dalam artikel ini, kita akan membahas tantangan yang dihadapi saat membawa anak untuk umroh di bulan Ramadhan, bagaimana persiapan yang tepat, serta tips agar perjalanan ibadah tetap lancar dan nyaman. Tantangan Umroh Ramadhan Bawa Anak Menjalankan umroh Ramadhan bawa anak bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh orang tua, di antaranya: Persiapan Umroh Ramadhan Bawa Anak Agar umroh Ramadhan bawa anak berjalan dengan lancar, persiapan yang matang sangat diperlukan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan: Tips Umroh Ramadhan Bawa Anak Selain persiapan yang matang, ada beberapa tips yang bisa membantu perjalanan umroh Ramadhan bawa anak agar tetap lancar dan menyenangkan: Menjalankan umroh Ramadhan bawa anak memang memiliki tantangan tersendiri, namun dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, perjalanan ibadah ini bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi seluruh keluarga. Dengan memperhatikan kondisi anak, memilih waktu yang tepat, serta menjaga kenyamanan mereka, umroh bisa berjalan lancar tanpa kendala berarti. Raih berkah umroh Ramadhan bersama keluarga dengan Paket Umroh Ramadhan Arrayyan Al Mubarak! Nikmati pengalaman ibadah yang khusyuk di Tanah Suci bersama anak-anak tercinta, dengan fasilitas lengkap dan layanan terbaik yang kami tawarkan. Pastikan momen istimewa ini menjadi kenangan yang tak terlupakan, di mana keluarga Anda dapat merasakan kedamaian Ramadhan di Tanah Suci. Segera daftarkan diri Anda dan keluarga, karena tempat terbatas!