Shalat Jumat merupakan ibadah mingguan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Setiap pekan, umat Muslim laki-laki berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat Jumat yang didahului dengan khutbah sebagai sarana menyampaikan nasihat agama, mengingatkan akan kewajiban sebagai hamba Allah, serta mempersatukan umat dalam kebaikan. Rasulullah SAW sangat menekankan pelaksanaan shalat Jumat sesuai tata cara yang benar, baik dari sisi khutbah maupun pelaksanaan shalatnya.
Namun, masih banyak umat yang belum sepenuhnya memahami rukun khutbah dan rukun shalat Jumat. Padahal, pemahaman yang benar sangat penting agar ibadah ini sah dan diterima oleh Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam rukun khutbah Jumat dan rukun shalat Jumat sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat sah shalat Jumat. Tanpa khutbah yang sah, shalat Jumat tidak sah hukumnya dan harus diganti dengan shalat Zuhur. Khutbah Jumat terdiri dari dua bagian yang dipisahkan dengan duduk sebentar oleh khatib. Setiap bagian khutbah memiliki rukun tertentu yang wajib dipenuhi agar khutbah dianggap sah menurut syariat.
Khutbah ini bukan sekadar formalitas sebelum shalat, tetapi memiliki fungsi strategis sebagai sarana pendidikan umat. Rasulullah SAW memanfaatkannya untuk memberikan pengajaran, memperingatkan dari kemaksiatan, serta memotivasi umat untuk berbuat kebaikan. Berikut adalah rukun khutbah Jumat yang wajib ada.
1. Memuji kepada Allah di kedua khutbah
Memuji Allah SWT merupakan pembuka yang wajib ada pada kedua khutbah. Lafaz pujian ini dapat berupa “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin” atau kalimat lain yang senada. Hikmahnya adalah untuk mengingatkan jamaah agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan.
2. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad
Shalawat kepada Rasulullah SAW juga menjadi rukun khutbah. Shalawat minimal dibaca dengan lafaz “Allahumma shalli ‘ala Muhammad” atau bentuk lain yang maknanya sama. Pembacaan shalawat ini merupakan bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan risalah Islam.
3. Berwasiat dengan Ketakwaan
Khatib wajib menyampaikan pesan atau nasihat kepada jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Wasiat ini bisa berbentuk ajakan untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini mengingatkan jamaah bahwa tujuan utama hidup adalah meraih ridha Allah melalui ketakwaan.
4. Membaca Ayat Suci Al-Qur’an
Dalam salah satu bagian khutbah, khatib wajib membaca ayat Al-Qur’an. Ayat yang dibaca sebaiknya relevan dengan tema khutbah yang disampaikan. Hal ini menegaskan bahwa isi khutbah berlandaskan wahyu Allah SWT, bukan sekadar pendapat pribadi.
5. Berdoa untuk Kaum Mukmin
Pada khutbah kedua, khatib wajib menyertakan doa untuk kaum Muslimin. Doa ini biasanya memohon kebaikan, ampunan, dan keselamatan bagi seluruh umat Islam, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Shalat Jumat
Shalat Jumat adalah ibadah yang menggantikan shalat Zuhur pada hari Jumat bagi laki-laki Muslim yang memenuhi syarat wajib. Keutamaan shalat Jumat sangat besar, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil antara dua Jumat dan menjadi momen silaturahmi umat. Namun, untuk mendapatkan pahala tersebut, shalat Jumat harus dilaksanakan sesuai rukun yang telah ditentukan.
Rukun shalat Jumat tidak berbeda jauh dengan rukun shalat fardhu lainnya, hanya saja ia memiliki kekhususan berupa dua khutbah yang mengawalinya.
Didahului oleh dua khutbah Jumat dengan khatib dalam kondisi berdiri dan duduk di antara dua khutbah
Rukun pertama yang membedakan shalat Jumat dengan shalat lainnya adalah khutbah yang terdiri dari dua bagian. Khatib menyampaikan khutbah dengan berdiri jika mampu, kemudian duduk sebentar di antara dua khutbah sebagai jeda. Hal ini mengikuti praktik Rasulullah SAW.
Dilakukan sebanyak dua rakaat secara berjemaah
Berbeda dengan shalat Zuhur yang empat rakaat, shalat Jumat hanya dilakukan dua rakaat. Kedua rakaat ini wajib dilakukan secara berjemaah minimal bersama imam dan jamaah yang memenuhi syarat sah.
Membaca niat
Sebelum memulai shalat, jamaah wajib meniatkan dalam hati bahwa ia akan melaksanakan shalat Jumat. Niat cukup dilakukan di dalam hati, namun sebagian ulama menganjurkan untuk melafazkannya.
Takbiratul ihram
Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” sambil mengangkat tangan yang menjadi tanda masuknya seseorang ke dalam shalat. Ini adalah rukun sah shalat yang tidak boleh ditinggalkan.
Berdiri jika mampu
Shalat Jumat dilakukan sambil berdiri bagi yang mampu. Jika seseorang sakit atau tidak mampu berdiri, ia diperbolehkan duduk, namun jika mampu berdiri maka wajib melakukannya.
Membaca Al-Fatihah di setiap rakaat
Al-Fatihah merupakan rukun yang wajib dibaca pada setiap rakaat shalat, baik oleh imam maupun makmum. Makmum dianjurkan untuk membacanya ketika imam sedang diam sejenak setelah membaca ayat atau surah.
Rukuk
Rukuk dilakukan setelah membaca surah atau ayat Al-Qur’an. Posisi punggung rata dan kepala sejajar dengan punggung. Dalam rukuk, bacaan yang dianjurkan adalah “Subhana rabbiyal ‘azhim”.
Iktidal
Iktidal adalah bangkit dari rukuk hingga berdiri tegak. Bacaan yang dianjurkan adalah “Sami’allahu liman hamidah” diikuti “Rabbana lakal hamd”.
Sujud
Sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki di lantai. Bacaan sujud yang dianjurkan adalah “Subhana rabbiyal a’la”.
Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud pertama, jamaah duduk di antara dua sujud sambil membaca doa seperti “Rabbighfir li warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu anni”.
Duduk tasyahud akhir dan membaca doanya
Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua, jamaah duduk tasyahud akhir dan membaca doa tasyahud lengkap hingga shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Membaca salam
Membaca salam ke kanan dan kiri menjadi penutup shalat. Ucapan yang digunakan adalah “Assalamu’alaikum warahmatullah” sebagai tanda berakhirnya ibadah.
Melaksanakan shalat Jumat sesuai rukun dan syariat adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Khutbah Jumat yang sah dan pelaksanaan shalat yang benar akan menjaga kemurnian ibadah serta menjadikan Jumat sebagai hari penuh keberkahan.
Bagi Anda yang ingin memperdalam pengalaman ibadah dan meraih keberkahan lebih luas, jadikanlah panggilan Allah menuju Baitullah sebagai tujuan berikutnya. Bersama Arrayyan Al Mubarak, agen travel umroh terpercaya, Anda akan mendapatkan bimbingan ibadah yang sesuai sunnah, fasilitas perjalanan yang nyaman, serta pendampingan penuh dari tim profesional. Wujudkan impian suci Anda untuk beribadah di Tanah Haram, mengunjungi Ka’bah, dan menapaktilasi jejak Rasulullah SAW. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan informasi paket umroh terbaik dan mulailah perjalanan spiritual yang akan mengubah hidup Anda.