Haji Qiran adalah salah satu dari tiga jenis pelaksanaan haji yang memungkinkan jamaah untuk menggabungkan ibadah haji dan umrah dalam satu niat dan pelaksanaan. Jenis haji ini memiliki keunikan tersendiri, termasuk kewajiban membayar dam dan tetap dalam keadaan ihram hingga seluruh rangkaian ibadah selesai.
Jika Anda mencari informasi tentang Haji Qiran, kemungkinan besar Anda ingin memahami apa itu Haji Qiran, bagaimana niat dan tata cara pelaksanaannya, serta perbedaannya dengan jenis haji lainnya seperti Ifrad dan Tamattu’.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap dan terstruktur mengenai Haji Qiran, mulai dari pengertian, bacaan niat, tata cara pelaksanaan, hingga perbedaannya dengan Haji Ifrad dan Tamattu’. Informasi ini penting bagi calon jamaah haji yang ingin memilih jenis haji yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan mereka.
Pengertian Haji Qiran
Haji Qiran adalah salah satu dari tiga cara pelaksanaan ibadah haji. Secara istilah, kata “qiran” berasal dari bahasa Arab “قرن” yang berarti “menggabungkan”. Dalam konteks ibadah haji, Haji Qiran adalah ibadah haji yang dilakukan dengan menggabungkan pelaksanaan haji dan umrah dalam satu waktu, dengan satu niat, dan dalam satu perjalanan.
Artinya, seorang jamaah yang melaksanakan Haji Qiran berihram untuk haji dan umrah sekaligus dari miqat, dan tidak melepaskan ihramnya hingga selesai kedua ibadah tersebut. Jamaah tetap dalam keadaan ihram sejak awal masuk miqat hingga selesai melakukan semua rukun dan wajib haji serta umrah.
Haji Qiran biasanya dilakukan oleh jamaah yang datang dari luar wilayah Miqat (seperti jamaah dari Indonesia) dan berniat menggabungkan keduanya tanpa memisahkan waktu pelaksanaan umrah dan haji.
Niat Haji Qiran
Niat merupakan elemen penting dalam pelaksanaan ibadah apa pun, termasuk haji. Niat membedakan antara ibadah satu dengan lainnya. Dalam Haji Qiran, niat dilakukan ketika seorang jamaah sampai di miqat, yaitu batas wilayah yang ditetapkan untuk memulai ihram.
Niat Haji Qiran berbeda dengan niat haji Tamattu’ atau Ifrad karena jamaah meniatkan umrah dan haji secara bersamaan. Oleh karena itu, niatnya pun mengandung dua unsur tersebut.
Adapun bentuk niat Haji Qiran sebagai berikut:
لَبَّيْكَ اللّهُمَّ حَجًّا وَعُمْرَةً
Labbaika Allahumma Hajjan wa ‘Umratan
Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk menunaikan haji dan umrah.”
Bisa juga ditambah dengan doa agar haji dan umrahnya diterima:
اللَّهُمَّ إِنِّي أُرِيدُ الحَجَّ وَالعُمْرَةَ فَيَسِّرْهُمَا لِي وَتَقَبَّلْهُمَا مِنِّي
Allahumma inni urîdul-hajja wal-‘umrata fa-yassirhumâ li wa taqabbalhumâ minnî
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku ingin melaksanakan haji dan umrah, maka mudahkanlah keduanya untukku dan terimalah dariku.”
Setelah niat, jamaah akan langsung mengenakan pakaian ihram dan mulai menjalani larangan-larangan dalam ihram.
Dam dalam Haji Qiran
Dalam pelaksanaan Haji Qiran, jamaah diwajibkan membayar dam. Dam adalah denda atau tebusan yang wajib dibayarkan karena melaksanakan ibadah dengan ketentuan tertentu yang berbeda dari tata cara aslinya.
Karena jamaah melakukan dua ibadah (haji dan umrah) dalam satu waktu dan dengan satu ihram, maka sebagai kompensasi atas keistimewaan tersebut, jamaah wajib menyembelih hewan (biasanya kambing).
Jika tidak mampu menyembelih hewan, maka jamaah dapat menggantinya dengan berpuasa selama tiga hari di tanah suci dan tujuh hari setelah kembali ke tanah air, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an:
“Barang siapa yang tidak mendapatkan (hewan hadyu) maka dia wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari setelah kamu pulang. Itulah sepuluh hari yang sempurna.” (QS. Al-Baqarah: 196)
Jenis hewan yang dijadikan dam biasanya adalah kambing, atau satu ekor sapi/unta untuk tujuh orang jamaah.
Perbedaan Haji Qiran dengan Haji Ifrad dan Tamattu’
Agar lebih memahami Haji Qiran, penting juga membandingkannya dengan dua jenis haji lainnya, yaitu Haji Ifrad dan Haji Tamattu’. Berikut ini adalah perbedaan utamanya:
Aspek | Haji Ifrad | Haji Tamattu’ | Haji Qiran |
Niat | Hanya haji | Umrah terlebih dahulu, lalu haji | Haji dan umrah sekaligus |
Waktu Ihram | Dari miqat untuk haji | Miqat untuk umrah, lalu ihram lagi untuk haji | Dari miqat untuk keduanya |
Umrah | Tidak dilakukan | Dilakukan sebelum haji | Dilakukan bersamaan dengan haji |
Melepaskan Ihram | Setelah wukuf di Arafah | Setelah umrah, lalu berihram lagi | Tidak melepas ihram sampai selesai semua ibadah |
Dam | Tidak wajib | Wajib dam | Wajib dam |
Dengan demikian, Haji Qiran bisa dianggap sebagai bentuk ibadah yang lebih berat dibandingkan dua jenis lainnya, karena jamaah harus menanggung dua ibadah dalam satu waktu dan tetap dalam keadaan ihram yang lama.
Contoh Niat Haji Qiran
Seperti disebutkan sebelumnya, niat haji qiran harus mencakup niat untuk haji dan umrah sekaligus. Berikut adalah contoh lengkap lafadz niat dan doa ketika berihram untuk Haji Qiran:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِمَا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul hajja wal ‘umrata wa ahramtu bihimâ lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat haji dan umrah dan aku berihram untuk keduanya karena Allah Ta’ala.”
Setelah niat, jamaah disunnahkan membaca talbiyah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk, laa syarika lak.
Talbiyah ini terus dilantunkan selama dalam keadaan ihram sampai menjelang thawaf.
Tata Cara Pelaksanaan Haji Qiran
Pelaksanaan Haji Qiran mengikuti tata cara yang sama seperti haji pada umumnya, tetapi dengan niat dan urutan yang disesuaikan karena menggabungkan haji dan umrah dalam satu ihram. Berikut adalah tahap-tahap pelaksanaan Haji Qiran:
1. Ihram dari Miqat
Jamaah memulai ihram dari miqat yang telah ditentukan sesuai tempat datangnya. Saat itu jamaah meniatkan haji dan umrah sekaligus dan mengenakan pakaian ihram.
2. Thawaf Qudum
Setibanya di Makkah, jamaah melakukan Thawaf Qudum, yaitu thawaf tujuh putaran mengelilingi Ka’bah. Karena Haji Qiran menggabungkan umrah dan haji, thawaf ini juga menjadi bagian dari umrah.
3. Sa’i antara Shafa dan Marwah
Setelah thawaf, jamaah melakukan Sa’i, yaitu berjalan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Dalam Haji Qiran, Sa’i ini berlaku untuk umrah sekaligus haji.
4. Tetap Berihram
Berbeda dengan Haji Tamattu’, jamaah tidak bertahallul (tidak memotong rambut) setelah selesai Sa’i. Jamaah tetap dalam keadaan ihram hingga seluruh rangkaian haji selesai.
5. Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah)
Wukuf adalah puncak ibadah haji yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah berkumpul di Padang Arafah, berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah.
6. Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf, jamaah bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam dan mengumpulkan batu kerikil untuk melontar jumrah.
7. Melontar Jumrah Aqabah
Pada tanggal 10 Dzulhijjah (hari Idul Adha), jamaah melontar Jumrah Aqabah dengan tujuh batu kerikil.
8. Menyembelih Dam
Karena Haji Qiran mewajibkan dam, maka pada hari yang sama, jamaah menyembelih hewan kurban sebagai dam.
9. Tahallul Awal
Setelah menyembelih hewan, jamaah mencukur rambut (tahallul). Dengan ini, sebagian larangan ihram telah gugur.
10. Thawaf Ifadhah
Jamaah kembali ke Masjidil Haram untuk melakukan Thawaf Ifadhah, yaitu thawaf haji yang merupakan rukun penting.
11. Sa’i (jika belum dilakukan)
Jika Sa’i belum dilakukan sebelumnya, maka jamaah melaksanakannya setelah Thawaf Ifadhah.
12. Mabit di Mina
Selanjutnya, jamaah bermalam di Mina selama 2-3 hari (tanggal 11-13 Dzulhijjah) untuk melontar tiga jumrah setiap hari.
13. Thawaf Wada’
Sebelum meninggalkan Makkah, jamaah wajib melaksanakan Thawaf Wada’ sebagai penghormatan perpisahan dengan Baitullah.
Haji Qiran merupakan pilihan ibadah yang menggabungkan haji dan umrah dalam satu niat dan satu waktu pelaksanaan. Meskipun pelaksanaannya lebih berat karena harus tetap dalam ihram lebih lama dan diwajibkan membayar dam, keutamaan dan nilai spiritualnya sangat besar.
Pemahaman yang baik tentang niat, tata cara, serta perbedaannya dengan jenis haji lain sangat penting agar jamaah dapat menjalankan ibadah ini dengan benar sesuai tuntunan syariat.
Ingin menunaikan Haji Qiran dengan bimbingan terpercaya dan fasilitas terbaik? Bersama Arrayyan Al Mubarak, travel haji plus berpengalaman, Anda bisa menjalani ibadah haji dan umrah sekaligus dengan nyaman, aman, dan sesuai syariat. Pilih Paket Haji Plus Arrayyan Al Mubarak untuk pengalaman beribadah yang lebih tenang dan terfokus.