Apa Itu Hagia Sophia? Arti dan Sejarah Masjid di Istanbul, Turki Ini

Hagia Sophia adalah salah satu situs bersejarah paling terkenal di dunia yang berada di jantung Istanbul, Turki. Bangunan ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga lambang dari perjalanan panjang peradaban di Turki, yang mengalami perubahan dari gereja Kristen ke masjid, hingga akhirnya menjadi museum dan sekarang berfungsi kembali sebagai masjid. Hagia Sophia menampilkan arsitektur megah yang mencerminkan kebesaran budaya dan keagamaan dari berbagai zaman yang pernah berkuasa di wilayah ini. Bagi wisatawan, terutama yang ingin menikmati wisata halal, Hagia Sophia merupakan destinasi yang wajib dikunjungi karena nilai historis dan spiritualnya yang mendalam.

1. Apa Itu Hagia Sophia?

Hagia Sophia, dalam bahasa Yunani berarti “Kebijaksanaan Suci” atau “Holy Wisdom,” adalah sebuah bangunan megah yang awalnya dibangun sebagai gereja Kristen Ortodoks pada abad ke-6. Pembangunan ini dimulai pada masa pemerintahan Kaisar Bizantium, Justinian I, dan selesai dalam waktu yang sangat singkat untuk proyek sebesar itu, yakni hanya sekitar lima tahun. Bangunan ini berfungsi sebagai gereja utama Kekaisaran Bizantium selama lebih dari seribu tahun dan menjadi pusat perayaan keagamaan Kristen Ortodoks.

Setelah penaklukan Konstantinopel oleh Kesultanan Ottoman pada tahun 1453, Hagia Sophia dialihfungsikan menjadi masjid oleh Sultan Mehmed II. Pengalihan fungsi ini juga merupakan simbol dari kemenangan umat Islam atas kota tersebut dan transformasi budaya yang dialami wilayah tersebut di bawah pemerintahan Ottoman. Pada tahun 1935, Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki, menjadikan Hagia Sophia sebagai museum, memperkenalkan sejarah dan budaya bangunan ini kepada dunia tanpa terikat pada satu agama tertentu. Namun, pada tahun 2020, status Hagia Sophia kembali diubah menjadi masjid oleh pemerintah Turki, yang menjadikannya sebagai tempat ibadah umat Islam yang aktif hingga saat ini.

Hagia Sophia menjadi representasi dari berbagai zaman yang meliputi Byzantium, Ottoman, hingga era modern Turki. Keindahan arsitektur, mosaik kuno, dan ornamen-ornamen khas dari berbagai zaman di dalamnya menciptakan nuansa istimewa yang menggugah rasa kagum. Meski kini berfungsi sebagai masjid, pengunjung dari berbagai latar belakang masih dapat menikmati keindahan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

2. Bagaimana Sejarah Hagia Sophia?

Hagia Sophia memiliki sejarah yang sangat panjang dan kaya, yang mencerminkan perubahan politik dan agama di kawasan yang kini dikenal sebagai Turki. Berikut ini adalah perjalanan sejarah Hagia Sophia dari masa ke masa:

a. Awal Pendirian dan Masa Kekaisaran Bizantium

Pembangunan Hagia Sophia bermula pada tahun 532 M di bawah pemerintahan Kaisar Justinian I. Proyek ini didorong oleh ambisi Justinian untuk membangun gereja terbesar dan termegah yang pernah ada, yang diharapkan menjadi simbol kekuatan dan keagungan Kekaisaran Bizantium. Arsitek utama dalam pembangunan ini adalah Anthemius dari Tralles dan Isidore dari Miletus. Mereka menciptakan desain bangunan yang belum pernah ada sebelumnya, yakni sebuah kubah besar yang bertengger di atas bangunan utama dan didukung oleh tiang-tiang besar yang tersembunyi dalam struktur bangunan.

Salah satu ciri khas Hagia Sophia yang mengesankan adalah kubahnya yang besar, dengan diameter sekitar 31 meter dan ketinggian mencapai 55 meter. Pembangunan kubah ini menjadi prestasi luar biasa dalam bidang arsitektur dan teknik pada masanya. Kubah Hagia Sophia juga memberi kesan seolah “melayang” di udara karena pencahayaan alami yang masuk melalui jendela-jendela di bagian dasar kubah. Hal ini menciptakan suasana yang sangat indah dan magis di dalam gedung.

b. Pengalihan Fungsi Menjadi Masjid oleh Kesultanan Ottoman

Pada tahun 1453, kota Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Ottoman di bawah pimpinan Sultan Mehmed II, yang dikenal juga sebagai Mehmed Sang Penakluk. Setelah penaklukan ini, Sultan Mehmed II mengubah Hagia Sophia menjadi masjid sebagai simbol kemenangan Islam. Pengalihan fungsi ini membawa beberapa perubahan pada struktur interior Hagia Sophia. Misalnya, salib-salib di dalam gereja ditutupi dan dilapisi dengan ornamen-ornamen Islami.

Selain itu, ditambahkan pula mimbar, mihrab, dan empat menara di sekeliling bangunan, yang menjadikannya lebih menyerupai masjid khas Ottoman. Mosaik-mosaik Kristiani di langit-langit tetap dipertahankan, tetapi beberapa di antaranya ditutupi dengan lapisan plester, sementara yang lain tetap terlihat sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah bangunan tersebut.

c. Transformasi Menjadi Museum di Era Republik Turki

Pada tahun 1935, Mustafa Kemal Atatürk, sebagai bagian dari upaya modernisasi dan sekularisasi Turki, mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Langkah ini diambil agar bangunan tersebut dapat diakses oleh semua kalangan tanpa memandang agama atau latar belakang. Keputusan ini juga diharapkan dapat memperkenalkan kebesaran sejarah dan budaya Turki kepada dunia internasional. Status museum ini memungkinkan Hagia Sophia menjadi salah satu situs wisata utama di Istanbul dan menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya.

d. Kembali Menjadi Masjid di Tahun 2020

Pada tahun 2020, melalui keputusan pengadilan, status Hagia Sophia kembali diubah menjadi masjid. Perubahan ini disambut dengan beragam tanggapan dari dunia internasional. Meski kembali difungsikan sebagai masjid, pemerintah Turki memastikan bahwa Hagia Sophia tetap terbuka bagi pengunjung yang ingin melihat keindahan dan sejarah bangunan ini. Keputusan ini dianggap sebagai upaya untuk mengembalikan identitas budaya dan agama Turki.

Dalam konteks wisata halal, perubahan status ini memberikan kesempatan bagi wisatawan Muslim untuk beribadah di salah satu tempat bersejarah terpenting di dunia Islam. Meski statusnya sebagai masjid, semua pengunjung tetap disambut di Hagia Sophia, dengan beberapa aturan seperti melepas sepatu saat masuk ke area ibadah dan mengenakan pakaian sopan.

Hagia Sophia adalah bukti sejarah hidup yang memperlihatkan bagaimana budaya dan agama berinteraksi serta bertransformasi di sepanjang waktu. Tidak hanya indah dari sisi arsitektur, tetapi juga kaya dengan nilai spiritual yang menarik jutaan pengunjung dari berbagai penjuru dunia setiap tahunnya. Jika Anda tertarik mengunjungi Hagia Sophia dan destinasi halal lainnya di Turki, segera pesan paket wisata halal bersama Arrayyan Al Mubarak untuk pengalaman wisata yang nyaman, menyenangkan, dan penuh makna.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *