15 Oleh-Oleh Prancis, Dari Kerajinan hingga Makanan Khas

15 Oleh-Oleh Prancis, Dari Kerajinan hingga Makanan Khas

Liburan ke Prancis memang selalu jadi impian banyak orang—nggak cuma karena Menara Eiffel yang ikonik, tapi juga karena segudang hal unik yang bisa dibawa pulang. Nah, salah satu bagian paling seru dari traveling ke Negeri Mode ini adalah berburu oleh-oleh Prancis yang kece dan berkesan. Mulai dari camilan lezat sampai kerajinan tangan khas, semuanya bisa jadi kenang-kenangan manis dari petualanganmu di sana. Nggak heran kalau banyak wisatawan rela meluangkan waktu khusus cuma buat cari suvenir yang nggak pasaran.

Oleh-Oleh Khas Prancis

Prancis dikenal dengan budaya, seni, dan kulinernya yang kaya. Berikut adalah 15 oleh-oleh khas Prancis yang dapat Anda bawa pulang sebagai kenang-kenangan atau hadiah untuk orang terkasih.​

Cermin Paris

Cermin tangan dengan desain khas Paris, seperti Menara Eiffel atau bunga-bunga khas Prancis, menjadi oleh-oleh yang elegan dan praktis. Cermin ini sering digunakan sebagai suvenir pernikahan atau hadiah kecil yang menarik.​

Pajangan Piring Eiffel

Piring hias dengan gambar Menara Eiffel atau pemandangan kota Paris lainnya adalah oleh-oleh yang populer. Piring ini sering digunakan sebagai dekorasi dinding atau rak, menambahkan sentuhan Prancis di rumah Anda.​

Gantungan Kunci Paris

Gantungan kunci berbentuk Menara Eiffel atau simbol Paris lainnya adalah oleh-oleh yang terjangkau dan mudah dibawa. Tersedia dalam berbagai warna dan desain, gantungan kunci ini cocok untuk semua usia.​

Tote Bag

Tote bag dengan desain Paris atau motif khas Prancis lainnya adalah oleh-oleh yang fungsional dan modis. Terbuat dari bahan berkualitas, tas ini cocok untuk digunakan sehari-hari atau sebagai tas belanja.​

Mini Wallet

Dompet mini dengan desain khas Prancis, seperti motif bunga atau ikon Paris, adalah oleh-oleh yang praktis dan stylish. Dompet ini cocok untuk menyimpan uang kertas, koin, atau kartu.​

Magnet Kulkas

Magnet kulkas dengan gambar Menara Eiffel, kafe Paris, atau pemandangan kota lainnya adalah oleh-oleh yang populer. Magnet ini dapat ditemukan di berbagai toko suvenir di Paris dan kota-kota lainnya.​

Tarte aux Pommes

Tarte aux pommes adalah pai apel khas Prancis yang lezat. Terbuat dari irisan apel yang disusun rapi di atas adonan kue, tart ini sering disajikan dengan taburan gula halus atau es krim vanila.​

Crêpe

Crêpe adalah panekuk tipis khas Prancis yang dapat diisi dengan berbagai bahan, seperti cokelat, buah-buahan, atau keju. Crêpe dapat ditemukan di berbagai kafe dan stan makanan di seluruh Prancis.​

Baguette

Baguette adalah roti panjang dan renyah yang menjadi simbol kuliner Prancis. Roti ini sering disajikan dengan keju, mentega, atau selai, dan merupakan bagian penting dari sarapan atau makan siang di Prancis.​

Soupe à l’Oignon

Soupe à l’oignon adalah sup bawang khas Prancis yang disajikan dengan roti panggang dan keju leleh di atasnya. Sup ini memiliki rasa yang kaya dan hangat, cocok untuk dinikmati saat cuaca dingin.​

Escargot

Escargot adalah hidangan siput yang dimasak dengan mentega, bawang putih, dan peterseli. Meskipun terdengar unik, escargot adalah hidangan lezat yang sering disajikan sebagai hidangan pembuka di restoran Prancis.​

Ratatouille

Ratatouille adalah hidangan sayuran yang dimasak dengan saus tomat dan rempah-rempah. Hidangan ini berasal dari wilayah Provence dan menjadi populer di seluruh dunia berkat film animasi dengan nama yang sama.​

Croissant

Croissant adalah kue kering berbentuk bulan sabit yang terbuat dari adonan berlapis-lapis. Croissant yang renyah di luar dan lembut di dalam ini sering disajikan dengan selai atau cokelat.​

Éclair au Chocolat

Éclair au chocolat adalah kue panjang yang diisi dengan krim dan dilapisi dengan glasir cokelat. Kue ini adalah salah satu pastry paling populer di Prancis dan dapat ditemukan di hampir semua toko roti.​

Kue Tart Lemon Meringuée

Kue tart lemon meringuée adalah tart lemon yang dilapisi dengan meringue (putih telur kocok) di atasnya. Kombinasi rasa asam dari lemon dan manis dari meringue membuat kue ini menjadi favorit banyak orang.​

Dengan membawa oleh-oleh Prancis ini, Anda dapat membawa pulang sebagian dari keindahan dan kelezatan budaya Prancis. Dari kerajinan tangan yang indah hingga makanan khas yang lezat, oleh-oleh ini akan menjadi kenang-kenangan yang tak terlupakan dari perjalanan Anda ke Prancis.

Kalau kamu pengen menjelajah Prancis tanpa ribet dan tetap tenang soal kehalalan makanan maupun jadwal ibadah, ikut aja paket wisata halal dari Arrayyan Al Mubarak. Selain itinerary yang ramah muslim, kamu juga bakal diajak mampir ke spot-spot belanja oleh-oleh Prancis yang autentik—mulai dari toko kerajinan lokal sampai bakery halal. Jadi, pulangnya bukan cuma bawa kenangan, tapi juga bawa pulang tas penuh oleh-oleh spesial buat keluarga di rumah!

​10 Oleh-Oleh Belgia, Cokelat Khas hingga Suvenir Kerajinan Tangan 

​10 Oleh-Oleh Belgia, Cokelat Khas hingga Suvenir Kerajinan Tangan 

Berwisata ke Belgia tak lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh khas yang mencerminkan budaya dan keunikan negara ini. Dari cokelat yang terkenal di dunia hingga kerajinan tangan yang memikat, berikut adalah 10 oleh-oleh Belgia yang wajib Anda pertimbangkan.​

Cokelat Belgia

Cokelat Belgia dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Dengan sejarah panjang dalam pembuatan cokelat, Belgia menawarkan berbagai merek terkenal seperti Neuhaus, Godiva, dan Leonidas. Cokelat praline, yang pertama kali diciptakan di Belgia, menjadi favorit banyak wisatawan. Selain itu, toko-toko cokelat di Belgia sering kali menawarkan tur dan demonstrasi pembuatan cokelat, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.​

Belgium Waffles

Wafel Belgia, atau “gaufres,” merupakan camilan manis yang populer di seluruh dunia. Terdapat dua jenis utama: wafel Brussels yang ringan dan renyah, serta wafel Liège yang lebih padat dan manis. Wafel ini sering disajikan dengan topping seperti gula bubuk, cokelat leleh, atau buah segar. Membawa pulang wafel Belgia dalam bentuk kemasan atau cetakan wafel khas bisa menjadi oleh-oleh yang menyenangkan.​

Speculoos Biscuits

Speculoos adalah biskuit rempah tradisional Belgia yang terbuat dari tepung gandum, sirup gula, lemak, dan kayu manis. Biskuit ini memiliki rasa manis dengan sentuhan rempah yang khas. Lotus adalah merek terkenal yang memproduksi speculoos, yang juga dikenal sebagai Biscoff di beberapa negara. Selain biskuit, terdapat juga selai speculoos yang lezat, cocok untuk dioleskan pada roti atau digunakan dalam berbagai resep kue. ​

Belgium Cheese

Keju Belgia menawarkan berbagai pilihan yang menggugah selera. Salah satunya adalah keju Trappist, yang awalnya dibuat oleh para biarawan di biara. Keju ini memiliki tekstur semi-lunak hingga semi-keras dengan rasa yang bervariasi dari lembut hingga tajam. Keju Trappist cocok dipadukan dengan buah, roti, atau anggur merah, menjadikannya oleh-oleh yang sempurna bagi pecinta keju.

Couque De Dinant

Couque de Dinant adalah biskuit keras khas kota Dinant yang terbuat dari campuran madu dan tepung gandum. Biskuit ini dicetak menggunakan cetakan kayu dengan berbagai bentuk seperti hewan, bunga, atau pemandangan. Karena teksturnya yang sangat keras, couque de Dinant biasanya dipecah menjadi potongan kecil sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai hiasan. Biskuit ini memiliki daya tahan yang lama, menjadikannya oleh-oleh yang unik dan tahan lama. ​

Manneken-Pis Momentos

Manneken Pis adalah patung perunggu kecil yang menggambarkan seorang anak laki-laki sedang buang air kecil, terletak di pusat kota Brussels. Patung ini telah menjadi simbol kota dan memiliki berbagai legenda menarik di baliknya. Souvenir bertema Manneken Pis, seperti miniatur patung, gantungan kunci, atau magnet, menjadi oleh-oleh populer bagi wisatawan yang mengunjungi Brussels. 

Magnets

Magnet kulkas dengan desain khas Belgia merupakan oleh-oleh yang sederhana namun bermakna. Desain magnet dapat berupa gambar landmark terkenal seperti Atomium, Grand Place, atau Manneken Pis. Magnet ini mudah dibawa dan menjadi kenang-kenangan yang menyenangkan dari perjalanan Anda ke Belgia.​

Miniature Gabled Houses

Rumah-rumah miniatur dengan atap bertingkat khas arsitektur Belgia adalah oleh-oleh yang menarik. Miniatur ini sering kali dibuat dengan detail yang cermat, mencerminkan keindahan bangunan bersejarah di kota-kota seperti Bruges dan Ghent. Miniatur rumah ini dapat digunakan sebagai hiasan atau koleksi pribadi.​

Belgium Crystal

Kristal Belgia terkenal dengan kualitas dan keindahannya. Produk kristal seperti gelas, vas, atau ornamen sering kali dibuat dengan tangan dan memiliki desain yang elegan. Membawa pulang kristal Belgia sebagai oleh-oleh menunjukkan apresiasi Anda terhadap kerajinan tangan berkualitas tinggi.​

Belgium Lace

Renda Belgia adalah kerajinan tangan tradisional yang telah dikenal sejak abad pertengahan. Renda ini dibuat dengan teknik yang rumit dan sering digunakan untuk menghias pakaian, taplak meja, atau dekorasi rumah. Membeli renda Belgia sebagai oleh-oleh adalah cara yang indah untuk membawa pulang sepotong sejarah dan budaya Belgia.​

Dengan berbagai pilihan oleh-oleh Belgia yang unik dan berkualitas, Anda dapat membawa pulang kenang-kenangan yang tak terlupakan dari perjalanan Anda. Dari makanan lezat hingga kerajinan tangan yang indah, oleh-oleh ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi Belgia.

Kalau kamu berencana berlibur ke Eropa sambil tetap menjaga kenyamanan dan kehalalan perjalanan, cobain deh ikut paket wisata halal ke Belgia dari Arrayyan Al Mubarak. Selain itinerary yang sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim—termasuk makanan halal dan waktu sholat yang terjaga—kamu juga akan diajak berburu oleh-oleh Belgia khas dengan panduan lokal berpengalaman. Jadi, kamu bisa fokus menikmati liburan tanpa ribet mikirin ini-itu. Yuk, wujudkan mimpi keliling Eropa halal bersama Arrayyan Al Mubarak!

10 Oleh-Oleh Belanda: Souvenir hingga Makanan Khas Favorit

10 Oleh-Oleh Belanda: Souvenir hingga Makanan Khas Favorit

Belanda dikenal dengan budaya yang kaya dan tradisi yang unik. Bagi wisatawan, membawa pulang oleh-oleh Belanda adalah cara terbaik untuk mengenang pengalaman tersebut. Berikut adalah sepuluh rekomendasi oleh-oleh Belanda yang populer dan bermakna.​

1. Stroopwafel

Stroopwafel adalah kue khas Belanda yang terdiri dari dua lapisan wafel tipis dengan isian sirup karamel di tengahnya. Kue ini pertama kali dibuat di kota Gouda pada akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19 oleh pembuat roti Gerard Kamphuisen. Stroopwafel menjadi oleh-oleh Belanda yang sangat populer karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang renyah. Kue ini sering dinikmati dengan meletakkannya di atas cangkir teh atau kopi panas untuk melembutkan sirup di dalamnya.

2. Kruidenthee

Kruidenthee, atau teh herbal, adalah minuman tradisional Belanda yang terbuat dari campuran berbagai jenis tanaman seperti mint, chamomile, dan lavender. Teh ini dikenal karena manfaat kesehatannya dan sering dijadikan oleh-oleh Belanda yang menenangkan. Kruidenthee biasanya dikemas dalam kantong teh atau dalam bentuk loose leaf, menjadikannya hadiah yang sempurna bagi pecinta teh.​

3. Klompen

Klompen adalah sepatu kayu tradisional Belanda yang telah menjadi simbol nasional. Meskipun saat ini lebih sering digunakan sebagai souvenir, klompen masih dipakai oleh beberapa petani dan tukang kebun karena ketahanannya. Sekitar tiga juta pasang klompen diproduksi setiap tahun, menjadikannya oleh-oleh Belanda yang autentik dan unik. ​

4. Cermin Kaca Lipat

Cermin kaca lipat dengan desain khas Belanda, seperti motif Delft Blue atau gambar kincir angin, adalah oleh-oleh Belanda yang praktis dan elegan. Cermin ini mudah dibawa dan sering dijadikan hadiah bagi teman atau keluarga.​

5. Piring Pajangan Kincir Angin

Piring pajangan dengan gambar kincir angin adalah souvenir klasik yang mencerminkan lanskap Belanda. Biasanya terbuat dari keramik dengan desain Delft Blue, piring ini menjadi oleh-oleh Belanda yang artistik dan berkesan.​

6. Magnet Kulkas Gambar Kincir Angin atau Tulip

Magnet kulkas dengan gambar kincir angin atau tulip adalah oleh-oleh Belanda yang kecil namun penuh makna. Magnet ini tersedia dalam berbagai desain dan bahan, seperti MDF atau polystone, dan sering menampilkan elemen-elemen khas Belanda. 

7. Dompet Souvenir Berbentuk Kincir Angin

Dompet kecil dengan bentuk atau motif kincir angin adalah oleh-oleh Belanda yang fungsional dan menarik. Souvenir ini sering dibuat dari bahan kain atau kulit sintetis dan menjadi pilihan populer bagi wisatawan.​

8. Tas Souvenir Berbentuk Kincir Angin

Tas dengan desain kincir angin atau motif Belanda lainnya adalah oleh-oleh Belanda yang berguna dan stylish. Tas ini tersedia dalam berbagai ukuran dan bahan, cocok untuk digunakan sehari-hari atau sebagai kenang-kenangan.​

9. Gantungan Kunci Belanda

Gantungan kunci dengan desain khas Belanda, seperti miniatur klompen, kincir angin, atau tulip, adalah oleh-oleh Belanda yang sederhana namun ikonik. Souvenir ini mudah ditemukan di toko-toko souvenir dan menjadi pilihan favorit bagi banyak wisatawan.​

10. Topi Khas Belanda

Topi tradisional Belanda, seperti yang dikenakan oleh wanita dalam kostum folklor, adalah oleh-oleh Belanda yang unik dan penuh sejarah. Topi ini sering digunakan dalam pertunjukan budaya dan tersedia dalam berbagai ukuran sebagai suvenir.​

Membawa pulang oleh-oleh Belanda tidak hanya memberikan kenangan indah dari perjalanan Anda, tetapi juga memungkinkan Anda untuk berbagi budaya dan tradisi Belanda dengan orang-orang terdekat. Dari makanan lezat seperti stroopwafel hingga souvenir ikonik seperti klompen, pilihan oleh-oleh Belanda sangat beragam dan menarik.

Jadikan perjalanan Anda ke Negeri Kincir Angin semakin berkesan dengan memilih paket wisata halal dari Arrayyan Al Mubarak yang tak hanya menawarkan kenyamanan dan kemudahan ibadah, tetapi juga kesempatan membawa pulang Oleh-Oleh Belanda terbaik. Dalam setiap paket wisata halal, Anda akan diajak mengunjungi pusat-pusat oleh-oleh terkenal untuk mendapatkan Oleh-Oleh Belanda seperti stroopwafel, klompen, hingga cendera mata khas bertema kincir angin dan tulip yang halal dan aman untuk dibawa pulang. Bersama Arrayyan Al Mubarak, nikmati liburan Islami yang menyenangkan sekaligus pulang dengan koper penuh Oleh-Oleh Belanda yang berkualitas dan penuh makna!

Apa Itu Muraqabah? Asal Kata, Tingkatan hingga Contoh Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Apa Itu Muraqabah? Asal Kata, Tingkatan hingga Contoh Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Pernah nggak sih kamu ngerasa tiba-tiba hati jadi tenang banget pas lagi sendiri, entah di malam hari atau habis salat? Bisa jadi itu momen muraqabah—kesadaran bahwa Allah selalu ada, selalu melihat, dan nggak pernah jauh dari kita. Muraqabah bukan cuma konsep berat dari dunia tasawuf, tapi bisa jadi cara simpel kita buat lebih mindful dalam hidup, lebih jujur sama diri sendiri, dan lebih dekat sama Tuhan. Dan kerennya, ini bisa dilatih, lho. Dari hal-hal kecil sampai perjalanan besar seperti Haji atau Umrah, semua bisa jadi ladang untuk memperkuat muraqabah.

Apa Itu Muraqabah?

Kata “muraqabah” berasal dari bahasa Arab, tepatnya dari akar kata raqaba (رَقَبَ), yang artinya memerhatikan, menyaksikan, atau mengawasi. Jadi, secara sederhana, muraqabah itu soal sadar kalau kita selalu dalam pengawasan Allah SWT. Bukan cuma pas di masjid atau lagi salat aja, tapi literally setiap saat, di mana pun kita berada.

Muraqabah itu bikin kita merasa bahwa setiap gerakan, setiap kata, bahkan yang kita pikirin di dalam hati—semuanya Allah tahu. Dan karena itu, perasaan ini jadi semacam “alarm batin” yang bikin kita mikir dua kali sebelum berbuat buruk, dan mendorong kita buat selalu milih kebaikan.

Arti Kata dan Maknanya

Kalau dijelasin dari sisi bahasa, muraqabah itu artinya pengawasan atau pemantauan. Tapi dalam konteks spiritual Islam, maknanya jauh lebih dalam. Ini tentang hubungan pribadi kita sama Allah—kesadaran penuh bahwa Dia nggak pernah lalai melihat atau mendengar apa pun yang kita lakukan, bahkan yang tersembunyi sekalipun.

Kebayang nggak sih? Punya rasa yakin kalau Allah tahu isi hati kita. Bukan buat nakut-nakutin, tapi justru jadi motivasi supaya kita tetap lurus dan hati-hati dalam hidup.

Ciri-Ciri Orang yang Punya Muraqabah

Orang yang punya muraqabah biasanya kelihatan dari sikapnya. Mereka:

  • Selalu waspada dan nggak gampang terlena.
  • Takut buat ngelakuin hal-hal buruk, walau nggak ada orang yang lihat.
  • Cenderung memilih jalan yang baik dan benar.
  • Lebih hati-hati dalam ngomong dan bertindak.
  • Ngerasa malu kalau mau berbuat dosa, karena sadar Allah ngelihat.

Intinya, mereka nggak cuma jaga diri dari luar, tapi juga dari dalam. Pikiran dan perasaannya dijaga supaya nggak kemana-mana yang negatif.

Manfaat Muraqabah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Punya rasa muraqabah itu banyak banget manfaatnya. Nggak cuma buat urusan spiritual, tapi juga pengaruh ke kehidupan sehari-hari:

  1. Bikin lebih sadar diri
    Kita jadi inget terus kalau Allah selalu ngelihat, jadi hidup juga jadi lebih terarah.
  2. Menjaga hati tetap bersih
    Perasaan dan emosi jadi lebih terkendali, dan kita bisa lebih jujur sama diri sendiri.
  3. Pikiran lebih sehat
    Muraqabah bikin kita lebih mikir sebelum bertindak. Jadi pikiran negatif bisa lebih ditekan.
  4. Perilaku lebih terkontrol
    Nggak gampang marah, nggak sembarangan ngomong, apalagi berbuat curang.
  5. Hubungan sosial lebih hangat
    Karena kita sadar Allah juga melihat cara kita memperlakukan orang lain, jadi kita lebih empatik dan penuh kasih.
  6. Bantu mengurangi stres
    Rasa tenang muncul karena kita percaya semua dalam kendali Allah. Ini bantu banget buat menjaga kesehatan mental.
  7. Bentuk kepribadian yang kuat dan jujur
    Karena terbiasa jujur sama diri sendiri dan Allah, lama-lama jadi kebawa ke sikap sehari-hari. Jadi pribadi yang bisa dipercaya.

Dampak Positif dari Muraqabah

Kalau sudah terbiasa merasa diawasi Allah, kita jadi lebih peka dan pengendalian diri makin kuat. Efeknya, orang-orang yang hidup dengan muraqabah:

  • Lebih disiplin dan konsisten dalam ibadah.
  • Lebih tahan godaan buat ngelakuin hal yang dilarang, kayak curang, nyontek, atau ngomongin orang.
  • Lebih tangguh secara mental karena sadar ada yang selalu jagain dan ngelihat.

Muraqabah bukan cuma soal takut dosa, tapi lebih ke arah menumbuhkan rasa cinta dan hormat kita ke Allah. Jadi, setiap perbuatan, sekecil apa pun, kita lakukan dengan kesadaran penuh dan niat yang baik.

Cara Terbentuk Muraqabah

1. Kesadaran dan Niat

Langkah pertama dalam membentuk muraqabah adalah menyadari bahwa Allah selalu hadir dan mengawasi. Kesadaran ini mendorong seseorang untuk memperbaiki niat dalam setiap tindakan, memastikan bahwa semua perbuatan dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah.​

2. Praktik Spiritual

Imam Al-Ghazali merekomendasikan beberapa praktik untuk memperkuat muraqabah, antara lain:​

  • Du’a (Doa): Memohon bimbingan dan perlindungan dari Allah.​
  • Dzikir: Mengulang nama-nama Allah untuk menjaga hati tetap terhubung dengan-Nya.​
  • Membaca Al-Qur’an: Merenungkan makna ayat-ayat suci untuk memperdalam pemahaman dan keimanan.​

Praktik-praktik ini membantu individu untuk selalu mengingat Allah dalam setiap situasi, memperkuat kesadaran spiritual, dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.​

Contoh Muraqabah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Muraqabah bukanlah konsep yang terbatas pada praktik spiritual semata, tetapi dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari:​

  • Saat Bekerja: Menjaga integritas dan kejujuran dalam pekerjaan, menyadari bahwa Allah mengawasi setiap tindakan.​
  • Dalam Interaksi Sosial: Bersikap sopan, jujur, dan adil terhadap orang lain, dengan kesadaran bahwa setiap kata dan perbuatan dicatat oleh Allah.​
  • Mengelola Emosi: Mengendalikan amarah dan emosi negatif lainnya, menyadari bahwa reaksi kita terhadap situasi tertentu mencerminkan tingkat kesadaran kita terhadap kehadiran Allah.​
  • Mengambil Keputusan: Mempertimbangkan apakah keputusan yang diambil sesuai dengan ajaran Islam dan apakah itu akan mendekatkan diri kepada Allah.​

Dengan menerapkan muraqabah dalam kehidupan sehari-hari, individu dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.​

Perbedaan Muraqabah dan Muqarabah

Meskipun terdengar mirip, muraqabah dan muqarabah memiliki makna dan konteks yang berbeda dalam tradisi Islam:​

  • Muraqabah: Merujuk pada kesadaran dan pengawasan diri terhadap kehadiran Allah. Ini adalah praktik introspektif yang membantu individu untuk selalu mengingat bahwa Allah mengawasi setiap tindakan dan niat.​
  • Muqarabah: Istilah ini kurang umum dalam literatur Islam dan sering kali tidak digunakan dalam konteks spiritual. Oleh karena itu, dalam konteks ini, fokus utama adalah pada muraqabah sebagai praktik spiritual yang diakui dan diterapkan dalam tradisi Islam.​

Tingkatan Muraqabah

Dalam tradisi Sufi, muraqabah memiliki beberapa tingkatan yang mencerminkan kedalaman kesadaran spiritual seseorang:​

1. Muraqabah Shari’ah (Syariah)

Tingkatan awal di mana individu mulai menyadari pentingnya mengikuti hukum dan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.​

2. Muraqabah Tariqah (Jalan Spiritual)

Pada tahap ini, individu mulai mendalami praktik spiritual seperti dzikir dan meditasi untuk memperkuat hubungan dengan Allah.​

3. Muraqabah Haqiqah (Kebenaran)

Individu mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang hakikat kehidupan dan kehadiran Allah, melampaui aspek ritualistik menuju pemahaman esensial.​

4. Muraqabah Ma’rifah (Pengetahuan Ilahiah)

Tingkatan tertinggi di mana individu mencapai pengetahuan langsung tentang Allah melalui pengalaman spiritual yang mendalam, sering kali digambarkan sebagai “fana” atau lenyapnya ego dalam kehadiran Ilahi.​

Musyahadah dan Muraqabah

Jika muraqabah adalah kesadaran bahwa Allah senantiasa melihat hamba-Nya, maka musyahadah adalah “melihat” Allah dengan mata hati. Dalam pengertian tasawuf, ini bukan berarti melihat secara fisik, tetapi mengalami kehadiran-Nya dengan tingkat spiritualitas yang tinggi.

Musyahadah adalah buah dari muraqabah yang konsisten. Ia hanya dapat dicapai oleh orang-orang yang telah mengosongkan hatinya dari selain Allah. Dalam kondisi musyahadah, seseorang tidak hanya sadar bahwa Allah melihatnya, tetapi ia merasa benar-benar hadir di hadapan Allah.

Ibn Qayyim Al-Jawziyyah menyatakan bahwa musyahadah adalah derajat tertinggi dalam ibadah, sebagaimana yang tercantum dalam hadits Jibril:

“Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Ini menunjukkan dua tahapan: muraqabah (Dia melihatmu) dan musyahadah (seakan-akan engkau melihat-Nya).

Muraqabah adalah seni hidup dalam kesadaran ilahiah yang konstan. Ia bukan sekadar teori dalam buku-buku tasawuf, melainkan sebuah laku spiritual yang mengubah pandangan, perilaku, dan hati seseorang. Dalam dunia yang semakin penuh distraksi dan kegaduhan, muraqabah hadir sebagai jalan untuk kembali pada kesadaran akan Allah yang Maha Dekat, Maha Melihat, dan Maha Mengetahui.

Dengan muraqabah, manusia bisa membangun kehidupan yang lebih terarah, penuh nilai, dan menyatu dalam cinta Ilahi. Dan bila terus dilatih, bukan tidak mungkin seseorang mencapai derajat musyahadah — menyaksikan keagungan-Nya dengan hati yang bersih dan jiwa yang jernih.

Mau benar-benar merasakan makna muraqabah dalam ibadah yang khusyuk dan tenang? Yuk, wujudkan perjalanan spiritualmu bareng Arrayyan Al Mubarak lewat Paket Haji Plus yang dirancang bukan hanya nyaman secara fasilitas, tapi juga penuh pembinaan ruhiyah. Di setiap langkah, kami hadirkan momen yang mendekatkanmu pada Allah—mulai dari zikir bersama, bimbingan intensif, hingga suasana hati yang mendukung muraqabah selama di Tanah Suci. Cek info lengkapnya dan booking sekarang, karena tempat terbatas!

Kapan Idul Adha 2025? Ini Perkiraan Tanggalnya

Kapan Idul Adha 2025? Ini Perkiraan Tanggalnya

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen suci dalam Islam yang penuh makna spiritual, ditandai dengan pelaksanaan ibadah kurban dan puncak ibadah haji di Tanah Suci. Setiap tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia menantikan kepastian tanggal pelaksanaan Idul Adha untuk menyusun berbagai persiapan, baik dalam bentuk spiritual maupun logistik. Lantas, kapan tepatnya Idul Adha 2025 akan dirayakan? Artikel ini akan mengulas prediksi tanggalnya berdasarkan kalender Hijriah serta informasi penting terkait pelaksanaan ibadah haji tahun 2025.

Tanggal Berapa Lebaran Idul Adha 2025?

Idul Adha, salah satu hari besar dalam Islam, selalu dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2025, Hari Raya Idul Adha diperkirakan akan jatuh pada tanggal 6 Juni 2025, yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 H, jika mengacu pada kalender Hijriah.

Tanggal ini ditetapkan berdasarkan perhitungan kalender Islam, namun bisa saja berbeda tergantung pada hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan) oleh pemerintah dan otoritas keagamaan di berbagai negara. Maka dari itu, umat Islam diimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia terkait kepastian jatuhnya hari raya kurban tersebut.

Rangkaian Jadwal Ibadah Haji Tahun 2025

Untuk musim haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengumumkan rincian jadwal perjalanan ibadah haji bagi jamaah Indonesia.

Rangkaian kegiatan tersebut mencakup seluruh tahapan penting, mulai dari keberangkatan jamaah dari tanah air, pelaksanaan puncak ibadah di Arafah, hingga proses pemulangan kembali ke tanah air. Berikut adalah garis besar dari jadwal pelaksanaan haji 2025:

  • 1 Mei 2025 (3 Dzulqa’dah 1446 H)
    Jamaah mulai memasuki asrama haji di berbagai daerah di Indonesia. Fasilitas ini menjadi tempat persiapan akhir sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
  • 2–16 Mei 2025 (4–18 Dzulqa’dah 1446 H)
    Gelombang pertama keberangkatan jamaah haji dimulai, dengan tujuan utama Madinah.
  • 17–31 Mei 2025 (19 Dzulqa’dah – 4 Dzulhijjah 1446 H)
    Gelombang kedua jamaah diberangkatkan, kali ini dengan tujuan Bandara King Abdulaziz di Jeddah.
  • 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446 H)
    Merupakan batas akhir kedatangan jamaah di Arab Saudi, dikenal sebagai “closing date”.
  • 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446 H)
    Para jamaah mulai diberangkatkan dari Makkah ke Arafah untuk mempersiapkan puncak ibadah haji.
  • 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446 H)
    Hari pelaksanaan Wukuf di Arafah, momen paling sakral dalam rangkaian ibadah haji. Wukuf dianggap sebagai inti dari pelaksanaan haji.
  • 6 Juni 2025 (10 Dzulhijjah 1446 H)
    Hari Raya Idul Adha dirayakan, yang juga menjadi momen penyembelihan hewan kurban dan melontar jumrah pertama di Mina.
  • 7–9 Juni 2025 (11–13 Dzulhijjah 1446 H)
    Hari-hari Tasyrik, di mana jamaah melanjutkan rangkaian ibadah seperti melontar jumrah serta penyelesaian tahapan akhir manasik.
  • 18 Juni – 2 Juli 2025 (22 Dzulhijjah 1446 – 7 Muharram 1447 H)
    Gelombang kedua jamaah mulai diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah untuk melakukan ziarah dan ibadah di Masjid Nabawi.
  • 11–25 Juni 2025 (15–29 Dzulhijjah 1446 H)
    Pemulangan jamaah haji gelombang pertama dari Jeddah menuju tanah air dimulai.
  • 26 Juni – 10 Juli 2025 (1–15 Muharram 1447 H)
    Gelombang kedua jamaah dipulangkan dari Madinah ke Indonesia.
  • 11 Juli 2025 (17 Muharram 1447 H)
    Seluruh rangkaian perjalanan haji 2025 resmi berakhir, ditandai dengan tibanya rombongan terakhir jamaah haji gelombang II di Indonesia.

Kementerian Agama mengimbau seluruh calon jamaah haji untuk mempersiapkan diri secara matang. Persiapan ini mencakup aspek fisik, mental, dan kelengkapan dokumen agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lancar dan khusyuk.

Libur Nasional dan Cuti Bersama Idul Adha 2025

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yang mengatur hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025, Idul Adha 1446 H yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Selain itu, untuk memberikan waktu lebih bagi masyarakat dalam merayakan Idul Adha, pemerintah juga menetapkan Senin, 9 Juni 2025, sebagai cuti bersama. Keputusan ini diharapkan memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga, melakukan mudik lokal, serta melaksanakan ibadah kurban dengan lebih tenang.

Kebijakan cuti bersama ini juga menjadi momentum penting untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi lokal, karena banyak masyarakat yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk berlibur.

Makna Idul Adha dan Pentingnya Persiapan

Idul Adha bukan hanya sekadar hari libur atau perayaan, tetapi memiliki nilai spiritual yang sangat mendalam bagi umat Islam. Hari besar ini memperingati kisah keteladanan Nabi Ibrahim AS yang dengan tulus menaati perintah Allah untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS. Sebagai simbol ketaatan dan pengorbanan, umat Muslim memperingatinya dengan menyembelih hewan kurban.

Penyembelihan hewan kurban seperti kambing, sapi, atau unta pada hari Idul Adha dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah serta menumbuhkan rasa kepedulian sosial, karena daging kurban dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.

Oleh karena itu, baik calon jamaah haji maupun masyarakat umum yang ingin berkurban, dianjurkan untuk menyiapkan segala sesuatunya dari jauh hari. Mulai dari kesehatan tubuh, kesiapan mental, hingga dana yang diperlukan, semuanya harus dipertimbangkan dengan matang.

Dengan mengetahui informasi ini lebih awal, masyarakat diharapkan dapat menyusun rencana dengan lebih baik, baik untuk melaksanakan ibadah haji, berkurban, maupun memanfaatkan waktu libur bersama keluarga.

Mengetahui tanggal pasti Idul Adha bukan hanya penting untuk persiapan kurban, tetapi juga menjadi penentu utama dalam menyusun rencana perjalanan haji. Bagi Anda yang berencana menunaikan ibadah haji tahun 2025, kini saat yang tepat untuk mengambil langkah nyata bersama travel haji Arrayyan Al Mubarak. Dengan layanan paket haji terpercaya, bimbingan manasik profesional, dan fasilitas terbaik, kami hadir untuk memastikan perjalanan spiritual Anda menuju Tanah Suci berlangsung lancar, nyaman, dan penuh makna. Persiapkan ibadah haji Anda mulai sekarang—karena momen terbaik tidak menunggu.

Keutamaan Puasa Syawal dan Manfaatnya bagi Muslim

Keutamaan Puasa Syawal dan Manfaatnya bagi Muslim

Setelah sebulan penuh umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadhan, datanglah bulan Syawal sebagai kesempatan emas untuk melanjutkan semangat ibadah. Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa enam hari Syawal. Ibadah ini bukan sekadar pelengkap, melainkan memiliki keutamaan luar biasa yang dijanjikan langsung oleh Rasulullah SAW, yaitu pahala setara puasa sepanjang tahun. Melalui puasa Syawal, seorang Muslim dapat memperkuat keimanan, menyempurnakan ibadah Ramadhan, dan menunjukkan keteguhan hati dalam menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Keutamaan Puasa di Bulan Syawal

Berikut ini keutamaan puasa di bulan syawal:

1. Pahala Setara dengan Puasa Setahun Penuh

Melaksanakan enam hari puasa di bulan Syawal setelah menunaikan ibadah Ramadhan dinilai setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam hadis shahih. Ini merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang ingin memperbanyak amal ibadah dan meraih pahala berlipat.

2. Menyempurnakan Ibadah Ramadhan

Setiap amalan yang dikerjakan manusia tak lepas dari kekurangan. Puasa Syawal hadir sebagai bentuk penyempurnaan dari kekurangan-kekurangan dalam ibadah puasa Ramadhan. Dengan kata lain, puasa ini menjadi pelengkap agar ibadah Ramadhan yang telah dilakukan menjadi lebih sempurna di sisi Allah SWT.

3. Indikasi Diterimanya Ramadhan

Salah satu tanda bahwa amal ibadah seseorang selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah adalah ketika ia tetap semangat untuk berbuat kebaikan setelahnya. Puasa Syawal menjadi bukti bahwa seseorang istiqamah dalam beribadah dan ingin terus berada dalam kebaikan, bahkan setelah Ramadhan berakhir.

4. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Puasa setelah Ramadhan menunjukkan bahwa seorang Muslim tidak hanya beribadah karena momentum, tetapi karena kesadaran dan ketakwaan yang tinggi kepada Allah SWT. Ibadah ini membantu mempererat hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya, memperkokoh iman, dan meningkatkan kedekatan spiritual.

5. Membentuk Konsistensi dalam Ibadah

Salah satu pelajaran penting dari puasa Syawal adalah pentingnya menjaga konsistensi dalam beribadah. Tidak berhenti hanya di bulan Ramadhan, tetapi berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Dengan membiasakan puasa ini, seseorang dilatih untuk tetap menjalani rutinitas ibadah secara berkelanjutan, sehingga menjadi kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Kesehatan dari Puasa Syawal

Berikut ini manfaat kesehatan dari puasa syawal:

1. Membantu Proses Detoksifikasi

Setelah satu bulan penuh menjalani ibadah puasa, melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal memberikan waktu tambahan bagi tubuh untuk menyelesaikan proses detoksifikasi. Puasa membantu tubuh membuang zat-zat racun yang menumpuk dan meningkatkan efisiensi sistem pencernaan.

2. Menstabilkan Berat Badan

Biasanya setelah Hari Raya Idul Fitri, pola makan bisa menjadi tidak teratur. Puasa Syawal membantu menyeimbangkan kembali pola makan dan menjaga berat badan agar tetap ideal. Ini menghindarkan tubuh dari lonjakan berat badan secara tiba-tiba akibat konsumsi makanan berlebih selama lebaran.

3. Mengendalikan Nafsu Makan

Dengan melanjutkan puasa, seseorang dilatih untuk tetap menjaga pola makan yang sehat. Puasa Syawal juga melatih kesadaran dan pengendalian diri dalam mengatur asupan makanan, sehingga nafsu makan yang mungkin berlebihan pasca-Idul Fitri dapat terkendali dengan baik.

4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Puasa secara rutin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Tubuh yang sering berpuasa mengalami peningkatan metabolisme yang seimbang, yang pada gilirannya mendukung daya tahan tubuh dalam melawan penyakit dan infeksi.

5. Menyokong Kesehatan Mental dan Konsentrasi

Berpuasa bukan hanya menyehatkan fisik, tetapi juga berdampak positif pada kondisi mental. Pikiran menjadi lebih jernih, fokus meningkat, serta hati terasa lebih tenang. Ini memberikan ruang untuk lebih dekat dengan Allah dan meningkatkan kualitas ibadah serta produktivitas.

Panduan Menjalankan Puasa Syawal

Berikut ini 3 panduan dalam menjalankan puasa syawal:

1. Dimulai Setelah Idul Fitri

Puasa Syawal dilaksanakan setelah perayaan Idul Fitri, yaitu sejak tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan. Waktu pelaksanaannya cukup fleksibel selama masih berada dalam bulan Syawal.

2. Boleh Dilakukan Berturut-turut atau Terpisah

Tidak ada ketentuan yang mengharuskan puasa ini dilakukan selama enam hari berturut-turut. Seseorang boleh memilih untuk melaksanakannya secara berurutan ataupun selang-seling dalam enam hari selama bulan Syawal.

3. Niat yang Jelas

Sebagaimana halnya puasa sunnah lainnya, puasa Syawal harus diawali dengan niat. Niat tersebut dilakukan sebelum fajar menyingsing, sebagai bentuk kesungguhan dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah.

Puasa Syawal bukan hanya ibadah sunnah yang mendatangkan pahala besar, tetapi juga memberi banyak manfaat dari sisi fisik dan spiritual. Melalui ibadah ini, seorang Muslim belajar untuk menjaga kestabilan iman, kesehatan, dan disiplin hidup. Dengan komitmen dan keikhlasan, puasa enam hari di bulan Syawal menjadi langkah nyata menuju pribadi yang lebih baik dan lebih dekat kepada Allah SWT.

Raih keutamaan puasa Syawal dan sempurnakan ibadah Anda dengan perjalanan ibadah bersama Arrayyan Al Mubarak. Seperti halnya puasa Syawal yang melengkapi Ramadhan, perjalanan via layanan paket umroh kami menjadi pelengkap sempurna bagi jiwa yang merindukan kedekatan lebih dalam kepada Allah. Dengan layanan terbaik, pembimbing berpengalaman, dan fasilitas nyaman, Arrayyan Al Mubarak siap mendampingi langkah Anda menuju Tanah Suci dengan penuh kekhusyukan.

Hukum Puasa Syawal Tidak Berurutan, Bolehkah Dilakukan?

Hukum Puasa Syawal Tidak Berurutan, Bolehkah Dilakukan?

Setelah merayakan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan ibadah dengan melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal. Puasa ini memiliki keutamaan luar biasa, yakni pahala seperti berpuasa selama setahun penuh. Namun, sering muncul pertanyaan di tengah masyarakat: apakah puasa Syawal harus dilakukan secara berurutan? Bagaimana jika puasa dilakukan secara terpisah di hari-hari berbeda? Artikel ini akan mengulas tuntas hukum, keutamaan, serta pandangan ulama terkait pelaksanaan puasa Syawal yang tidak berurutan, lengkap dengan penjelasan praktis untuk memudahkan Anda dalam mengamalkannya.

Bolehkah Puasa Syawal Tidak Berurutan?

Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala seperti puasa sepanjang tahun. Namun, seringkali muncul pertanyaan, apakah enam hari puasa Syawal harus dilakukan secara berurutan? Bagaimana jika dilakukan secara terpisah, bahkan mendekati akhir bulan Syawal?

Kenyataan di masyarakat menunjukkan bahwa banyak orang melaksanakan puasa Syawal secara tidak berurutan. Hal ini bisa dimaklumi karena setelah Idul Fitri, umat Islam disibukkan dengan tradisi silaturahmi dan berbagai jamuan makan. Dalam konteks ini, apakah puasa Syawal masih sah jika dilakukan secara terpisah?

Pendapat Ulama tentang Puasa Syawal Tidak Berurutan

Sayyid Abdullah Al-Hadrami memberikan penjelasan penting dalam hal ini. Menurutnya, puasa Syawal tidak wajib dilakukan secara berturut-turut. Yang terpenting adalah puasa tersebut dikerjakan sebanyak enam hari selama bulan Syawal. Artinya, jika seseorang berpuasa pada hari-hari tertentu secara terpisah selama bulan tersebut, maka hal itu tetap sah dan diperbolehkan.

Beliau menjelaskan:

“Apakah puasa Syawal harus berurutan? Jawabannya: Tidak disyaratkan untuk dilakukan secara terus-menerus. Cukup dengan enam hari puasa di bulan Syawal, walaupun dilakukan terpisah, selama masih dalam bulan itu.”

Pernyataan ini menunjukkan kelonggaran dalam pelaksanaan puasa Syawal. Namun, perlu diketahui bahwa berpuasa secara berturut-turut tetap dianggap lebih utama.

Pendapat Imam Al-Umrani

Imam Abu Al-Husain Yahya bin Abil Khair bin Salim Al-Umrani Al-Yamani juga menyampaikan pandangan serupa dalam salah satu karyanya:

“Disunnahkan bagi yang telah berpuasa Ramadhan untuk melanjutkannya dengan enam hari dari bulan Syawal. Yang lebih dianjurkan adalah melaksanakannya secara berturut-turut. Namun jika dikerjakan secara terpisah-pisah, maka tetap diperbolehkan.”

Dengan demikian, baik dilakukan secara berurutan maupun terpisah, puasa Syawal tetap sah. Akan tetapi, jika memungkinkan, melakukannya secara berturut-turut dianggap lebih baik.

Kesimpulan Hukum Puasa Syawal Tidak Berurutan

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa:

  • Puasa Syawal sebanyak enam hari boleh dilakukan tidak berurutan.
  • Asalkan puasa dilakukan selama bulan Syawal, maka sudah memenuhi syarat.
  • Meskipun demikian, yang paling utama adalah mengerjakannya secara berturut-turut sejak awal bulan.

Niat Puasa Syawal

Mengenai niat, sebenarnya dalam ibadah puasa cukup dilakukan dalam hati. Namun, para ulama menyarankan agar niat juga dilafalkan agar lebih mantap. Terdapat beberapa versi lafal niat yang bisa digunakan sesuai dengan kondisi masing-masing.

1. Niat Puasa Syawal Berurutan Sejak Malam Hari

Bagi mereka yang sudah berniat sejak malam hari untuk puasa enam hari berturut-turut, lafal niat yang bisa digunakan adalah:

Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى

Artinya:
“Aku niat puasa esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Puasa Syawal Tidak Berurutan

Jika seseorang ingin melaksanakan puasa Syawal namun tidak secara berurutan, niatnya bisa dilafalkan seperti ini:

Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى

Artinya:
“Aku niat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

3. Niat Puasa Saat Siang Hari

Puasa sunnah tidak mewajibkan niat dari malam hari, berbeda dengan puasa wajib. Oleh karena itu, jika seseorang belum makan dan minum sejak subuh, maka ia boleh berniat puasa di siang hari. Berikut lafalnya:

Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى

Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Batas Waktu Puasa Syawal 2025

Puasa Syawal dimulai pada tanggal 2 Syawal 1446 H atau bertepatan dengan 1 April 2025 M. Adapun hari terakhir untuk melaksanakan puasa ini jatuh pada tanggal 29 Syawal 1446 H, yang bertepatan dengan 28 April 2025. Oleh karena itu, umat Islam memiliki waktu selama 28 hari untuk menunaikan enam hari puasa Syawal, baik secara berurutan maupun terpisah.

Mana yang Harus Didahulukan: Puasa Qadha atau Puasa Syawal?

Terdapat perbedaan pandangan mengenai apakah puasa qadha Ramadhan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum memulai puasa Syawal. Secara umum, kewajiban harus didahulukan dari amalan sunnah. Maka, jika memungkinkan, puasa qadha hendaknya ditunaikan lebih dulu.

Beberapa alasan yang mendasari pendapat ini:

  • Puasa qadha adalah kewajiban yang menjadi utang kepada Allah dan harus dilunasi.
  • Sementara puasa Syawal adalah sunnah yang bersifat terbatas pada bulan Syawal.
  • Jika khawatir tidak bisa melaksanakan puasa Syawal karena banyaknya utang puasa, sebagian ulama membolehkan mendahulukan puasa Syawal terlebih dahulu.
  • Namun, bagi mereka yang lebih tenang menyelesaikan kewajiban dulu, maka mendahulukan qadha lebih utama.

Dengan kata lain, mendahulukan puasa qadha adalah pilihan utama jika masih memungkinkan menyusul puasa Syawal setelahnya. Tapi jika waktu sangat terbatas, maka boleh mendahulukan puasa Syawal, lalu qadha dilakukan setelah itu.

Puasa Syawal merupakan ibadah sunnah yang penuh keutamaan, setara dengan pahala puasa selama satu tahun. Syariat memberikan kemudahan dalam pelaksanaannya. Tidak ada keharusan untuk melakukannya secara berurutan. Asalkan dilakukan dalam bulan Syawal dan berjumlah enam hari, maka sudah mencukupi.

Jika memungkinkan, berpuasalah secara berturut-turut sejak awal Syawal. Namun jika situasi dan kondisi tidak memungkinkan, maka melakukannya secara terpisah tetap sah dan berpahala. Jangan lupa niat dan sesuaikan dengan kondisi waktu Anda.

Menjalankan ibadah puasa Syawal, meski tidak berurutan, tetap memberikan pahala besar sebagaimana dijanjikan oleh Rasulullah SAW. Sama seperti ibadah umroh, yang meskipun waktu pelaksanaannya fleksibel, tetap menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah. Bersama Arrayyan Al Mubarak, Anda bisa melengkapi momen ibadah ini dengan paket umroh yang nyaman, terpercaya, dan sesuai syariat. Nikmati perjalanan ibadah yang tenang, sambil membawa semangat Syawal menuju Tanah Suci. Yuk, sempurnakan ibadah Ramadhan dan Syawal Anda bersama Arrayyan Al Mubarak!

Menikah saat Ihram: Hukum dan Dalil Larangannya

Menikah saat Ihram: Hukum dan Dalil Larangannya

Menunaikan ibadah haji dan umrah merupakan salah satu momen sakral dalam kehidupan seorang muslim, di mana seluruh perhatian dan niat difokuskan hanya untuk menggapai ridha Allah SWT. Dalam proses pelaksanaannya, terdapat berbagai ketentuan yang harus dipatuhi, termasuk larangan-larangan saat mengenakan ihram. Salah satu larangan penting namun sering kurang disadari adalah tidak diperbolehkannya menikah atau menikahkan orang lain selama dalam keadaan ihram. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hukum menikah saat ihram, beserta dalil-dalil yang mendasarinya, agar setiap jamaah dapat menjalankan ibadahnya dengan benar dan penuh kekhusyukan.

Ketentuan Menikah saat Berihram

Dalam kondisi ihram, seorang muslim dilarang untuk melakukan pernikahan, baik sebagai pihak yang menikah maupun sebagai wali atau perantara dalam akad nikah. Bahkan, kegiatan seperti melamar pun termasuk dalam hal yang terlarang.

Mengapa Pernikahan Dilarang Saat Ihram?

Ibadah haji dan umrah merupakan momentum khusus bagi umat Islam untuk berkonsentrasi sepenuhnya kepada Allah SWT. Dalam kondisi ihram, seorang muslim berada dalam keadaan suci dan khusyuk yang ditujukan semata-mata untuk ibadah. Oleh karena itu, kegiatan yang berkaitan dengan duniawi, seperti pernikahan, dianggap dapat mengganggu kekhusyukan tersebut.

Akad nikah memiliki nuansa duniawi karena menjadi jalan untuk mendapatkan kenikmatan dan kesenangan dunia. Hal ini bertentangan dengan semangat ihram, yang mengharuskan seseorang untuk menahan diri dari berbagai bentuk kenikmatan dan fokus pada penghambaan. Maka dari itu, pernikahan saat sedang berihram dinilai tidak sesuai dengan ruh dan tujuan dari pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Dalil Pelarangan Menikah dalam Keadaan Ihram

Larangan menikah saat sedang dalam keadaan ihram didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan RA. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW secara tegas menyatakan bahwa orang yang sedang berada dalam keadaan ihram tidak diperkenankan untuk melakukan pernikahan, tidak boleh menikahkan orang lain, dan tidak dibolehkan pula melamar.

Hadis ini menjadi landasan yang kuat bagi para ulama dalam menetapkan hukum larangan akad nikah selama dalam kondisi ihram. Maka, baik laki-laki maupun perempuan yang sedang berihram, wajib menghindari segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pernikahan.

Ragam Larangan Lain Saat Ihram

Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, terdapat sejumlah larangan lain yang wajib dipatuhi oleh setiap jamaah yang sudah berniat dan memasuki kondisi ihram. Pelanggaran terhadap larangan ini dapat membatalkan ibadah atau mengharuskan membayar fidyah. Berikut adalah beberapa hal yang tidak diperbolehkan saat berihram:

1. Meninggalkan Kewajiban Ibadah Haji

Setiap kewajiban dalam haji seperti thawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah harus dilaksanakan. Jika salah satu kewajiban tersebut ditinggalkan, maka ibadah haji menjadi tidak sah atau harus diganti dengan fidyah.

2. Mencukur atau Menghilangkan Rambut

Seorang yang sedang berihram tidak diperkenankan mencukur rambutnya, baik dari kepala maupun dari bagian tubuh lainnya. Larangan ini menunjukkan tanda kehormatan terhadap kondisi ihram.

3. Menggunting Kuku

Sama halnya dengan rambut, kuku juga tidak boleh dipotong selama berada dalam keadaan ihram, kecuali dalam keadaan darurat seperti luka atau kondisi medis tertentu.

4. Menutup Kepala bagi Laki-laki dan Wajah bagi Perempuan

Laki-laki dilarang menutup kepala dengan peci, topi, atau penutup lainnya selama berihram. Sedangkan perempuan tidak diperbolehkan menutup wajah, meskipun menggunakan cadar atau niqab. Namun, menutupi wajah tanpa menempel, seperti menggunakan kain yang digantung, masih diperbolehkan.

5. Memakai Pakaian Berjahit bagi Laki-laki

Laki-laki tidak boleh mengenakan pakaian yang dijahit sesuai bentuk tubuh seperti baju, celana panjang, atau pakaian dalam. Sebagai gantinya, mereka harus mengenakan kain ihram tanpa jahitan dan tanpa pola jahitan yang membentuk lekuk tubuh.

6. Menggunakan Wewangian

Segala jenis parfum atau bahan yang memiliki aroma harum dilarang digunakan selama ihram. Ini termasuk parfum pada pakaian, badan, maupun benda-benda lain seperti sabun atau krim yang wangi.

7. Memburu Hewan Darat yang Halal Dimakan

Membunuh atau memburu hewan darat yang halal untuk dikonsumsi tidak diperkenankan saat ihram, baik hewan tersebut berada di dalam maupun di luar tanah haram. Pelanggaran terhadap larangan ini juga mengharuskan adanya kompensasi tertentu.

8. Berhubungan Suami Istri (Jima’)

Melakukan hubungan intim selama dalam keadaan ihram adalah salah satu larangan terbesar. Bahkan, jika jima’ dilakukan sebelum tahallul pertama (sebelum bercukur atau memotong rambut setelah tahapan haji), maka hal tersebut bisa membatalkan haji.

9. Bermesraan atau Bercumbu di Luar Hubungan Intim

Meskipun tidak sampai berhubungan badan, kegiatan seperti mencium, menyentuh dengan syahwat, atau bercumbu tetap termasuk dalam hal yang dilarang selama ihram. Hal ini dimaksudkan agar jamaah tetap menjaga kekhusyukan dan kesucian niat ibadah.

Larangan-larangan yang berlaku selama ihram, termasuk larangan menikah, memiliki tujuan untuk menjaga kesucian ibadah haji dan umrah. Hal ini menegaskan bahwa ibadah tersebut bukan hanya sekadar serangkaian ritual fisik, melainkan juga merupakan bentuk penyucian jiwa dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Mematuhi semua larangan selama ihram adalah wujud ketakwaan serta bukti bahwa kita memprioritaskan keridhaan Allah di atas segala hal, termasuk keinginan duniawi seperti pernikahan.

Menjalankan ibadah haji dan umrah bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga panggilan jiwa untuk berserah sepenuhnya kepada Allah. Di tengah semangat menjalankan ibadah, penting bagi setiap jamaah untuk memahami larangan ihram, termasuk larangan menikah yang kerap terlewatkan. Bersama travel haji Arrayyan Al Mubarak, Anda tak hanya mendapatkan kenyamanan perjalanan, tetapi juga bimbingan keilmuan yang mendalam seputar ibadah umrah dan haji. Dengan tim pembimbing berpengalaman dan paket haji plus dan umroh yang terstruktur rapi, Arrayyan Al Mubarak memastikan setiap langkah ibadah Anda sesuai tuntunan syariat—agar perjalanan ke tanah suci ini menjadi bekal abadi untuk akhirat.