Kenali 13 Rukun Shalat Fardhu sesuai Anjuran Rasulullah SAW!

Shalat merupakan tiang agama dalam Islam. Ibadah ini tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk kedekatan seorang hamba kepada Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, shalat memiliki syarat dan rukun yang harus dipenuhi agar sah dan diterima oleh Allah. Salah satu aspek terpenting dalam shalat adalah rukun shalat. Artikel ini akan membahas secara rinci 13 rukun shalat fardhu berdasarkan ajaran Rasulullah SAW, sesuai dengan sumber-sumber terpercaya dari kitab fiqih serta hadits sahih.

Pengertian Rukun Shalat

Secara bahasa, rukun berarti sesuatu yang menjadi pilar atau pokok dari suatu perkara. Dalam konteks ibadah, rukun berarti bagian yang harus ada dan tidak boleh ditinggalkan. Jika salah satu rukun tidak dilakukan, maka ibadah tersebut tidak sah, meskipun dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja.

Dalam shalat, rukun memiliki kedudukan yang sangat penting. Tidak seperti sunnah shalat yang bisa diganti dengan sujud sahwi ketika lupa, meninggalkan rukun shalat membuat shalat itu batal dan wajib diulang dari rukun yang ditinggalkan. Hal ini didasarkan pada berbagai hadits Rasulullah SAW yang memberikan tuntunan tata cara shalat yang benar.

13 Rukun Shalat Sesuai Syariat Islam

Berikut ini adalah 13 rukun shalat yang harus dipenuhi dalam setiap shalat fardhu, berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW dan penjelasan para ulama fiqih dari mazhab yang diakui:

1. Niat

Niat merupakan rukun pertama dalam shalat. Letaknya di dalam hati, dan tidak harus diucapkan secara lisan. Niat adalah kesadaran dalam hati bahwa seseorang akan melaksanakan ibadah tertentu karena Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Tanpa niat yang benar, shalat tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk meluruskan niat hanya karena Allah SWT.

2. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram adalah mengucapkan “Allahu Akbar” di awal shalat sambil mengangkat kedua tangan. Takbir ini adalah tanda masuknya seseorang dalam keadaan shalat, yang mengharamkan aktivitas duniawi lainnya hingga shalat selesai.

Takbir ini harus diucapkan dengan lisan dan tidak cukup hanya dalam hati. Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila engkau berdiri untuk shalat, bertakbirlah…”
(HR. Bukhari)

3. Berdiri Bagi yang Mampu

Shalat wajib harus dilakukan dalam keadaan berdiri, jika seseorang memiliki kemampuan fisik. Bagi yang sakit atau tidak mampu berdiri, maka diperbolehkan duduk atau bahkan berbaring.

Allah SWT berfirman:

“Dan berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 238)

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah di setiap rakaat adalah rukun yang tidak bisa digantikan. Ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

“Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Baik imam maupun makmum harus membacanya, kecuali makmum dalam shalat jahr (dikeraskan bacaannya) di mana ia hanya cukup mendengarkan imam.

5. Rukuk

Rukuk adalah membungkukkan badan hingga tangan menyentuh lutut, disertai dengan bacaan tasbih: “Subhaana rabbiyal ‘azhiim”. Rukuk merupakan bentuk ketundukan fisik dan spiritual kepada Allah SWT.

“Rukuklah kalian hingga tenang dalam rukuk.”
(HR. Abu Daud)

6. I’tidal

I’tidal adalah bangkit dari rukuk dan berdiri tegak sebelum sujud. Posisi ini juga harus dilakukan dengan tenang. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya tuma’ninah dalam setiap gerakan shalat, termasuk i’tidal.

“Kemudian bangkitlah hingga kamu berdiri tegak.”
(HR. Bukhari)

7. Sujud Dua Kali

Sujud adalah rukun yang dilakukan dua kali dalam setiap rakaat. Posisi sujud harus dengan tujuh anggota tubuh: dahi, dua tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki. Sujud merupakan simbol ketundukan tertinggi seorang hamba kepada Tuhannya.

“Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh tulang.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, seorang muslim harus duduk dengan tenang sebelum melakukan sujud kedua. Bacaan yang dianjurkan adalah:

“Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warfa’ni, warzuqni, wahdini, wa ‘afini, wa’fu ‘anni.”

Duduk ini harus dilakukan dengan tuma’ninah dan tidak terburu-buru.

9. Membaca Tasyahud

Tasyahud adalah bacaan penghormatan kepada Allah dan Rasul-Nya, yang dilakukan di akhir shalat. Bacaan ini mencakup syahadat dan doa untuk Nabi Muhammad SAW. Sebagian ulama membedakan antara tasyahud awal dan tasyahud akhir, namun yang menjadi rukun adalah tasyahud akhir.

10. Duduk Iftirasy saat Membaca Tasyahud

Saat membaca tasyahud, posisi duduk yang benar adalah duduk iftirasy, yaitu dengan kaki kiri dilipat dan diduduki, sementara kaki kanan ditegakkan. Ini adalah tata cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan menjadi bagian dari kesempurnaan ibadah shalat.

11. Membaca Shalawat atas Nabi Muhammad SAW

Shalawat atas Nabi Muhammad SAW dalam tasyahud akhir adalah rukun shalat. Minimalnya adalah:

 “Allahumma shalli ‘ala Muhammad.”

Namun yang lebih utama adalah membaca shalawat Ibrahimiyah secara lengkap.

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad…”
(HR. Bukhari)

12. Salam

Salam adalah ucapan “Assalamu ‘alaikum warahmatullah” yang mengakhiri shalat. Salam wajib dilakukan minimal sekali ke arah kanan. Ini menandakan selesainya ibadah shalat.

“Rasulullah SAW menutup shalatnya dengan salam ke kanan dan kiri.”
(HR. Abu Daud)

13. Tertib

Tertib berarti melaksanakan rukun-rukun shalat secara berurutan. Jika tertib tidak dijaga, maka shalat menjadi tidak sah. Ini juga yang membedakan antara rukun dan sunnah, karena sunnah tidak membatalkan jika terlewat.

Menjaga 13 rukun shalat adalah bagian dari penyempurnaan ibadah kita kepada Allah SWT. Dengan memahami dan mengamalkannya, kita tidak hanya memastikan sahnya ibadah, tetapi juga meraih kekhusyukan dalam setiap rakaat yang kita lakukan.

Kesadaran akan pentingnya rukun shalat juga menjadi bekal spiritual yang sangat penting dalam menunaikan ibadah haji. Karena selama menjalankan rukun Islam kelima ini, kita akan banyak terlibat dalam shalat berjamaah, shalat sunnah, hingga shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi—dua tempat suci yang keutamaannya berlipat ganda.

Jika Anda memiliki niat untuk menunaikan ibadah haji, pastikan Anda memilih mitra perjalanan yang amanah dan profesional. Arrayyan Travel menawarkan berbagai paket haji reguler dan haji plus dengan layanan terbaik, bimbingan intensif, serta pembimbing berpengalaman yang siap membantu Anda memahami syarat, rukun, dan tata cara ibadah haji secara menyeluruh—termasuk mendalami makna dan pelaksanaan rukun shalat selama berada di Tanah Suci.

Jangan lewatkan kesempatan istimewa ini untuk beribadah secara sah dan mabrur bersama Arrayyan Travel. Hubungi kami sekarang dan raih keberkahan dalam setiap langkah menuju Baitullah.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp